DiscoverMonalina
Monalina
Claim Ownership

Monalina

Author: Monalina

Subscribed: 0Played: 0
Share

Description

Oke selamat mendengarkan ya. Tidak terlalu penting tapi boleh di dengarkan
27 Episodes
Reverse
Dari obrolan warung kopi tentang Alpha Women, Monalina podcast kali ini meneruskan obrolannya dengan bintang tamu Bianda Tsatsa yang menurut saya juga Alpha Women. Mengulik hubungannya dengan suami, bagaimana rasanya berumah tangga. Podcats ini merupakan pendapat subyektif kami.
Curhat Akhir Taun

Curhat Akhir Taun

2023-12-1110:40

Ngga penting, tapi boleh didengarkan. Kali ini aku ngga baca buku, tapi aku mencurahkan tahun 2023 ini.
Sebuah diskusi buku #NamakuAlam yang diadakan di Hetero Space Purwokerto gagasan dari Komunitas Guru Belajar, Penerbit Gramedia Pustaka dll. Ada 2 audio #1 merupakan pembacaan puisi, #2 pemaparan dari ibu Leila S. Cudhori
Lebih baik terlambat dari pada tidak
Laut Bercerita

Laut Bercerita

2023-07-2012:04

Sebuah surat yang ditulis oleh seorang adik (Asmara Jati) kepada kakaknya (Biru Laut) yang hilang paksa karena kekejaman pemerintah dan keberadaannya belum ditemukan bersama 12 aktivis lainnya. Sebuah surat yang menggambarkan betapa adik merindukan kakak dan perjuangan mengangkat keadilan atas nama kakaknya.
Diselenggarakan 30 Juni 2023 di Hetero Space Purwokerto, Special with DCS || Part 1 || Live report
Sama seperti Mei🍻

Sama seperti Mei🍻

2023-05-0802:41

Hehe
Ngobrol bareng bintang

Ngobrol bareng bintang

2022-09-1101:07:54

Yaksss
Monalina Baca!

Monalina Baca!

2022-06-1946:26

Membaca trilogi cerpen Sepotong senja untuk pacarku karya Seno Gumira Aji. Selamat mendengarkan :)
Hmm

Hmm

2022-04-1702:52

Hmm lagi
Lucu banget

Lucu banget

2022-01-1038:40

Aku sama mba oim
Kenalan sama aku

Kenalan sama aku

2022-01-1000:12

Ya ngga
MKMBBDBB

MKMBBDBB

2022-01-1011:24

Hamas Rangkuti (detail soon)
Jawaban Alina
Tidak ada
Sebuah surat dari ayah untuk anaknya dalam novel Pulang - Leila S Chudori
Biar kaya tsana

Biar kaya tsana

2021-10-2201:05

Sip :))
Membacakan novel Rara Mendut hal 273-278 karya Y.B Mangunwijaya. Rara mendut, budak rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis tregginas dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya.
Saat Turut serta membacakan “Ode November - Umbu Landu Paranggi (yogyakarta 1966) “ dalam peringatan ulang tahun beliau, 10 Agustus kemarin, ah ode november. Ode sendiri adalah syair pujian, dalam interpretasi pasar pikiran saya, ode ini dibuat dan dipersembahkan oleh Umbu untuk para pejuang kemerdekaan di surabaya 10 november dulu makanya “november”. Kawan dan juga kakak mengatakan begini “Memang harus puluhan ratusan kali dicoba sih. Aku kan sejak beliau berpulang itu mulai baca ini terus menerus. Menjiwai kata per kata. Memberinya ruh tiap kata” Ah ya sebelumnya saat membacakan puisi ini jujur, saya menangis di setiap bait dan kalimat tanpa henti. Saya membaca dan terus membayangkan pasuryan beliau dalam sekelebat ketika di Umah Wisanggeni dulu. Pada kalimat “ meskipun kita pernah dan tak pernah berjumpa” dan “walaupun kita pernah dan tak pernah berjumpa” seakan memberi pesan sewaktu itu pada yang sudah dan tak pernah bertemu”. Dan pada kalimat “Tapi Janganlah diatas nisan kami KALIAN BERBUSUNG DADA!!! Dalam pidato dan Pujian Kosong lalu berbangga!!!” Waah luar biasaaaaaa Itu sangat nyata bisa kita saksikan wah terlalu terbawa emosi memang daku, payah!!! ~ah pengin nangis lagi Edit : terdapat kesalahan membaca pada bagian “selamat tinggal adik-adik” seharusnya “selamat datang adik-adik” juga pada bagian saksian dan dengarkan kekurangan kalimat “bendera merah putih yang berkibar hari ini” versi benernya di ig @gendhiiiiiiis
Ternyata bukan saya saja yang menggemari baca puisi atau cerpen!! Bahagia rasanya! Event #Bacapuisi yang diselenggarakan di @warungkebonwasiyat
loading
Comments 
Download from Google Play
Download from App Store