Senja ini Ketika matahari turun kedalam jurang – jurangmu Aku datang kembali Kedalam rimbahanmu, dalam sepimu, dan dalam dinginmu Walaupun semua orang berbicara tentang manfaat dan guna Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan Dan aku terima kau dalam keberadaanmu Seperti kau terima daku Aku cinta padamu parah gu yang dingin dan sepi Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada Hutanmu adalah misteri segala Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti mandalawangi Kau datang kembali dan bicara padaku tentang kehampaan semua Hidup adalah soal keberanian Menghadapi yang tanda Tanya Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar Terimalah dan hadapilah Dan antara ransel – ransel kosong dan aapi unggun yang membara, aku terima ini semua Melampaui batas – batas hutanmu, melampaui batas – batas jurangmu Aku cinta padamu pangrango Karena aku cinta pada keberanian hidup
Kadang kita harus menjadi anak- anak, agar terlihat mudah. bukan agar terlihat sebagai Superman. 🤷♂️😂
Jika rakyat pergi Ketika penguasa pidato Kita harus hati-hati Barangkali mereka putus asa *** Kalau rakyat bersembunyi Dan berbisik-bisik Ketika membicarakan masalahnya sendiri Penguasa harus waspada dan belajar mendengar *** Bila rakyat berani mengeluh Itu artinya sudah gawat Dan bila omongan penguasa Tidak boleh dibantah Kebenaran pasti terancam *** Apabila usul ditolak tanpa ditimbang Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan Dituduh subversif dan mengganggu keamanan Maka hanya ada satu kata: Lawan!! *** (Wiji Thukul, 1986)
Sambil menyeberangi sepi kupanggil namamu, wanitaku Apakah kau tak mendengarku? *** Malam yang berkeluh kesah memeluk jiwaku yang payah yang resah kerna memberontak terhadap rumah memberontak terhadap adat yang latah dan akhirnya tergoda cakrawala. *** Sia-sia kucari pancaran sinar matamu. Ingin kuingat lagi bau tubuhmu yang kini sudah kulupa. Tak ada yang bisa kujangkau Sempurnalah kesepianku. *** Angin pemberontakan menyerang langit dan bumi. Dan dua belas ekor serigala muncul dari masa silam merobek-robek hatiku yang celaka. Berulang kali kupanggil namamu Di manakah engkau, wanitaku? Apakah engkau juga menjadi masa silamku? Kupanggil namamu. Kupanggil namamu. Kerna engkau rumah di lembah. Dan Tuhan ? Tuhan adalah seniman tak terduga yang selalu sebagai sediakala hanya memperdulikan hal yang besar saja. Seribu jari dari masa silam menuding kepadaku. Tidak Aku tak bisa kembali. Sambil terus memanggil namamu amarah pemberontakanku yang suci bangkit dengan perkasa malam ini dan menghamburkan diri ke cakrawala yang sebagai gadis telanjang membukakan diri padaku Penuh. Dan Prawan. Keheningan sesudah itu sebagai telaga besar yang beku dan aku pun beku di tepinya. Wajahku. Lihatlah, wajahku. Terkaca di keheningan. Berdarah dan luka-luka dicakar masa silamku.
😇😇 untuk mereka yang janji - janji manis saat pilkada dan saat momen jelang pileg, kami sadar loh anda sedang akal - akalin kami disini 🤷♂️😇🙆✍️
Anda perlu mendefinisikan otak manusia dan mengidentifikasi kemauan otaknya.
Mestinya komunikasi anda efektif dan efisiensi waktu dan energi anda
Jadi komunikasi itu tidak asal sampaikan tujuan aja, tetapi lebih dari itu untuk mendapatkan hasil, jadi itu pentingnya sebuah komunikasi.
Generasi tua yang tua dirumah muda di jalan
Kita patut bangga terhadap mas Gibran dan mas Kaesang yang biasa aja jadi anak presiden.
Teruntuk orang yang tak pernah membuka hatinya.
Penjelasan singkat kakak Dudi soal dapat uang dari vtube