(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat), menangkap rasa tenggelam nya seorang sahabat di masa lalu, yang sudah tak bertenaga untuk bernafas lagi, rasa yang paling sedih, paling kelam, paling sesak. Tapi kupercaya sebuah harapan selalu ada, hingga hati yang terluka berhasil bangkit lagi, bukan hanya bernafas, tapi berlari kencang.
(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat), kali ini menangkap rasa yang tak pernah usai, rasa dimana seseorang tak pernah merasa ada dalam ruang yang benar, seakan semua tidak pada tempatnya, seakan semua salah. Pikiran adalah hal yang sangat penting, jangan biarkan segala yang negatif menguasai, dan mulai berpikir positif untuk menjadi bahagia. Sesederhana itu.
(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat) , menangkap rasa-rasa tentang kecilnya hati yang masuk dalam ruang yang ramai dan luas tak berujung. Berusaha merubah warna, berusaha menahan rasa, memakai topeng sehingga lupa menjadi apa adanya. Kehidupan sosial menuntut kepalsuan yang mengatasnamakan kesetaraan. Entah apa yang diperlombakan, entah kapan mau beristirahat. Mencoba mempengaruhi tapi tanpa hati. Hanya untuk terlihat dan terdengar. Bahkan lupa bahwa kebahagiaan itu sederhana dan lupa menghargai hati dan diri sendiri.
(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat), Menangkap rasa sahabat-sahabat kecilku yang tak punya kebebasan dalam hidup, yang dijajah oleh sang ayah, yang ditindas oleh sang ibu, yang di nodai dan di bakar fisik dan hatinya oleh mereka yang disebut keluarga. Karna sesungguhnya tidak semua orang tua paham cara mencintai dengan benar. Bahkan sering kali kekejian secara sengaja dilakukan. Hati lugu yang dipaksa berdosa. Kemurnian yang dibusukkan. Bahkan dibuang saat tak berdaya. Kekejian yang sesungguhnya.
(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat), Menangkap sebuah rasa dari percakapan masa lalu, rasa tentang hati-hati yang tersakiti tanpa tau dimana letak salahnya, hanya karna segelintir manusia-manusia yang tak memanusiakan yang lainnya. Ini tentang hati yang dicelatu dan ditindak kasar sampai terluka dan membekas, tentang hati yang tersakiti dan tertindas. Tulisan ini penting , untuk mewakili semua perasaan terbelenggu oleh perundungan yang selalu ada dengan berbagai macam bentuk dan rupanya. Agar mereka tau, seberapa besar sakitnya.
Tulisan ini tercipta ditengah hujan di pagi hari beberapa hari lalu, ada sebuah peristiwa yang mendorongku untuk membagikan pemikiran tentang indahnya pertumbuhan dan pembenahan diri, peristiwa yang sungguh menyebabkan kegundahan dan kesesakan, tetapi berhasil mendatangkan kelegaan yang perlu disyukuri.... Karna, hanya waktu yang bisa menjawab dan memberikan kita kekuatan lebih. Hanya waktu yang memberikan kita ruang untuk menjadi lebih baik lagi..... hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun sampai berganti abad... sampai menutup mata.
(Dalam lingkup #rasaseorangsahabat), Menangkap sebuah rasa yang tidak pernah merasa cukup untuk berani jujur tentang apa adanya diri. Terlalu takut tak dibilang tak pantas, terlalu mendesak segalanya untuk terlihat baik-baik saja. Meskipun hati sesak dan terkikis, meracuni diri dan sekitar tanpa peduli. Tanpa sadar telah merusak hati.
Setiap hari kita pasti punya waktu berdiam diri, sebelum menutup mata saat gelap atau membuka mata saat matahari mulai menyinari. Ada baiknya bila kita menyadari bahwa tubuh ini perlu untuk dirasakan dan dicintai setiap hari. Karna Tubuh adalah rumah kita sesungguhnya. Melakukan meditasi singkat adalah salah satu cara untuk membuka energi positif dan mencintai ragamu.
Cerita tentang mencari makna cinta tanpa syarat. Tentang rasa yang tak akan pernah mati, dan tentang cara menyinari dalam gelap. Tentang cara berterima kasih dari hati.