DiscoverBanyak Belajar
Banyak Belajar
Claim Ownership

Banyak Belajar

Author: danbe

Subscribed: 0Played: 0
Share

Description

Mari kita banyak belajar
3 Episodes
Reverse
Letusan Krakatau tahun 1883 mengawali kepercayaan akan masyarakat kelas bawah di Banten akan datangnya Imam Mahdi yang kala itu selain diliputi kesedihan akan bencana alam namun juga kekesalan akan pemerintahan kolonial yang dianggap zalim. Obrolan kali ini mengambil dari buku karya Sartono Kartodirdjo yang berjudul Pemberontakan Petani Banten 1888.
Pada siniar kali ini, kita berbincang dengan seorang teman (secara daring tentunya) untuk membahas "gerakannya" dalam membantu melawan pandemi Covid-19 dengan usahanya mendonasikan APD (alat pelindung diri)
Pada episode pertama ini, kami membahas mengenai fenomena banjir di Jakarta. Banjir di Jakarta merupakan fenomena tahunan yang sering menarik perhatian banyak orang. Pada banjir awal tahun 2020 misalnya, banjir terjadi di berbagai wilayah di Jakarta dan juga kota-kota satelit, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Penyebabnya ialah curah hujan yang tinggi serta berkurangnya daerah resapan air seiring dengan perkembangan kota. Sesungguhnya banjir tidak hanya terjadi baru-baru ini. Berabad-abad silam banjir sebenarnya fenomena banjir juga sering terjadi. Pada masa kolonial Hindia Belanda, Batavia sering kebanjiran. Hal ini membuat pemerintah kolonial mengeluarkan banyak anggaran untuk mengatasi banjir. Pada masa itu mulai dibangun kanal, bendungan, dan pengerukan sungai guna mengatasi banjir. Setelah Indonesia merdeka, Jakarta rupanya belum "merdeka" dari banjir, bahkan banjir terus meluas seiring dengan pembangunan kota. Lantas apa yang membuat Banjir Jakarta belum "surut" sepenuhnya? Bacaan lebih lanjut: Gunawan, Restu. 2010. Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Comments 
Download from Google Play
Download from App Store