Diary Anak Tangah

aku yakin diluar sana juga banyak orang yang suka memendam perasaannya, terutama nangis. hal itu benar-benar ngga baik menurutku. sebelum kamu beneran gabisa nangis (mati rasa), mending coba cara cara buat ngeluarin air mata. dan tentu saja, tempat terbaik adalah di atas sajadah..

emang aku tuh banyak gaya sekali wkwk yaudahlah ya~

bukan aku. karna dari awal aku tidak berniat berkompetisi. biarlah apa yang terjadi, maka terjadilah. aku sudah menemukan titik tenangku, pasrah.

fun fuct : aku rekam ini sambil telungkup karna gabisa tidur padahal udah ngantuk banget. kenapa buku baru? karna harapannya, kalaupun nanti akan kembali ke dia, aku gamau lagi nyentuh buku lama. yang lalu biarlah berlalu. kini, saatnya menata masa depan.

ini sebenernya spesial episode untuk kamu yang berulang tahun. sengaja bacot dulu di awal biar orang tau, kalau move on ga segampang itu, specially buat aku.

hal-hal yang sehaeusnya tak terbiasa dirasakan, terasa sudah ada di sana dalam waktu yang lama

ada begitu banyak hal tak terduga yang terjadi di kehidupan, tapi untuk hal ini terlalu mengejutkan.

ini random aja hehe

akun ini ada karna ada masa-masanya aku malas nulis haha. bisa dibilang mungkin itu adalah saksi nyata, ya? atas kejadian yang menimpa aku sebelum kejadian belakangan, haha. bener-bener gabisa dikasih platform kalau lagi sedih tuhh,,

mungkin ini kaya terkesan self diagnose(?) tapi maksudnya bukan itu. ini lebih ke menyadarkan aku kalau yang aku rasain itu ternyata akarnya di sini, kenapa gini, dan gini loh cara mengatasinya. bukunya rekomen deh, judulnya "Berani Tidak Disukai"

ini tuh beneran short talk tapi deep dan nyess semua ke hati, yaa, semoga ada yang bisa diambil dari ini

for not knowing my worth, and can't set a boundaries for the relationship.

pada Tuhan-mu, dan berserah

Mungkin, ini versi lain dari yaudahlah ya, yang gaada yaudahlah ya nya(?) #thought1

beneran ngolor ngidul dan pointless