Kisah Latar DHAMMAPADA

Syair yang diucapkan Buddha, dan kejadian yang melatarbelakangi kenapa Buddha mengucapkan syair ini. Sumber: Dhammapada yg diterbitkan Ehipassiko Foundation

Dhammapada 202

Tiada api yang menyamai nafsu. Tiada perbuatan buruk yang menyamai kebencian. Tiada derita yang menyamai gugus kehidupan. Tiada kebahagiaan yang melebihi ketenteraman.

07-06
02:50

Dhammapada 50

Jangan perhatikan keburukan orang lain, apa yang telah dan belum dilakukan orang lain. Perhatikan saja apa yang telah dan belum dilakukan diri sendiri

07-06
03:08

Dhammapada 217

Terkaruniai kebajikan dan pandangan, teguh dalam Dhamma, mengetahui kebenaran, melakukan yang harus dilakukan, ia yang seperti ini dikasihi orang banyak.

07-06
02:43

Dhammapada 35

Batin ini sulit dikendalikan, liar, menyinggahi apa pun yang diinginkannya. Menundukkan batin itu baik. Batin yang terkendali membawa kebahagiaan.

04-24
04:54

Dhammapada 271,272

Bukan dengan aturan dan upacara semata, atau dengan pengetahuan luas, atau bahkan pencapaian pengheningan, atau berdiam menyendiri. Bukan dengan berpikir, "Aku telah menyentuh kebahagiaan melepas, yang tidak dijalani orang kebanyakan." Bhikkhu, janganlah merasa puas sebelum mencapai hancurnya noda batin.

03-17
02:44

Dhammapada 242 dan 243

Kelakuan buruk adalah noda bagi wanita. Kekikiran adalah noda bagi penderma. Hal-hal buruk sesungguhnya adalah noda, di dunia ini maupun di dunia yang lain. Ketaktahuan adalah noda yang paling buruk, lebih bernoda daripada noda lainnya ini. Setelah meninggalkan noda ini, jadilah tak bernoda, para Bhikkhu.

03-17
02:22

Dhammapada 216

Dari nafsu muncul kesedihan, dari nafsu muncul ketakutan. Ia yang terbebas dari nafsu, tiada kesedihan apalagi ketakutan.

03-13
02:30

Dhammapada 78

Janganlah bergaul dengan teman-teman jahat, janganlah bergaul dengan orang-orang berbudi rendah, bergaullah dengan teman-teman bajik, bergaullah dengan orang-orang luhur.

03-13
02:21

Dhammapada 163

Adalah mudah melakukan yang tidak baik dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri. Yang sesungguhnya bermanfaat dan baik, itu sungguh sangat sulit dilakukan.

03-12
06:06

Dhammapada 162

Ia yang berkelakuan teramat buruk, seperti benalu menjalari pohon sala, berbuat terhadap dirinya sendiri seperti yang musuhnya kehendaki terhadapnya.

03-12
02:15

Dhammapada 85 dan 86

Di antara manusia, sedikit sekali orang-orang yang pergi ke seberang. Orang- orang lainnya ini hanya menyisiri pantai sini. Dan sesungguhnya mereka yang di dalam Dhamma yang telah dibabarkan sempurna, berperilaku sesuai Dhamma, mereka akan pergi melampaui alam kematian yang begitu sulit diseberangi.

10-31
02:35

Dhammapada 200

Sungguh betapa bahagia kita hidup, tiada sesuatu yang kita miliki. Kita akan mengenyam kegiuran, bagaikan para dewa cahaya cemerlang.

08-16
03:00

Dhammapada 62

"Aku memiliki putra. Aku memiliki harta," orang dungu bergundah hati. Sesungguhnya ia pun tidak memiliki dirinya sendiri. Dari mana putra? Dari mana harta?

06-11
04:04

Dhammapada 48

Sesungguhnya orang yang hanya mengumpulkan bunga dengan pikiran yang melekat, yang selalu tak terpuaskan oleh kenikmatan indrawi, ia dikuasai oleh kematian.

06-11
03:12

Dhammapada 135

Bagaikan gembala sapi yang dengan tongkat menggiring sapi-sapi ke padang rumput, demikianlah usia tua dan kematian menggiring kehidupan makhluk hidup.

06-06
02:25

Dhammapada 101

Daripada seribu bait syair yang tak memiliki arti, lebih baik satu bait syair, yang setelah didengar menjadikan teduh.

05-02
04:57

Dhammapada 174

Makhluk di dunia ini buta. Hanya sedikit di dunia ini yang melihat dengan jernih. Laksana burung yang terbebas dari jala, hanya segelintir yang pergi ke surga.

05-01
04:38

Dhammapada 225

Para bijaksanawan yang tak menganiaya, yang senantiasa terkendali perbuatannya, mereka akan menuju keadaan abadi, dan di sana mereka tak berduka.

04-30
02:08

Dhammapada 165

Oleh diri sendiri saja kejahatan dilakukan. Oleh diri sendiri seseorang terkotori. Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan. Oleh diri sendiri saja seseorang menjadi suci. Suci tidak suci tergantung oleh diri sendiri. Tidak ada yang bisa menyucikan orang lain.

04-29
02:48

Dhammapada 158

Hendaknya pertama meneguhkan diri sendiri dalam kepantasan, barulah membimbing orang lain. Janganlah orang bijak menjadi kotor.

04-28
03:32

Recommend Channels