Pada akhirnya Beberapa wasiat tidak pernah sampai. Tapi perasaannya selalu sampai.
Siapa bilang overthinking buruk? Ketika kamu overthinking berarti kamu punya harapan untuk masa depan. Tapi kadang kita lupa , memikir banyak hal untuk hari esok, bulan depan, tahun depan buat kita jadi lebih hidup untuk masa depan tapi mati hariini
Kalau kamu ngerasa penjara isinya hanya dunia kegelapan, kekerasan, cacian, ketakutan, putus harapan. Kamu harus denger podcast ini,. Mungkin kamu aku nggak akan bawa kamu keliling dunia, tapi aku bakal bawa kamu ke dunia dekat kita yang mungkin aja nggak pernah kita lihat bagaimana isi baiknya
Hai ibuku, Tulisan tulisan ini adalah bukti bahwa saya lahir dari rahim seorang pecinta pulpen dan kertas. Kalau mereka bilang saya menulis karna patah hati atas seseorang yang tidak pernah saya kenal. Maka pastikan itu adalah kebohongan. Sepertinya saya tidak harus menjelaskan hal tersebut karena ibu tahu siapa seseorang yang masih menjadi alasan saya melakukan banyak hal. Seperti kata yang selalu kita nina bobokkan setelah bercerita panjang tentang banyak hal di pukul lewat 12 malam tentunya. Saya abadikan dalam energi untuk hidup yang tidak kenal menyerah pada medan juang. "jika saya adalah alasan ibu untuk tetap hidup, maka ibu adalah alasan saya untuk hidup lebih baik" Saya paham banyak hal bu, tentang pola pendewasaan yang selalu saja gagal sampai pada titiknya. Saya yang kadang masih takut melangkah padahal tau dewasa adalah tentang keberanian. Saya yang masih saja tergiur dengan pencapaian orang lain, padahal saya tau dewasa adalah tentang apa tujuan kita yang sebenarnya. Saya yang masih saja khawatir gagal setelah sakit berproses, padahal saya tau dewasa adalah tentang sampainya kita pada pematangan proses bukan hanya hasil. Tentang saya yang selalu khawatir ibu luka, padahal saya tahu dewasa adalah menjamin sedih ibu yang pastinya bukan karena saya.
Its okay kalau kita hidup sepanjang dan selama ini di dunia tapi belum ada yang bersyukur karna kehadiran kita, yaaa nggakpapa... Karna bahagia itu bukan berasal dari penilaian orang lain, tapi dari cara kita mencari titik mana dalam hidup yang buat kita terpesona
Sadar nggak sih keadaan yang menekan dan memberatkan bukan agar kita usaha lebih keras atau berjuang lebih gagah. Jawabannya kita disuruh jujur dengan. Keadaan, ya mungkin permasalahannya nggak akan selesai. Tapi rasa sakitnya akan mereda. Kita bisa jauh lebih tenang mencari solusi. Mungking yang kita salah cari adalah sebenaenya tenang bukan uang.
Selalu ada orang-orang favorit disetiap perjalanan. Hadir dan menawarkan cinta. Sambut dan kenang mereka
Sadar nggak sih selama ini kita hanya memberi makan kesenangan. Tanpa sadar kebahagiaan adalah hal paling utama. Bahagia bersumber dari dalam. Apa tujuan kita, apa yang sebenarnya ingin kita kejar. Sedangkan kesenangan sumbernya dari luar, itu kenapa kita selalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Orang lain punya A kita juga harus, orang lain dapat B kita juga harus. Stop mengejar kesenangan. Mari pahami apa sebenarnya kebahagiaan kita
Hidup itu isinya nano nano Kadang kita bisa jadi manusia dengan tawa paling keras. Sekaligus jadi manusia dengan tawa paling dalam. Yaa nggakpapa sih, kamu cuma harus pegang kunci hidup. Berhenti mikirin ketakutan kalau tangis kamu berujung selamanya, dan berhenti juga mikirin ketakutan kalau tawa kamu akan hilang secepatnya. Mari nikmati yang sedang dijalani. Sudah terlalu lelah untuk menyangkal keadaan kan? Mungkin ini waktunya untuk menerima bahwa hidup memang nggak selalu baik-baik aja. Tapi... kita bisa pilih jalan mana yang terbaik untuk menjalani kehidupan.
Suatu hari, ketika kamu menyadari atau bahkan melihat celah terbesarku. Tolong jangan pernah meredup lalu menghilang. Tetaplah jadi bintang yang paling terang. Karena aku bukan magnet dengan daya tarik yang kuat, aku hanya magnet lemah yang berharap ada bintang yang paling terang untuk selalu terang, meskipun suatu saat bintang itu mulai meredup tidak apa, asal Ia tidak pernah pergi
Jangan pernah menggantungkan sumber kebahagiaan, sumber ketenangan pada sesuatu yang bisa kapan saja menghilang
Suatu hari, aku ingin menjadi rumah pada seseorang yang jiwanya hampa. Mengisi perlahan ruang kosong yang selama ini Ia pertanyakan "adakah rumah?" menjadi arah pulang untuk Ia yang sudah lama tersesat pada jalan pergi. Jika saat itu tiba, anda tidak perlu khawatir dan ragu apakah saya akan menjadi rumah yang tepat atau tidak. Karena jauh sebelum kita bertemu saya sudah menata ruang untuk anda tempati senyaman dan selama mungkin. Tidak perlu sungkan bersamaku, anda bisa menjadi apa saja. Menjadi monster yang menyeramkan lalu raganya akan kurengkuh hangat dan amarah di dadanya akan mereda. Anda juga bisa menjadi anak kecil yang tangisnya membelalak lalu yang matanya akan aku tatap sedalam mungkin sembari mengusap dengan lembut dan berkata "nggakpapah, nangis ajah, aku tungguin selama apapun itu."
Aku kira aku yang akan mengajarkanmu banyak hal. Ternyata kamu yang mengajariku banyak hal
Pesannya, seerat apapun hubungan kamu dengan seseorang yang kamu anggap spesial dan bisa menenangkan. Jangan pernah menjadikan kehadirannya jadi pembuat jarak untuk kamu dengan dirimu sendiri. Jangan abaikan diri sendiri yaa. Diri itu rumah untuk pulang yang kadang nggak selalu dengan senyuman.
Tenang-tenang galau itu wajar, nggakpapa kok kalau kamu ngerasain patah, kecewa, galau. Tapi,. Jangan stop sampai disini yaa, hidup itu bukan cuma tentang hari ini kok. Anggap saja mereka yang pergi bukanlah yang terbaik dalam memahami. Meskipun terkadang yang pergi adalah seseorang yang kita anggap sangat lengkap, diikhlasin yaa. Dia memang lengkap tapi mungkin dia tidak cukup untuk bisa memahami kurangnya kita atas kelengkapan kita 🕊️