DiscoverPodcast Besar Mulut
Podcast Besar Mulut
Claim Ownership

Podcast Besar Mulut

Author: Zizy Karo Karo

Subscribed: 0Played: 1
Share

Description

Podcast yang mecoba mencari arti cukup.
18 Episodes
Reverse
Sebuah percakapan dewasa yang sepertinya masih dianggap tabu bagi beberapa orang, semoga kamu tidak. Diskusi tentang harus atau tidakkah sex before marriage dilakukan dari dua perspektif, perspektif cowo dan cewe. Apakah perspektif kamu sama dengan salah satu dari kami? Mari dengarkan! Kabar gembira episode kali ini sudah ada mensponsori diakhir. H3h3h3.
Baik itu saya maupun kamu pasti berkeinginan untuk menjaga citra, agar masyarakat dapat melihatmu dengan baik. Terutama bagi kamu yang perempuan, terjebak oleh citra yang tak tahu diciptakan oleh siapa tapi mau tak mau harus menjaganya dan tak bisa mengelak dari hadirnya citra itu sendiri. Tapi selalu saja ada pilihan menolak terhadap citra yang tak tahu ciptaan siapa. Di episode kali ini, saya ditemani dua perempuan  berdiskusi tentang citra perempuan dan bagaimana ruwetnya menjadi perempuan yang hidup dalam suatu tatanan yang diciptakan orang lain.
Tidak ada satu orang pun dari kita yang bisa menghapus kenangan. Setiap dari kita juga pasti punya kenangan buruk, tapi kalau terus memikirkan kenangan buruk itu rasanya terlalu membuang waktu. Padahal kita juga punya kenangan baik yang seharusnya bisa kita recall untuk membasmi kenangan buruk tadi dan kita mempunyai pilihan untuk me-recall kenangan baik untuk membasmi kenangan buruk atau tetap diam menikmati kenangan buruk. Kalau sudah memilih me-recall kenangan baik pasti kita punya kenangan-kenangan yang favorit, kenangan-kenangan yang memorable dengan siapapun, lebih baik itu yang selalu diingat. Mungkin bila kenangan buruk terlalu mendominasi ada baiknya kenangan buruk itu kita tertawakan saja, biar dia kalah, biarkan dia jadi tawa.
Terkadang sering terpikirkan bagaimana tidak adilnya dunia terhadap perempuan, banyak penilaian-penilaian yang seakan memejokkan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Terbelenggu partriarkis, direndahkan karena hanya bekerja dirumah dan tidak menghasilkan uang padahal urusan rumah diurus oleh perempuan sebagai istri. Melahirkan, merawat, membersihkan, masak, mengurus tapi tidak dianggap produktif karena hanya dirumah. Terjebak tatanan kapitalis dan kenapa harus perempuan yang selalu melayani? Bukannya keduanya sama-sama bekerja? Istri bekerja secara emosional, suami bekerja secara material.
Hubungan tanpa status berjalan selama 2 tahun harus sirna karena seseorang yang tak pernah ditemui, hanya sebatas nyaman di obrolan digital saja. Rasa percaya membuatnya terjebak selama 2 tahun hingga pertemuan dengan orang tuanya juga sudah diselenggarakan tapi sayang waktu tetap mengatakan tidak.
Keluh kesah ditengah perjalanan hubungannya yang sudah 7 tahun harus usai karena sebuah kata bosan. Di setiap lini media sosial ia bergalau ria atas hubungannya, tapi di lain sisi ia makin rajin mutualan di twitter bareng perempuan-perempuan berparas cantik dan rajin bertegetur sapa dengan mereka padahal sangat kontradiktif sekali bila dikatakan sedang patah hati.
 Jangan baca judulnya pake nadanya Doraemon ya. Teman, adik angkatan dikampus lebih tepatnya. Diumurnya yang masih 21 tahun sepeninggalan eyangnya dia memberanikan diri untuk hidup lebih dewasa dengan mencari seseorang untuk diajak berkomitmen dengannya. Dapatlah seorang wanita yang menjadi tujuan akhirnya, teman sewaktu sekolahnya dulu. Karena merasa tidak perlu berpacaran doi langsung memberanikan diri membelikan cincin sebagai tanda komitmen dengan wanitanya tersebut. Tapi sayang sungguh sayang, tak sesuai ekspektasinya.
Terkadang kita tidak tahu bagaimana latar belakang dari seseorang yang sedang mendekati kita. Begitu juga dengan cara-caranya, karena setiap manusia pasti memiliki cara yang berbeda-beda. Kali ini, seorang teman di Medan menceritakan kisah pdktnya yang mistis dari seorang teman kecilnya.
Mungkin kalian juga pasti setuju bahwa pernikahan bukanlah hal yang sederhana, kalau pernikahan itu sederhana pasti enak ada rendang, ada paru, ada kikil dan sebagainya. Oke kita skip kalau ga lucu. Berbicara pernikahan ada banyak hal yang perlu dipersiapkan terutama mental, soal biaya aku percaya rejeki Tuhan itu selalu ada kalau kita mau mencarinya. Tinggal mental bagaimana membangunnya untuk siap berkomitmen penuh atas sebuah hubungan yang sekali seumur hidup, kecuali kalau ntar emang niat nambah. Dalam persiapan pernikahan juga banyak perasaan yang kita jaga selain perasaan kita sendiri dan pasangan, perasaan orang tua kita masing-masing dan perasaan tetangga kanan-kiri yang siap memberikan komentar pedas atas ekspektasinya terhadap pernikahan dia, padahal dia bukan siapa-siapa. Tapi yang terpenting dari pernikahan adalah kembali bertanya pada diri sendiri apa tujuan dari pernikahan yang akan kamu jalani. Maafkan untuk kesalahan penyebutan edisi yang seharusnya edisi 10, namanya juga manusia mahluk yang suka bersalah.
Perempuan yang memiliki paras rupawan biasanya setengah dari masalah hidupnya selesai karena terbantu oleh paras yang dimilikinya, sehingga ada saja manusia-manusia yang siap membantunya dibelakang. Dan terkadang ada saja manusia-manusia yang merasa punya hak lebih untuk mengontrol hidup kita sesuai dengan keinginan dia padahal posisinya dia bukan siapa-siapa, masih belum menjadi siapa-siapa tapi sudah mengatur ini-itu.
Setelah mendengarkan edisi Toxic Relationship sebelumnya, seorang teman satu angkatan di kampus ingin ikut menceritakan bagaimana toxic relationship yang ia alami bersama mantannya dulu yang sempat meninggalkannya waktu lagi sayang-sayangnya. Obrolan merembet kemana-mana mulai dari pasangan suami-istri hingga kesehatan mental. Music: Artificial Music
Kadang kita selama berhubungan suka dibutakan oleh hubungan itu sendiri, sampai bingung membedakan mana yang salah mana yang tidak dari proses hubungan kita. BIla ditanya sayang atau tidak jawabannya pasti iya, lalu pertanyaannya kenapa tidak bahagia. Seperti itulah toxic relationship, saling sayang tapi tidak kebahagian dari hubungan yang kita jalani. Apakah hubunganmu sehat? Apakah hubunganmu tidak masuk dalam toxic relationship? 
Segmen baru Podcast Besar Mulut yang membahas paranormal experience, ya walaupun aslinya penakut soal begituan tapi mencoba menjadi terapi bagi diri sendiri biar gak penakut-penakut amat. Kali ini seorang teman yang baru saja menjadi Peramal bercerita tentang pengalaman mistisnya. Doi udah lama ngerasa punya bakat six sense dalam dirinya karena turunan dari kakeknya. Doi bercerita bagaimana pengalaman pertama bertemu dengan makhluk-makhluk astral hingga kehidupan misterinya selama bertinggal di Jogjakarta selama kurang lebih 4 tahun, kehidupannya sebagai anak kosan selalu ditemani oleh mereka para makhluk astral mulai dari kontrakan hingga kosan selalu ada yang menemaninya. Bahkan dalam kurun waktu belakangan ini doi merasa punya bakat menjadi peramal dan mulai rajin menjadi peramal gratisan untuk orang-orang sekitarnya. Sampai mendapat alarm dari ilmunya, doi suka meriang sebagai pertanda buruk untuknya di waktu kemudian.
Bertemu dengan stranger awalnya memang terasa aneh untuk bercerita suatu masalah kepada mereka, tapi seiring berjalannya waktu malah menjadi nyaman bercerita dengan stranger karena ketidaktahuan identitas masing-masing yang justru membuat cerita lebih luwes satu sama lain. Ya, walaupun banyak yang memanfaatkan stranger untuk hal yang aneh-aneh di aplikasi-aplikasi anonim. Waspada ada sendawa! 
Sebuah percakapan dewasa yang dadakan nan sembarangan tanpa arah. Membicarakan berbagai macam mulai dari keperawanan sampai ditinggalkan. Mari kita lihat siapa yang siap militan mendengarkan ini selama sejam. Karena ini dadakan dan tak terencana perihal jumlah pembicaranya dan ada sedikit insiden diawal jadi maklumi saja bila kualitas audionya tak seperti yang diharapkan. -- Blog
Kenapa nikmat? Ya, karena kita sudah mensyukuri arti kehilangan itu. Kalo disebut sakit berarti kita belum mampu move on dong dari seseorang yang meninggalkan kita karena menikah. Cerita dari seorang perempuan di kota Solo yang baru saja pacaran sebulan tapi langsung merasakan bagaimana tidak mengenakkannya ditinggal nikah yang dia pikir selama ini hal itu hanya ada dilagu saja tak akan hadir di hidupnya. Oh iya, maafkan kualitas audionya karena ini obrolan jarak jauh dengan alat seadanya h3h3h3. -- Blog
Sebuah selfreminder lagi tentang menanggapi keperawanan perempuan yang sering kita rendahkan padahal kita hanya orang baru dikehidupannya tapi seolah menjadi hakim disitu. -- Blog
Sebuah selfreminder untuk diri sendiri agar bersikap lebih baik lagi dalam berkehidupan, direkam karena nanti bisa untuk didengarkan lagi dibagikan ke orang lain, kan katanya sharing is caring. Blog: http://bit.ly/2sSWLii ► Music Credit: Artificial.Music Track Name: "Where Are We" Music By: Artificial Music @ https://soundcloud.com/artificial-music  YT Channel HERE: https://www.youtube.com/user/SmartToa... Original upload HERE - https://soundcloud.com/artificial-mus... License for commercial use: Creative Commons Attribution 3.0 Unported (CC BY 3.0) License. Full License HERE - https://creativecommons.org/licenses/... Music promoted by NCM https://goo.gl/fh3rEJ
Comments 
Download from Google Play
Download from App Store