Nasehat untuk meninggalkan Riba bersama Ustadz Miftahul Ulum.
Kajian On Line yang diselenggarkan selama pandemi covid 19. Mengambil tema jerat jerat dosa dan maksiat bersama Ustadz Abu Yasir [ Miftahul Ulum ]. Semoga kita bisa mengabil faedah dari kajian on line ini dan istiqomah menuntut ilmu di masa pandemi ini. Barkallahu Fikum
Daurah bersama Al Ustadz Abdul Mu’thi Al Maidani dengan bahasan “ Kitab Ushulus Sunnah Imam Ahmad ”
Jika engkau tak mampu mendidik anakmu di rumah, maka sudah sepantasnya engkau menyekolahkan dia di tempat (sekolah agama) yang terpercaya agar Allah menyelamatkan dia dari kebinasaan. Jika dia tidak sekolah maka ajaklah istrimu & anakmu agar menuntut ilmu di majelis Ahlussunnah Agar engkau juga tergolong orang-orang yang menjaga keluargamu dari api neraka. Sesungguhnya setiap orang tua akan ditanya tentang anaknya kelak pada hari yang tidak ada keraguan padanya, itulah hari kiamat. Dan setiap orang tua akan bertanggung jawab terhadapnya, Allahul Musta’an. ( Copas ) Dan diantara tujuan kami adalah mewujudkan pendidikan Islam yang beraqidah salaf, berakhlak mulia, serta terjangkau bagi semua kalangan.
Agar mudah memasukkan pemahaman radikalisme adalah dengan cara memalingkan umat ini dari ulama yang benar. 🎤 Al Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Kajian on line kali ini membahas tentang kemuliaan di bulan-bulan haram & fiqih seputar qurban. Selamat menyaksikan dan semoga kita selalu di beri taufiq dan istiqomah hingga ajal.
Sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin, Islam mengajarkan kita selaku umatnya untuk selalu berbuat baik terhadap sesama, termasuk tetangga. Dan Allah ﷻ berfirman: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” [QS. An-Nisa :36].
“Kejahilan menyebabkan pemikiran radikalisme” Al Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Kita dapati pada masa ini, dimana arus informasi dan berita dengan mudahnya kita terima, seringkali tanpa berfikir panjang kita langsung menyebarkan (men-share) semua berita dan informasi yang kita terima, tanpa terlebih dahulu meneliti kebenarannya. Kita dengan sangat mudah men-share berita, entah dengan menggunakan media sosial semacam facebook,twitter, whatsapp atau aplikasi yang semisalnya. Akibatnya, muncullah berbagai macam kerusakan, seperti kekacauan, provokasi, ketakutan, perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin atau kebingungan di tengah-tengah masyarakat akibat penyebaran berita semacam ini. Sebagaimana Firman Allah ﷻ dalam Surat An-Nisa Ayat 83 Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). Ingatlah sabda dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, مَنْ صَمَتَ نَجَا “Barangsiapa yang diam, dia selamat.” (HR. Tirmidzi no. 2501) Barakallu fikum.
Berikut kumpulan konsultasi & tanya jawab yang disampaikan selama kajian on line bersama Ustadz Miftahul Ulum. • Bacaan sholawat yang afdol • Hukum mengikat rambut diwaktu sholat • Bacaan dzikir setelah sholat • Sholat sunnah ba’da ashar • Menulis Bismillah pada social media • Hukum azl • Menikah beda agama • Sholat sunnah ba’da sholat jumat • Lafadz iqomah • Memutus tali silaturahmi • Sikap al wara’ wal bara’ Untuk pertanyaan bisa dikirim via Whatsapp di : 0812 3677 7188 [ Anang ] 0896 6176 1511 [ Ma'ruf ] 0831 1455 3686 [Andy] 0857 0683 8920 [Fajar] 0812 4654 5457 [Wayan] Mari dukung kegiatan Dakwah kami dengan menyalurkan donasi Anda ke rekening berikut: Rekening Bank Muamalat Yayasan Aliya Atsary Bali No Rek : 7510032789 Barakallahu Fikum
Bagaimana seharusnya sikap para penuntut ilmu menyikapi perselisihan diantara dai dai sunnah. Simak penjelasan Al Ustadz Dzulqornain berikut. Semoga kita bisa mengambil faedah ilmu dan mengamalkannya.
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Abu Salamah yang telah menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan kedua mata terbelalak, kemudian beliau memejamkan kedua mata Abu Salamah dan berkata, ‘Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka ia diikuti oleh pandangan mata.’ Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari sebagian keluarga Abu Salamah, maka beliau pun bersabda, ‘Janganlah kalian berdo’a atas diri kalian kecuali dengan kebaikan, karena sesungguhnya Malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.’ Kemudian beliau mendo’akan Abu Salamah seraya berkata: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ِلأَبِي سَلَمَةَ, وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ, وَاخْلُفْ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ, وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ, وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ, وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ. ‘Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahan Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya di kalangan orang-orang yang diberi petunjuk, dan jagalah keturunan sesudahnya agar termasuk dalam orang-orang yang selamat . Ampunilah kami dan ia, lapangkanlah kuburnya serta berilah cahaya di dalamnya.’
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya , Hadits dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya” Simak kajian berikut bersama Ustadz Miftahul Ulum bab Sifat Muslim.
Seringkali kita mendengar sebagian orang tak bermoral mengejek wanita-wanita Muslimah yang mengenakan busana Islami dengan bercadar dan warna hitam-hitam dengan ejekan “ninja! ninja! Atau seorang Muslim yang taat memelihara jenggotnya dengan ejekan “kambing!” Atau seorang Muslim yang berpakaian menurut Sunnah tanpa isbal (tanpa menjulurkannya melebihi mata kaki) dengan ejekan: “pakaian kebanjiran”. Sering kita dapati di kantor-kantor, para pegawai yang taat menjalankan syi’ar agama ini diejek oleh rekan kerjanya yang jahil alias tolol. Sekarang ini kaum muslimin yang taat menjaga identitas keislamannya, seringkali dicap dan diejek dengan sebutan teroris dan lain sebagainya. Yang sangat memprihatinkan adalah para pelaku pelecehan dan pengejekan itu adalah dari kalangan kaum muslimin sendiri. Dan ingatlah firman Allah dalam surat Al An’am 70 Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
Mari kita simak hadist yang mulia ini : Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk dosa besar ialah seseorang memaki orang tuanya.” Ada seseorang bertanya, “Mungkinkah ada seseorang yang memaki orang tuanya sendiri?” Beliau bersabda, “Ya, ia memaki ayah orang lain, lalu orang lain memaki ayahnya dan ia memaki ibu orang lain, lalu orang itu memaki ibunya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 5973 dan Muslim, no. 90] Memang secara nalar tidak masuk akal sebetulnya. Orang yang sedang emosi tinggi, pikirannya telah tertutup oleh hawa nafsunya. Mengapa dirinya yang bertengkar, tapi kok malah orang tuanya yang dicela, orang tuanya yang di bawa-bawa ? Lantas, Apa hubungannya ? Yang demikian itu hanyalah untuk membuat lawan-lawan dalam pertengkaran tersebut marah. Simak kajian berikut bersama Ustadz Miftahul Ulum dimana membahas bab “ Larangan Mencela Kedua Orang Tua”.
Khutbah setelah solat gerhana. Membahas tentang tanda-tanda kekuasaan Allah, salah satunya yakni terjadinya peristiwa gerhana bulan yang baru saja terjadi. Dan bagaimana sikap seorang muslim menyikapinya? Simak penjelasan singkat di video ini, bersama Ustadz Miftahul Ulum di Masjid Al Muhajirin IKMS Jalan Gunung Lebah Monang – Maning. Hari Rabu 26 Mei 2021, ba'da Isya.
Salah satu akhlak yang mulia adalah kejujuran. Di mana amat langka kejujuran ini kita temui, karena kejujuran itu mempunyai resiko yang sangat besar dan berat namun berbuah indah pada akhirnya. Kita bisa petik hikmah dari kisah sabat yang mulia Ka’ab bin Malik. Bagaimana beliau bersikap jujur kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam perang tabuk, beliau yang mulia tidak ikut berperang padahal beliau mampu. Yang mana dengan perbuatan beliau di boikot selama 50 hari oleh Nabi Muhammad ﷺ . Mari kita simak nasehat yang mulia ini dan semoga ALLAH memberi taufik dan keistiqomahan kepada kita semua. Barakallahu fikum
Dunia maya dan media sosial merupakan sarana yang mudah untuk berdebat. Tanpa sadar kita saling komentar mengometari postingan yang ujung ujungnya kita jatuh dalam perdebatan. Terutama di media sosial, walaupun kita sudah berniat berdiskusi dengan baik akan tetapi diskusi di internet dan media sosial tetap sangat sulit dilakukan. Ingatlah nasehat Imam Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal rahimahullah berkata: Di antara pondasi Ahlus sunnah adalah: وَتَرْكُ الِرَاءِ وَاجِدَالِ ، وَا لخُصُوْمَاتِ فِي الدِّيْنِ “Meninggalkan perdebatan dan adu argumentasi serta pertikaian dalam urusan agama.”
Kiat kiat hidup bermasyarkat - Al Ustadz Abdul Mu'thi Al Maidani. Walhamdulillah pada kesempatan ini kita diberikan ilmu bagaimana seharusnya kita bermasyarkat.
“Ketika Abu Thalib hendak meninggal dunia, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya. Di sisi Abu Thalib ada Abu Jahal bin Hisyam dan ‘Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Thalib, “Wahai pamanku! Katakanlah ‘laa ilaaha illallah’, suatu kalimat yang dapat aku jadikan sebagai hujjah (argumentasi) untuk membelamu di sisi Allah”. Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata, “Apakah Engkau membenci agama Abdul Muthallib?” Maka Rasulullah terus-menerus mengulang perkataannya tersebut, sampai Abu Thalib akhirnya tidak mau mengucapkannya. Dia tetap berada di atas agama Abdul Muthallib dan enggan untuk mengucapkan ‘laa ilaaha illallah’.” (HR. Bukhari no. 1360 dan Muslim no. 141) Salah satu faedah yang bisa dipetik adalah pengaruh jelek dari teman pergaulan yang buruk. Oleh karena itu, hendaknya waspada dan menjauh dari bergaul dengan teman-teman yang berpotensi membawa kejelekan. Abu Thalib enggan mengucapkan kalimat tauhid, karena ketika dia sudah sakit parah dan hendak meninggal dunia, dia ditemani oleh teman-teman yang buruk.