DiscoverSingle Room Storyteller
Claim Ownership
Single Room Storyteller
Author: Evelyne Priscilla
Subscribed: 0Played: 0Subscribe
Share
© Evelyne Priscilla
Description
@evelynepriscilla adalah seorang penulis, storyteller, juga masih Single. Melalui buku pertamanya yang berjudul "Are You Still Single?", ia telah dipertemukan dengan beberapa orang single di luar sana, yang telah berbagi kisah (kasih), pengalaman, juga a shelter with another. Because, the more the merrier, right? & Saat ini, ia akan mulai sharing karya-karyanya dalam bentuk storyteller podcast, di mana tiap episode baru akan siap tayang pada hari Senin, pukul 11:00 WIB. Semoga menghibur & Selamat mendengarkan...
26 Episodes
Reverse
Robert terduduk di tempat tidurnya, terdiam & merenung, setelah bertemu dengan sosok asli Angel barusan... Ia mulai merangkai kembali ingatan & memorinya ke hari-hari belakangan. Benar saja, tidak ada yang namanya kebetulan... Menjadi satu-satunya yang selamat dari kecelakaan Papa & Mama, lalu percobaan bunuh dirinya yang gagal terus, serta kondisi Yunaa Sport terutama situasi finansialnya meski ia pernah berbuat kesalahan dulu, s/d kehadiran Angel. Robert paham, inilah takdirnya, jalan hidup yang disebut keajaiban. YoU're Not An Accident...
Itu sebabnya, Robert memutuskan untuk berubah, menjadi malaikat juga, seperti yang dikatakan oleh Angel. & Ia memulainya, dari lingkungan terdekat, orang-orang yang selalu bersama selama ini, Sarah & Anton, suaminya.
Robert babak belur, saat dirinya ditabrak cukup parah oleh mobil lain secara tiba-tiba. Enggak cuma fisiknya, tapi juga mental & perasaannya. Padahal Robert sadar, hidupnya sudah berubah, ia pun siap merajut masa depan bersama Angel. Namun, kenapa sekarang yang terjadi malah sebaliknya? Dalam semalam, semuanya hancur berantakan & hatinya remuk berkeping-keping. Ia pun mulai merintih sendirian lagi...
Sampai dengan suara yang sangat dikenalnya memanggil, "Robert, Robert, bangunlah & lihat aku..." Robert langsung membuka mata, karena ngeh suara siapa itu, namun sungguh tak disangkanya siapa yang berdiri di sana.
Robert merasakannya lagi. Sekujur tubuh memanas, tapi terutama hatinya. Napasnya menderu, seperti orang sesak napas, yang tak berapa lama menjalar ke kepala. Membuat pikirannya berkecamuk, menggelora bagai angin badai. Tanpa terasa, ia menitikkan air mata lagi, semakin lama, semakin deras. Robert merasakan lagi kesedihan yang mendalam ini. Bagaimana lagi dapat hidup setelah ini? Ya, bagaimana lagi?
Semuanya terasa menjauh... Kebahagiaan, sukacita, rasa syukur itu. Semuanya makin memudar. Sampai tak menyadari, ia membanting setir mobil, namun... Terlambatlah sudah...
Robert sungguh merasa alam semesta mendukungnya malam ini... Dimulai dari Angel yang tidak mengenakan warna putih kegemarannya, melainkan gaun emas, sehingga ia berhasil membuat Robert takjub. Kemudian, kehadiran & kebersamaan mereka di red carpet acara penutup "Duta Bisnis Indonesia" yang sangat mengundang perhatian khalayak, juga taman nan indah, serta gazebo kosong, melengkapi segalanya. Mereka pun bisa duduk berduaan di dalam.
Ya, Robert merasa, semua aspek tsb sangat penting, terlebih untuk membantunya melewati peristiwa penting hari ini. Yaitu, meminta Angel menjadi pacarnya & be his Angel forever. Namun, sungguh tak disangka jawaban yang keluar dari mulut Angel.
Hari yang ditunggu-tunggu tiba, hari Robert menjadi pembicara dari workshop "Duta Bisnis Indonesia." Sedari pagi saja sudah menyenangkan, apalagi ditambah dengan merekahnya beberapa kuntum bunga mawar putih di kebun Mama, Robert yakin ini dapat membawa keberuntungan.
Hanya saja, di hari yang sama, justru Sarah harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami ngilu yang parah di perutnya.
Apakah yang akan terjadi kepada Robert & Angel, lalu Sarah & Anton di hari yang sama ini?
Semenjak Robert mendapat undangan untuk menjadi salah satu pembicara dalam acara exhibition akbar tahunan bernama "Duta Bisnis Indonesia", ia semakin sibuk & giat mempersiapkannya. Maklum, acara besar yang diadakan setiap tahunnya ini memang selalu dinanti oleh para wiraswasta baru maupun lama, yang hendak mewujudkan sebuah bidang usaha, dengan harapan dapat menjadi startup company di masa depan. & Tahun ini, Robert mendapat kehormatan tsb.
Makanya, bersama Angel, mereka jadi sering bekerja sampai lembur. Meski begitu, Robert bertambah happy, karena itu artinya, ia dapat lebih lama menghabiskan waktu bersama Angel. Hingga pada akhirnya, Robert berani kembali ke kejadian di malam sebelum kematian Papa & Mama, kisah yang selama ini ia pendam & belum pernah diceritakan ke siapapun.
Belakangan, Robert kesulitan berkonsentrasi. Pikirannya selalu melayang, membayangkan hanya kepada 1 orang ini. Ya, ia selalu tak lain & tak bukan, Angel...
Sebabnya, Robert sadar betul kalo Angel bukan tipe cewek yang senang berbicara. Malahan Angel hampir-hampir tidak pernah bercerita sebetulnya. Ia agak-agak misterius. Namun, Robert jadi tahu banyak tentang Angel justru dari pengamatan & observasinya. Apalagi, sudah setiap harinya, ia ditemani Angel, baik untuk pekerjaan kantor, maupun urusan pribadi. Makanya, Robert jadi semakin ngebet & berani kepadanya.
Semenjak kehadiran Angel, Robert mulai merasa dunianya tidak lagi gelap, tapi terang, Tidak lagi kelam, namun mulai jernih. & itu terlihat jelas semenjak ia membuka mata oleh sinar matahari pagi yang cerah, lalu memperhatikan sekeliling. Hanya saja, tidak hanya Robert... Nyata benar kehadiran Angel telah membawa perubahan di kantor Yunaa Sport. Rasanya, sudah tak terhitung banyaknya, Robert mendengar nama Angel disebut-sebut & dipuji.
Dari pantry, waktu lembur, s/d after-hours, juga di kalangan para Direksi, & di coffee shop yang berhasil membuatnya geram. Karena itulah, Robert mengubah permainan, menjalani strategi baru untuk Angel, yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Itulah dia, berdiri tak jauh dari hadapannya sekarang... Apakah ia yang bernama Angel? Robert memandangnya seolah menyelidik. Bukan karena paras atau penampilannya, tapi sungguh deh, ia terasa familiar. Apakah ia cewek yang selama ini berada di sampingnya? Meski samar & masih buram, tapi perawakannya sangat mirip.
Terlebih saat mendengar suara Angel pertama kalinya, lagi-lagi Robert dilingkupi perasaan familiar. Ia yakin, pernah mendengar suara itu & dengarnya belum lama ini juga, tapi dimana ya? Saat itulah Robert sadar, ia harus melakukan sesuatu. Maka dengan sengaja, ia meminta waktu berdua dengan Angel, terkait pekerjaan alasannya kepada Sarah, juga mencari Angel dimana-mana bak singa sedang memburu mangsa.
Robert tidak mau berlama-lama diam di rumah. Meski baru beberapa hari pulang dari rumah sakit, namun semenjak keterbukaannya bersama dr. Brian waktu itu, Robert yakin dirinya sudah & akan pulih, maka ia memilih untuk cepat-cepat bekerja kembali.
Benar saja, belum juga jam 8 pagi, Robert sudah sampai kantor & Sarah menyambutnya dengan tawa sumringah, diikuti cerita & berita yang terjadi selama Robert dirawat inap. Hanya saja, Robert sempat menangkap 1 berita yang tak terduga, di mana Sarah kedatangan tamu seorang perempuan muda bernama Angel yang menawarkan dirinya untuk bekerja membantu & dalam sekejap, Angel diangkat menjadi asisten Sarah, atau berarti sekretaris ke-2 Robert. Jadi, siapakah Angel ini, yang bisa disukai Sarah secepat itu?
Robert masih merasa bingung... Karena ia selalu melihatnya samar, seorang wanita berpakaian putih & berambut panjang cokelat mendekatkan wajah kepadanya. Meski masih buram, belum jelas, tapi Robert dapat merasakan sentuhan tangannya, atau kehadirannya yang mampu membuat ia tertidur nyenyak, menyejukkan, & menenangkan. Seolah ia berhasil meneduhkan badai hidup yang selama ini menerjang Robert bak angin ribut.
Tapi, selalu begitu, setiap kali Robert membuka mata yang terlihat malah perawat, dokter Brian, atau ke-4 Dewan Komisaris & Sarah, yang sudah bersiap-siap melakukan rapat di kamar rawat inapnya, guna menyampaikan langkah-langkah yang akan diambil, setelah kasus Yunaa Sport kehilangan uang kemarin.
People changes... & Jelas itu terjadi kepada Robert Yunaa, setelah kematian orang tuanya 3,5 tahun yang lalu. Sejak malam itu, Robert berubah. Ia tidak lagi hidup, tapi sunyi. Wajahnya tidak pernah tersenyum kembali, tapi memandang kosong ke depan. Ia tidak banyak bersuara, apalagi berbicara, melainkan membisu, & menjadi mahir untuk menahan semua perasaannya, rasa sedih, duka, kebingungan, ketidak mengertian, ketidak adilan, semuanya...
Meski begitu, orang-orang terdekatnya tahu, kalo Robert bermasalah. Terlebih keinginannya untuk mengakhiri hidup, yang sudah dilakukannya sebanyak 4 kali belakangan ini. & Yang terakhir adalah, dengan cara melompat dari rooftop hotel Imperial kemarin. Ya, untuk apa lagi hidup & berusaha? Gak ada gunanya... Toh, ia telah dikutuk hidup sendirian begini.
Di bumi, ada sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit. Meski tangga tsb tidak terlihat secara kasat mata oleh manusia, tapi tampaklah, malaikat-malaikat Tuhan turun naik di tangga itu.
& kemudian, di dalam takhta kemah-Nya yang kudus, di sanalah tempat IA, Yang Maha Tinggi duduk & berkata, "Malaikat-Ku, Angel. Kuutus engkau turun ke bumi, untuk melindungi salah satu anak-Ku, Robert Yunaa."
Petir & geledek bersahut-sahutan, diiringi dengan kehadiran Angel yang turun dari surga. Ia berperawakan: Berambut panjang cokelat, berpakaian putih, dengan sepatu berwarna putih juga. Sekalipun saat itu sedang hujan deras, tapi terlihat jelas ada pria yang jatuh dari atas, bertepatan dengan jari Angel diayunkan.
Robert Yunaa tak menyangka, 1 keputusan yang dibuatnya, ternyata membuat perusahaannya, Yunaa Group, kehilangan uang miliaran rupiah dalam semalam.
Bagaimana ini? Bagaimana mungkin? Padahal telah ada jaminan.. Padahal seharian berjalan dengan lancar.. Padahal ia dinasehati oleh para expert.. Tapi kok??
Robert gak mengerti.. Tampaknya, segala hal yang ia miliki belakangan ini, selalu berujung kepada kehilangan, kekecewaan, kematian... Seolah dirinya kena kutuk, semenjak 3,5 tahun yang lalu.
Jadi, untuk apa lagi hidup? Mati.. Ya, itu lebih baik
Sebagai dokter saraf, dr. Brian hanya diminta untuk menangani Robert Yunaa. Meski tdk diberitahu apa penyebab ia sampai jatuh terpeleset, namun diam-diam dr. Brian mengetahui bahwa jatuhnya Robert bukanlah karena kecelakaan, melainkan kesengajaan. Apalagi, Robert merupakan pasien paling diam yg pernah ditanganinya, di mana ia diam bukan karena tdk mau berbicara, tp karena menahannya. Persis seperti orang yg mengalami kasus kejiwaan, sehingga memerlukan diagnosis psikologi sebagai bentuk penanganannya. Karena itulah dr. Brian memilih utk sering menghabiskan waktu, menemani Robert. Ternyata tindakan tsb membuahkan hasil, Robert terenyuh dengan penjelasan dr. Brian & akhirnya, setelah sekian lama, ada perasaan yg mendesak keras utk keluar, bangkit, & terbangun dari dalam dirinya.
Oke, kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu my sweetheart @sidhartajessica atau yang biasa dipanggil Jess.
& Karena Jess ambil jurusan psikologi, maka kita akan mempelajari sedikit salah satu ilmu psikologi ya, yaitu Erikson Stages of Development, yang teorinya berkata: Kalo seusia Jess (20 tahunan gitu), sebenarnya sedang melalui stages "Intimacy VS Isolation."
Intimacy dalam artian, orang-orang (seusia) ini memang uda pada tahapnya untuk menjalin hubungan, tapi bukan cuma hubungan pacaran saja, melainkan juga pertemanan, sahabat, dsb.
Nah, kebalikannya ato sisi negatifnya adalah Isolation itu, di mana jadi senang menyendiri, lebih memilih gak punya teman, gak mau terbuka juga, dsb.
Makanya bagi Jess, yang (mengaku) belum pernah pacaran, stages ini dirasa penting banget karena akan berhubungan dengan yang namanya identity & berujung kepada being secure enough to handle herself, then her relationship one day.
Oke deh, kalo kamu mau tahu dengan lebih detail lagi, berarti kamu harus banget dengerin podcast Single Room episode ke-11 ini. So, stay tuned, friends…
Di episode ke-10 ini, salah satu temanku, Claire (bukan nama sebenarnya) dengan berani menceritakan hubungan pacarannya dulu yang sudah terlalu jauh. Yeah, they had sex & telah berhubungan intim berkali-kali, namun berujung kepada putus ato perpisahan.
“Mungkin dikarenakan Adam adalah pacar pertamaku ya, Ci Eve, maka aku yang polos merasa sayang banget sama dia, yang kemudian kami terbawa suasana, sehingga pada akhirnya, jadi berhubungan intim, atau lebih jauh gitu,” Claire mengakuinya di depanku.
Yes, I understand… Karena itulah perasaan perempuan saat sedang jatuh cinta, mudah luluh & percaya, lalu kemudian menyerahkan segalanya, & dalam kasus Claire ini adalah keperawanannya. Padahal ia sadar, hubungannya dengan Adam masih goyah banget. Ibarat, they were walking on the glass. Tapi namanya cinta, perasaannya lebih mengambil alih dari yang lain.
Karena itulah, selama 2-3 tahun, Claire struggle untuk pulih. Ia sering mengutuki diri sendiri, lalu menyalahkan Adam, Tuhan, & herself. Bolak-balik seperti itu terus s/d Claire ketemu psikolog & memutuskan ikut sebuah konferensi, agar dapat pulih 100%.
Well, kalo kamu mau tahu cerita lengkapnya, selamat mendengarkan ya…
Yayyy… Uda tahun baru ajah. Met tahun baru ya, teman-teman…
& untuk membuka awal tahun gini, aku rasa episode ke-9 ini akan cocok buat kamu, karena kita akan mendengar kisah, juga pengalaman hidup dari salah satu temanku, Budi Susanto, yang berani keluar dari zona nyamannya, justru di masa pandemic gini.
Well, aku rasa, sharing ini akan cocok buat kamu yang mungkin sedang berada di persimpangan jalan juga, antara A ato B, pilih kanan ato kiri, lantaran dua-duanya ini sama-sama penting, berbobot, & bakalan signifikan, atau mengubah hidupmu. Pertanyaan yang sering muncul: Apakah sebaiknya aku tetap stay di sini? Atau, keluar ya? Hmm...
For those who question it, I guess, this episode will speak to you. Sehingga, ini dapat membantumu untuk berpikir sebelum memutuskan. Good luck …
Inspired from a true story, di Single Room episode ke-8 ini, kita akan mendengarkan sebuah kisah dari temanku Elle, yang batal menikah 3 tahun lalu, 3 bulan menjelang hari pernikahan.
I know, it’s hard & a difficult situation to handle. Namun, Elle menceritakannya dengan berani & tenang. Wow, dia memang betul-betul wanita yang kuat…
Sebenarnya di awal hubungan, mereka baik-baik saja & kalo dibilang pacaran sebentar atau lama, itu kan relative ya. Namun, konflik ternyata mulai muncul, setelah Elle menerima lamarannya. Dari masalah finansial yang lumayan membuat Elle kepikiran, s/d mental kesiapannya, ketika menjadi suami kelak.
Pada akhirnya, mereka berakhir pada keputusan berpisah & pembatalan pernikahan pun terjadi. Meski saat ini Elle masih sendiri, tapi ia memilih untuk lebih berfokus kepada know & love herself (better), yang ternyata membawa berbagai kejutan yang baik dalam hidupnya.
Mau dengar cerita lengkapnya? Selamat mendengarkan ya… & oh yeah, siap-siap tissue, friends…
Emang beda ya (hidup) sebagai seorang Single… Terlebih, setelah uda rasain beberapa kali gagal pacaran (hubungan), atau melihat bagaimana teman-teman/lingkungan (sekitar), yang semula disahkan menjadi pasangan suami istri, tapi kok malah berujung kepada perceraian? Setidaknya bagi @ponponz ada hikmah yang bisa diambil dari sana.
Melalui peristiwa & pembelajaran tsb, ternyata masa Single ini adalah crucial, kuncinya. Karena banyak hal yang perlu dikerjakan & dipersiapkan lho... Salah satunya: Mengerjakan dulu PR atau tugas-tugas pribadi, secara individual. Bukannya dikerjakan menjelang hari-hari pernikahan, atau setelah dilamar. Uda agak telat kayanya, ditambah lagi pasti terburu-buru jadinya. So, mumpung masih Single, sekaranglah waktu yang tepat. Serta, hal-hal penting lainnya juga, seperti know & love yourself, tanya ke diri sendiri pertanyaan: Apakah aku bisa menerimanya atau gak? dst
& Bicara soal persiapan, rasanya gak akan lengkap, sebelum kamu dengerin penjelasan lebih lanjut dari Fonny di Single Room episode ke-7 ini. Happy listening, friends…