Saudara-saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Dua Peser Koin Perak (Bagian 2).” “Dua peser koin perak” menggambarkan keterbatasan yang kita hadapi dalam hidup. Beberapa orang kudus zaman dahulu akan disebutkan dalam pesan ini, yang mengisahkan bagaimana mereka penuh iman ketika menghadapi banyak keterbatasan. Misalnya, ketika Yakub sudah tua, ia bersujud di atas kayu tongkatnya. Dia penuh iman saat memberkati setiap anak Yusuf. Ketika Yusuf menua, di akhir hidupnya, dia memberikan petunjuk mengenai tulang belulangnya. Ia percaya bahwa orang Israel akan memasuki tanah Kanaan. Simson mengalami kegagalan besar. Ia mungkin menanggung banyak tuduhan dalam hatinya. Namun di bawah keterbatasannya ini, ia tetap menggunakan imannya, dan akhirnya meraih kemenangan besar pada akhir hidupnya. Situasi apa pun yang kita hadapi, kita bisa memiliki iman, pengharapan, dan kasih.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Dua Peser Koin Perak (Bagian 1).” Markus 12 mengisahkan seorang janda miskin yang memasukkan dua peser koin perak ke dalam kotak persembahan. Tuhan Yesus memujinya karena memberi lebih banyak daripada orang lain yang juga memberi persembahan. Dua koin kecil ini bisa melambangkan keterbatasan yang kita alami dalam hidup, seperti usia tua dan kesehatan yang menurun. Mungkin seolah kita tidak mampu melakukan sebanyak saat masih muda. Tetapi ketika kita berusaha sebaik mungkin untuk mengasihi Tuhan dan menaati firman-Nya dalam kondisi apa pun, itulah yang menjadi persembahan yang paling besar. Kita tetap dapat dipenuhi iman, pengharapan, dan kasih. Dengan iman kita bisa mengatasi semua tantangan dan keterbatasan. Demikianlah kita mencapai puncak iman, pengharapan, dan kasih.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Tetap Berharap (Bagian 2).” Mazmur 71 adalah “Mazmur untuk Orang Tua”. Sangat berharga karena Daud mengatakan bahwa ia senantiasa berharap. Sekalipun seseorang hanya memiliki dua koin kecil, dengan harapan ia tidak dibatasi oleh keadaan atau situasi apa pun. Iman, harapan, dan kasih adalah yang saling berkaitan. Iman menghasilkan kasih, dan harapan adalah prospek dari iman. Menjadi seperti Tuhan berarti memiliki kemiripan dalam iman, harapan, dan kasih. Roma 15:13 mengatakan bahwa kita harus melimpah-limpah dalam pengharapan. Memiliki harapan bisa membuat orang penuh hidup, bahkan kesehatan fisik mereka dapat membaik.
Saudara-saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Tetap Berharap (Bagian 1).” Bapa telah menyerahkan kita kepada Tuhan. Kita adalah yang sungguh mulia dan penuh harapan: suatu hari nanti kita akan bertemu dengan Tuhan dalam awan-awan; kita akan memerintah bersama Tuhan; dan akan ada langit yang baru dan bumi yang baru. Tuhan akan segera kembali. Semestinyalah kita berbeda dari orang yang tidak percaya di dunia ini, yang mungkin hidup dalam kesengsaraan. Sebaliknya, kita harus penuh harapan. Pengharapan benar-benar bisa mempengaruhi seseorang dalam berbagai aspek, baik jasmani maupun rohani. Bahkan, itu mempengaruhi keseluruhan pribadi orang tersebut. Apakah seseorang itu memiliki harapan atau tidak akan memberikan perbedaan yang sangat besar!
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Pasal Yang Berharga Tentang Kasih (1 Yohanes 4:7-21) Bagian 2.” Kita akan lanjutkan membahas tentang pasal kasih yang berharga ini. Ayat 11 hingga 14 menyatakan bahwa kita telah diselamatkan oleh Tuhan dan kita semua adalah saksi-Nya. Ayat 15 dan 16 mengatakan bahwa Allah tinggal di dalam kita dan kita juga tinggal di dalam Dia, mengalami penyatuan yang mendalam. Ayat 17 hingga 18 mengajarkan betapa kita sangat butuh untuk tinggal dalam kasih Allah. Ayat 19 menyebutkan jalan hidup yang seharusnya kita tempuh: pertama-tama menikmati kasih Allah agar kita dapat mengasihi orang lain. Ayat 20 dan 21 menekankan agar tidak membenci orang lain tetapi mengasihi saudara-saudari kita. Semoga setiap kita sungguh-sungguh dapat menikmati pasal kasih ini, yaitu 1 Yohanes 4.
Saudara dan saudari, topik “Harta Bagi Jiwa” hari ini adalah tentang “Pasal Yang Berharga Tentang Kasih (1 Yohanes 4:7–21) Bagian 1.” Ibrani 11:6 berbicara akan pentingnya iman. Tanpa iman, tidak mungkin dapat menyenangkan Allah. Bagi siapa pun yang mendekat kepada Allah, hal pertama dan terutama adalah percaya bahwa Dia ada. Iman adalah respon pertama kita kepada Allah. Manusia gagal karena kurang iman; manusia juga bangkit karena iman. Sepanjang hidup kita, kita berperang dalam iman. Percaya kepada Allah mencakup percaya bahwa Dia hadir secara pribadi bersamaku. Dia memiliki penyatuan hidup yang paling dalam dengan roh kita. Kita adalah yang sangat dekat dengan-Nya—lebih dekat dari antara hubungan tubuh dengan roh kita. Kita adalah satu roh dengan Tuhan. Saat kita mendekat kepada Allah, kita harus memperhatikan kepada siapa kita percaya.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Melihat Bagaimana Tuhan Merasakan Tentang Kamu Saat Kamu Memandang-Nya.” Mengetahui gambaran Allah adalah yang sangat penting. Hal ini karena akan menarik hati kita kepada-Nya dan membantu kita menikmati kedekatan dengan-Nya. Iblis ingin menghancurkan gambaran Allah dan menipu kita dengan berpikir bahwa Allah tidak sepenuhnya mengasihi kita. Tuhan telah menunjukkan kepada kita seperti apa diri-Nya. Dia adalah yang sempurna dalam segala hal. Selain melihat tindakan Tuhan, kita harus melihat hati dan kasih-Nya di balik tindakan tersebut. Mata batin kita perlu melihat akan kebenaran rohani, seperti kenyataan bahwa kita bersatu dengan Tuhan dan kita adalah yang satu roh dengan-Nya. Kita memerlukan kebenaran untuk membantu kita memahami hati Tuhan. Misalnya, kasih pribadi Tuhan kepada saya adalah yang seperti kekasih, seperti yang digambarkan dalam Kidung Agung; Bapa telah mengasihi kita seperti Dia mengasihi Tuhan.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Mempercayai Kasih Tuhan Akan Membantu Kita Mendekat kepada-Nya (Bagian 2).” Ibrani 11:6 menjelaskan pentingnya iman: Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Upah Allah adalah untuk mengekspresikan akan kerinduan-Nya dan kasih-Nya yang melimpah. Seperti tertulis dalam kitab Yesaya, Tuhan menanti untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Dalam Kidung Agung 5, Belahan Jiwa mengetuk pintu, karena Dia menghormati kehendak kita yang bebas. Upah Allah juga menunjukkan bahwa Dia merespon iman kita. Oleh karena itu, ketika kita mendekat kepada Allah, kita dapat mendekati takhta kasih karunia dengan penuh keberanian. Upah Allah menunjukkan betapa Dia ingin kita mendekat kepada-Nya. Kita akan selalu memperoleh sesuatu saat kita mendekat kepada-Nya.
Saudara-saudari, topik "Harta Bagi Jiwa" hari ini adalah tentang "Mempercayai Kasih Tuhan Akan Membantu Kita Mendekat Kepada-Nya (Bagian 1)." Ibrani 11:6 berbicara tentang pentingnya iman. Tanpa iman, tidak mungkin dapat menyenangkan hati Allah. Bagi siapa pun yang mendekat kepada Allah, hal pertama dan yang terpenting adalah percaya bahwa Dia ada. Iman adalah yang pertama dalam respons kita kepada Allah. Manusia gagal karena kurangnya iman; manusia juga bisa bangkit karena iman. Sepanjang hidup kita, kita sedang berjuang dalam pertempuran iman. Percaya kepada Allah termasuk percaya bahwa hadirat-Nya yang istimewa bersama kita. Dia memiliki penyatuan hidup yang paling dalam dengan roh kita. Kita adalah yang sangat dekat dengan Tuhan. Kita lebih dekat kepada-Nya daripada tubuh kita dengan roh kita. Kita adalah satu roh dengan Tuhan. Ketika kita mendekat kepada Allah, kita harus memperhatikan kepada siapa kita percaya.
Saudara-saudari, topik "Harta Bagi Jiwa" hari ini adalah tentang "Tuhan Akan Memberikan Nama Baru Yang Unik kepada Setiap Kita." Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memberikan nama baru kepada banyak orang. Misalnya, Tuhan mengubah nama Abram menjadi Abraham. Dalam 2 Samuel pasal 12, melalui nabi Natan, Tuhan memberikan nama "Yedija" kepada Salomo, yang berarti "kekasih Tuhan." Tuhan Yesus juga memberikan nama kepada murid-murid-Nya. Ia memberikan nama Petrus kepada Simon. Memberikan nama kepada manusia adalah yang sangat berarti bagi Tuhan. Dalam Wahyu 2:17 tertulis bahwa kepada orang yang menang, ia akan diberikan batu putih dengan nama baru yang tertulis di atasnya. Nama baru ini mencerminkan pengalaman kita yang istimewa dan unik bersama Tuhan. Nama baru ini juga menunjukkan bahwa Tuhan tahu bagaimana menghargai setiap kita. Sangat berharga ketika Tuhan datang ke bumi, Dia memiliki nama kekal yang disebut Yesus, yang berarti Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
Saudara-saudari, topik "Harta Bagi Jiwa" hari ini adalah tentang "Setiap Kita Adalah Yang Paling Unik Dan Yang Sempurna Di Mata Tuhan." Kita berada dalam kehendak abadi dan impian kasih Tuhan. Dalam Kidung Agung, Tuhan memuji kita bahwa kita adalah yang cantik tanpa cacat. Tertulis juga bahwa kita adalah yang paling indah. Kita mempengaruhi-Nya sampai-sampai Dia berkata: " Palingkanlah matamu dari padaku, ..." (Kidung Agung 6:5). Lebih lanjut, Tuhan menyebut kita sebagai yang sempurna. Dalam Kidung Agung pasal 5, ditulis tentang kejatuhan orang percaya. Bahkan ketika orang percaya lemah dan tidak dalam kondisi baik, Tuhan tetap menyebutnya sebagai yang sempurna. Dalam pasal 6, orang percaya dianggap sebagai yang sempurna, serta "yang satu-satunya." (Kidung Agung 6:9) Dengan menyebutnya sebagai "satu-satunya dari ibunya," menunjukkan bahwa dia adalah yang unik. Sesungguhnya, setiap kita adalah yang sangat unik.
Saudara-saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang "Kita Adalah Harta Yang Paling Berharga Bagi Bapa, Anak, dan Roh Kudus." Pada malam sebelum penyaliban-Nya, Tuhan memberitahukan kepada kita sesuatu yang sangat penting—hal yang paling penting di hati-Nya sejak penciptaan dunia hingga kekal. Ini adalah yang sangat berkaitan dengan kita. Begitu berharga sehingga Tuhan tidak mengungkapkannya dengan kata-kata rumit, tetapi dengan kata-kata sederhana yang bisa kita pahami. Semua orang, dari yang muda hingga yang tua, bisa mengalaminya. Begitu berharga sehingga Kitab Kidung Agung juga menggambarkan kasih tertinggi, yang merupakan kebutuhan kita. Melalui Kitab Kidung Agung, Tuhan membantu kita memahami kasih-Nya, agar kita tidak tersesat di tengah keramaian. Tuhan juga tahu bahwa kita memiliki musuh, si pendakwa. Kita harus penuh dengan iman. Kita akan mengalahkan musuh dengan darah Anak Domba dan dengan perkataan kesaksian kita.
Saudara-saudari, topik "Harta bagi Jiwa" hari ini adalah tentang "Bagaimana Bapa Mengasihi Tuhan." Tuhan berkata dalam doa-Nya di Yohanes 17:1: "telah tiba saatnya." Ini merujuk pada saat Tuhan akan disalibkan. Salib mengungkapkan kasih Tuhan. Tuhan juga berkata: "permuliakanlah Anak-Mu." Bapa sungguh ingin agar manusia melihat dan mengenal kemuliaan Tuhan. Bapa sangat menghargai Tuhan. Yohanes 14:31 menceritakan tentang kasih Tuhan kepada Bapa. Selain menunjukkan kasih Tuhan, salib juga mengungkapkan kasih dan kemuliaan Bapa. Demi memperoleh kita, baik Bapa maupun Tuhan mengalami penderitaan yang terdalam. Keselamatan bukanlah hal yang sederhana. Melalui salib dan pengalaman jemaat, semua generasi yang akan datang dan semua malaikat akan memahami kasih Tuhan, dan mengasihi Tuhan. Kita akan selamanya berada dalam kasih Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kita adalah hasil dari penderitaan jiwa Tuhan; Tuhan akan melihat dan puas dengan kita.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Bapa Mengasihi Kita Seperti Dia Mengasihi Tuhan.” Yohanes 17:23 dan 26 mengungkapkan bahwa Bapa mengasihi kita seperti Dia mengasihi Tuhan. Kasih ini adalah yang tertinggi dan terbesar. Kasih ini tanpa syarat dan tidak akan pernah berubah. Kasih ini membantu kita mengatasi segala perasaan, tuduhan dari iblis, dan perbandingan dengan orang lain. Kasih ini adalah yang sangat nyata. Kita perlu menggunakan iman kita untuk menikmatinya dan mengalaminya. Tuhan menjelaskan tentang keinginan kasih-Nya, serta hati dan impian kasih Allah Tritunggal dalam doa-Nya di Yohanes 17:24. Betapa berharga karena kita dapat menikmati dan mengalami kasih ini.
Saudara-saudari, topik "Harta Bagi Jiwa" hari ini adalah tentang: "Tuhan Mengasihi Kita Sebagaimana Bapa Mengasihi-Nya." Dalam Injil Yohanes 15:9 Tuhan berkata: "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;" Kasih ini pastilah yang tertinggi. Tuhan mengucapkan kata-kata ini karena Dia ingin kita tinggal dalam kasih-Nya. Ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk hidup dengan sukacita. Selain itu, di mana pun kita berada, kita dapat mengalami dan menikmati kasih Tuhan.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Sepenuhnya Percaya Pada Kasih Tuhan Berdasarkan Kebenaran.” Kita diciptakan adalah untuk kasih Allah dan untuk kehendak-Nya yang paling indah. Sejak awal sejarah manusia, iblis sudah menyebabkan manusia tidak percaya pada kasih Allah. Melalui ciptaan, Allah mengingatkan kita betapa besar kasih-Nya. Dia juga memberikan kita Alkitab untuk menggambarkan kasih-Nya kepada kita. Kita harus lebih sering mendengar suara Kekasih kita, seperti kata-kata yang tertulis dalam Kidung Agung. Firman Tuhan adalah yang paling indah dan yang masuk akal. Yang paling berharga adalah bahwa Yang Tak Terbatas adalah Kekasih kita, dan Dia secara pribadi menjelaskan firman-Nya kepada kita.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang "Firman Menjadi Daging (1)". Injil Yohanes dimulai dengan memberitahukan kita bahwa Tuhan adalah Firman. Dia adalah Allah. Firman adalah ucapan. Tuhan datang untuk mewujudkan Allah. Yohanes 1:14 berbunyi, "Firman itu telah menjadi manusia." Ini memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan "Siapakah manusia itu?" Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi melalui Anak Tunggal Allah, yang menjadi manusia, hidup dan mengalami kehidupan di bumi, Allah telah dinyatakan. Lebih lanjut, kita dapat terus mengenal-Nya lebih dalam dan mengalami-Nya dengan lebih dalam juga.
Saudara dan saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang "Tuhan Lahir Di Betlehem". Sebuah nubuat tertulis dalam Mikha 5:1 tentang Yang Tiada Batas yang lahir di sebuah desa kecil yang bernama Betlehem. Karena Tuhan, maka makna dan nilai tempat kecil ini telah sangat ditinggikan! Setelah kita percaya kepada Tuhan, nilai dan makna kita juga ditinggikan ke tingkat yang baru. Kita adalah orang-orang yang diberikan oleh Bapa kepada Tuhan. Kita juga adalah anak-anak kesayangan Bapa. Tuhan lahir di kota Betlehem. Nubuat ini juga mengungkapkan kelemah-lembutan Tuhan. Sangat berharga karena Tuhan datang dengan lembut untuk mencari kita.
Saudara-saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Imanuel.” Tuhan telah menjadi manusia, dengan daging dan darah, supaya kita dapat mengenal kasih Allah dan kasih Tuhan dengan lebih nyata. Nubuat dalam kitab Yesaya pasal 7 berbicara tentang “seorang perawan akan mengandung” dan Anak itu akan dinamakan “Imanuel.” Di satu sisi, ini menunjukkan bahwa perjalanan hidup Tuhan dimulai dari kelahiran-Nya sebagai bayi. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa Tuhan akan beserta kita. Karena itu, nama-Nya adalah “Imanuel.” Sungguh berharga karena hari ini, kita dapat sungguh-sungguh mengalami hadirat Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang terdalam dan yang terdekat. Hadirat Allah adalah yang paling kita butuhkan. Dalam hadirat Tuhan, hal-hal yang berharga akan terjadi.
Saudara-saudari, topik Harta Bagi Jiwa hari ini adalah tentang “Seorang Anak Telah Lahir Untuk Kita (Bagian 2).” Yesaya pasal 9 menyebutkan tentang seorang Anak yang lahir untuk kita, merujuk kepada Tuhan yang lahir sebagai bayi dan menjadi manusia bagi kita untuk selama-lamanya. Dia adalah Allah dan manusia sekaligus. Kelahiran Tuhan bukan hanya berdampak pada generasi waktu itu, tetapi juga pada kekekalan.