Untuk para kekasih yang masih menanti waktunya untuk dipertemukan. Untuk para kekasih yang sedang berbalut rindu namun yang terjauh yang dapat dilakukan adalah dengan menitipkan rindunya.
Siapa lagi yang kau tunggu kedatangannya bila kau lah yang dinantikan kedatangannya? Tanah Timur menanti. Bangkit! tetapkan langkahmu. Ke Timur arahmu. Merupakan panggilan kembali kepada para perantau untuk membangun tanah di Timur Indonesia. Sudah saatnya pulang.
Merupakan kumpulan doa, harapan serta langkah-langkah kecil kebaikan untuk tanah tempat kaki berpijak. Memang apa yang dilihat mata belum sepenuhnya seperti harapan. Namun itulah harapan: banyak doa, banyak melangkah, banyak belajar hingga nanti apa yang dilihat mata sepenuhnya seperti kumpulan harapan: Untuk Tanah.
Perempuan. Bila ia mengangkat suaranya lebih tinggi sedikit, dikiranya ia memiliki jiwa pemberontak. Namun apakah layak ia disebut pemberontak bila yang ia suarakan hanyalah apa yang menurutnya tidak benar? Ini tentang perempuan, Ini tentang kaumku.
Dalam doa, ada ruang-ruang rahasia. Menghubungkan apapun yang sedang kau cari. Malam ini, pintu manakah yang akan kau buka?