DiscoverKelana Pilumu
Kelana Pilumu
Claim Ownership

Kelana Pilumu

Author: Kelanapilumu

Subscribed: 0Played: 0
Share

Description

Bagaimana pengelanaanmu hari ini? Aku tahu kamu lelah, aku bisa rasakan pilumu. Maka mari sini rebahkan pilumu. Karena setiap pilu perlu untuk direbahkan.
7 Episodes
Reverse
Special episode kali ini gua bakal ngebedah salah satu lagu dari seorang legend Indonesia yaitu Bob Tutupoly yang berjudul widuri. Yuk kita bedah lagu ini dengan pisau anilisis pilu dan mari kita lihat secara luas seberapa dalam makna pilu di lagu ini. Oya special eps bedah lagu dalam perspektif pilu ini bakal ada terus loh mulai dari eps 7 ini dan kelipatannya. Jadi jangan pernah bosan untuk merapal pilu yaa.
Jadi kenapa sih sebenernya diri kita bisa merasakan ego? Apa sih sebenernya ego? Apa itu Sense of I? semuanya bakal gua bahas satu-satu dalam episode ini, semoga kalian bisa sedikit mengurangi unsur “AKU” dari dalam diri kalian ya. Bagaimanapun proses memahami diri sedikit banyaknya sering mengahasilkan pilu, jadi jangan lupa merebahkan pilu malam ini. 
Episode ini masih melanjutkan topik dari episode 4 kemarin mengenai bias pertemanan. Dalam episode ini akan diungkap lebih jauh kekurangan dan kelebihan dari circle kecil dan circle besar. Di episode ini pun gua ga sendirian, ditemani oleh seorang teman sejak kuliah dulu. Semoga episode ini dapat membuat kalian lebih bijak dalam menyikapi pertemanan, karena bagaimana pun pertemanan  sedikit banyaknya juga menghasilkan pilu. Maka jangan lupa merebahkan pilumu ya.   
Eps 4. Bias pertemanan

Eps 4. Bias pertemanan

2020-07-0711:05

Pernah denger kalo semakin banyak temen katanya semakin bahagia, semakin seru, semakin gede peluang di masa depan, semakin inilah semakin itu lah? Apa benar cuma orang-orang yang lingkarannya besar aja ya yang paling sering bahagia? Dalam episode ini gua akan coba bahas bias pertemanan yang terjadi berdasarkan anggapan orang-orang. Selamat menyelami pilu. Ingat pilu juga perlu loh untuk kamu rebahkan. Selamat malam.
Kalian pernah ga sih tiba-tiba aja rindu pada ruang dan waktu di kejadian masa lalu? Yaa cuma ruang dan waktunya aja yang tiba-tiba jadi rindu gitu, objeknya sih ga terlalu. Kalo gitu pertanyaannya, emang beneran bisa dong rindu hanya pada ruang dan waktu saja? Kan ruang dan waktu tidak akan berkesan tanpa adanya objek disana? Bukannya suatu kejadian harus lengkap ya? Kalo cuma ruang dan waktu apa spesialnya? Dalam episode ini bakal gua jelasin bagaimana merapal rindu dalam dimensi ruang dan waktu. Selamat merapal rindu.
Menjadi ringan tanpa mendengarkan omongan orang lain susah susah gampang ya. Kalian pernah terpikir ga sih kalo tiap langkah atau keputusan yang kalian ambil sedikit banyaknya tergantung pada anggapan orang? Jadinya kaya mikirin nanti dikira orang apa atau nanti dianggap apa yaa. Kondisi tersebut bisa dibilang jadi tidak merdeka dalam mengambil keputusan sendiri. Sebenernya wajar ga sih kita mengalami fase atau kondisi tersebut? Perlu ga sih kita mikirin apa anggapan orang? Semua pertanyaan-pertanyaan itu bakal gua bahas di episode ini, jadi yuk rebahkan pilumu sambil mendengarkan kepiluanku. Karena setiap pilu perlu untuk direbahkan.
Layaknya memulai sebuah pengelanaan tentu kita harus tahu mengapa dan dengan siapa pengelanaan ini dilakukan. Dalam episode perdana ini gue Fani sebagai teman pengelanaan kalian baik dalam suka maupun pilu yang selalu kalian temui dalam pengelanaan. Pengelanaan ini akan jelas arahnya jika kita sama-sama tahu apa tujuannya, maka dalam episode ini gue akan menjelaskan mengapa pengelanaan ini dilakukan. Gue tahu kalian cape, gue bisa rasain pilu kalian. Tapi tenang, dalam setiap pengelanaan yang menghasilkan pilu, tentu selalu ada waktu yang tepat untuk merebahkan pilu. Disaat pilumu telah merebah dengarkanlah piluku ini, barangkali akan sama dengan pilumu. Untuk itu, kelana pilu hadir untukmu.
Comments 
loading