Discovertimeout by Ignatius Untung
timeout by Ignatius Untung
Claim Ownership

timeout by Ignatius Untung

Author: Ignatius Untung

Subscribed: 1Played: 0
Share

Description

Timeout is a break time to consciously revisit and understand why we do what we do in life from applied behavioral science perspective

It's about embracing the fact that human is awesome despite the flaws we have. It's about acknowledging things we don't do right although we now the right thing to do and continuously raising self-awareness of how could we progressing to be consciously better and awesome

It's a discussion of topics relevant to senior uni students, first jobber and professional including; leadership, self development, career, consumerism, lifestyle, personal finance, entrepren
166 Episodes
Reverse
Ada yang bilang bahwa employee jangan dimanja. justru harus dibejek dan terus dipush, Kalo enggak malah gak bisa perform. Sayangnya banyak studi malah menemukan sebaliknya. dan ini penjelasannya kenapa happy employee works better
Bikin kebiasaan baik itu emang gak gampang. banyak yg gagal bukan sekedar karena gak tau caranya, tapi lebih banyak karena nggak tau dirinya. ada psychology bias yang bermain waktu kita mulai bikin kebiasaan baik tersebut yang akhirnya bikin cara yang udah kita rencanain gagal total
Hidup dan pekerjaan adalah infinite game. Yang menang hari ini nggak akan selalu menang, begitu juga dengan yang kalah. gimana caranya supaya tetap kompetitif di hidup dan pekerjaan
Most performing team selalu memperhatikan emotional state team membernya. Emotional state setiap orang berperan besar pada performa dan teamwork. Sayangnya nggak banyak yang memperhatikannya.
Orang berhenti dan pindah pekerjaan bisa amat sangat disesalkan oleh perusahaan. Dan nggak sedikit dari kejadian ini yang disebabkan oleh ketidakmampuan leader untuk memperlakukan dengan tepat.
Milih kantor tempat kerja baiknya gak sekedar adu besar gaji, adu beken nama perusahaan atau adu tinggi jabatan. Ada beberapa faktor sederhana yang sayangnya sering luput dalam pertimbangan yang bisa bikin karir kita mandeg,
Gen Z (dan sebagian gen Y) sering disebut generasi strawberry. Intinya adalah generasi yang keliatan wah tapi ternyata lembek. Apa bener gitu?
Siapa yang nggak mau naik pangkat? sebagian besar orang mau. Pertanyaannya nggak semua orang bisa dan tau gimana caranya untuk naik pangkat. ini bukan sekedar performa dan achievement, tapi jauh lebih besar dari itu yang seringkali orang luput
Dalam hidup sehari-hari dan dalam pekerjaan kita selalu ingin lebih baik lagi. Ada satu kemampuan yang sederhana sekali yang ketika kita kuasai akan bantu kita mencapai perbaikan karir dan hidup kita. Sayangnya kemampuan ini terdengar klise sehingga gak banyak yg tertarik mendalami. padahal kalau dikuasai lebih dalam, ini akan jadi kemampuan yang mahal
Performa karyawan dalam perusahaan seringkali dilemparkan hanya sebatas hard skill dan soft skill. sayangnya, kita belajar dari banyak klub sepakbola top dunia di mana pemain bola bertalenta luar biasa dengan kemampuan teknis dan soft skill yang baik tapi ujung2nya nggak perform. karena memang ada satu lagi yang ikut bermain. apa itu?
Orang pendiam belum tentu orang yang nggak ngerti. Justru sebaliknya, nggak sedikit dari mereka yang justru pemikirannya tajam dan dalam. Dan kalau orang-orang ini karena kurang komunikatifnya malah diabaikan, maka siap-siap kehilangan kesempatan. Apa aja yang bikin mereka diam? nggak disangka-sangka
Mutusin kapan harus ambil S2 sama seperti mutusin harus jurusan apa di kuliah atau harus gimana ketika kita ada di persimpangan. Ini momen penting yang bisa nentuin masa depan kita. tips berikut bisa bantu untuk memberikan jawaban
Jadi leader yang optimis perlu. tapi harus tau bedanya positive dan blind optimism. walaupun sekilas keliatan sama, tapi kita dengan mudah bisa membedakannya. dan dampaknya beda jauh.
Salah satu kegagalan paling sering leader adalah gagal mengakomodir team membernya yang memiliki cara yang berbeda. Subjectivity serta karakter dominan bisa ikut menambah rumit situasi. Kalau saja semua leader mengajukan 3 pertanyaan ini pada akhir setiap meeting. maka risiko tersebut pun bisa diminimalisir.
90% penduduk dunia pernah melakukan procrastinate. 50% di antaranya bahkan sampai di level yang cukup mengganggu. mengapa orang procrastinate?
Tahun baru seringkali datang dengan resolusi baru. lebih kurus, lebih sehat, lebih sabar, lebih bisa berbahasa asing dan berbagainya. sayangnya sebagian besar dari resolusi itu berakhir buyar. Kenapa bisa gitu? dan kenapa resolusi tahun baru bukanlah ide bagus untuk dilakukan?
Dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari sesekali kita marah. Lalu marah seolah jadi wajar dan bahkan dijadikan senjata untuk mendapatkan sesuatu. Tapi tau nggak bahwa leader yang marah sebenarnya malah menunjukkan kelemahannya ketimbang kehebatannya. Di samping banyak efek samping yang ditimbulkan dari marah
Diskusi dan debat itu banyak manfaatnya, dengan catatan emang dilakukan dengan cara dan orang yang punya mindset yang benar. Sayangnya ada aja orang yg mending dihindari debat dengan mereka. Nggak ada manfaatnya. Menang dan kalah sama-sama nggak dapet apa2.
Semau yang berhubungan dengan bisnis nggak bisa lepas dari target. Karena bisnis nggak bisa running kalau salah set target. Sayangnya keakuratan set target seringkali cuma dilihat dari sisi apakah ini membawa keuntungan yang cukup untuk perusahaan atau tidak. Padahal bahkan ketika targetnya menguntungkan perusahaan, namun karyawan tidak termotivasi untuk mengejarnya maka juga merugikan perusahaan. Gimana sih caranya set target yang memotivasi karyawan? apa aja yang perlu dilakukan leader?
Perdebatan soal mana yang lebih penting antara technical skills atau soft skills dalam leadership sudah nggak relevan lagi. ada sesuatu yang lebih penting melebihi kedua skills tersebut
loading
Comments 
loading
Download from Google Play
Download from App Store