Kebenaran merupakan hal sentral dalam kehidupan dan peradaban manusia, namun ia sendiri bukan hal yang mudah untuk didefinisikan. Jadi, apa sebenarnya kebenaran?
Apakah kebenaran absolut memang ada? Jika iya, bagaimana menemukannya?
Manusia sepanjang peradaban selalu meributkan kebenaran, jauh di atas meributkan makanan atau kekuasaan. Kenapa? Apa yang manusia dapatkan dari kebenaran?
Berbicara dengan logika, tentu seringkali tak sempurna, apalagi pikiran bukan mesin yang bergerak kaku.
Logika saat ini menjadi hal yang sangat sakral, seakan ia Tuhan yang bisa memutuskan apa yang benar dan apa yang salah. Tapi, apa iya?
Kebenaran dapat diperoleh dari banyak sumber, tapi apakah sumber itu memang bisa jadi kebenaran? Apa yang membuat kebenaran tetap dipertentangkan?
Kita mengolah banyak informasi setiap waktunya dalam pikiran. Bagaimana sebenarnya kita menentukan status kebenaran dari setiap informasi itu?
Apa sebenarnya hakikat kebenaran dapat dijawab dengan beragam cara. Berbagai teori sudah bermunculan untuk mendeskripsikan kebenaran. Apa saja?
Kata Benar sudah kerap terucap dalam berbagai keadaan dan mencakup begitu banyak hal. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kata ini?
Apa yang sebenarnya mendorong manusia untuk berpikir? Proses berpikir terjadi begitu alami sehingga seakan ada dorongan mendasar yang membuat orang berpikir.
Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang artificial intelligence, menjadi tren yang terakselerasi akhir-akhir ini, membuka banyak renungan. Termasuk di antaranya 1 pertanyaan kecil: Mungkinkah mesin punya pikiran?
Memahami pikiran butuh pikiran itu sendiri, membuat pikiran menjadi eksistensi yang sukar dipandang secara objektif kecuali ada cara memikirkan pikiran tanpa pikiran. Jadi, sebenarnya pikiran itu apa?
Dengan semua keterbatasan yang dimiliki pikiran, manusia tetap hanya bisa mengandalkannya sebagai kekuatan utama. Tapi, harus sejauh apa kita bisa memanfaatkannya?
Berpikir butuh atensi. Kita hanya bisa memikirkan satu hal pada satu waktu. Tidakkah itu sebuah keterbatasan?
Kebanyakan proses berpikir melibatkan penilaian pada suatu hal. Tapi, bagaimana sebenarnya kita menilai sesuatu dalam pikiran?
Logika dianggap kekuatan utama dari pikiran. Logika yang baik menjadi tanda cara berpikir yang baik, seakan dengan logika semua bisa teratasi. Tapi, apa iya?
Dua orang bisa melihat hal yang sama, mendengar hal yang sama, atau mendengar hal yang sama, namun diproses di pikiran dengam cara berbeda, dengan makna berbeda, kesimpulan berbeda.
Sebagai manusia kita kerap mengagungkan kapabilitas kita berpikir, sedang lupa bahwa pikiran itu sendiri banyak batasan yang tak bisa diatasi
Di antara semua kata tanya, mengapa adalah yang cukup unik penggunaannya karena terkadang "mengapa" menjadi sebuah ekspresi ketidakterimaan
Di antara banyak hal yang menjadi ciri khas manusia, yang cukup unik adalah bertanya. Mengapa kita bertanya?