Discover
Mindful of Hikmah
Mindful of Hikmah
Author: Hikmah _
Subscribed: 0Played: 0Subscribe
Share
© Hikmah _
Description
Mindful of Hikmah menemani kamu tumbuh dan berkembang, menjadikan pengalaman hidup sebagai pelajaran terbaik, berbagi pikiran dan perasaan. Selain itu, dalam podcast ini saya akan sharing tentang self development, isu-isu terkini, dan isu perempuan. Semoga bisa diambil hikmahnya dan selalu bermanfaat.
21 Episodes
Reverse
Feminis menggunakan tubuh sebagai materi sebagai objek. Hal ini yang menjadi esensial dalam feminism. Namun berbeda dalam pandangan Islam. Manusia itu hakikatnya terdiri dari tubuh yang secara fisik terlihat dan jiwa. Maka tidak bisa dipisahkan antara fisik dan jiwa manusia. Jadi sudah seharusnya seorang muslim tidak menganut ideologi selain Islam begitu saja.
Jika feminis itu sifatnya universal, kenapa harus pakai embel-embel Islam bagi penganutnya. Bukankah kalau universal itu menyeluruh, berlaku bagi setiap individu? Tapi Islam sudah punya world viewnya sendiri. Islamic world view tidak mengedepankan materialism, tapi bentuk ibadah itu sifatnya material, wujud yang nyata, bukan angan-angan.
Visi dan Misi hidup itu bukan soal kesuksesan dalam karier atau academik, itu mungkin sebuah cita-cita. Visi dan Misi hidup itu orientasinya pada langit. Bagaimana kita menjadi pribadi yang bermanfaat. Bermanfaat saja pun tidak cukup. Harus ada manfaat yang lebih spesifik. Simak podcastnya untuk tahu lebih lanjut.
Hari ini kita dihadapkan pada banyak krisis, salah satunya adalah krisis fitrah. Maka mari kembali kepada fitrah, back to fitrah, fitrah seorang ayah, ibu, istri, suami, anak, perempuan, laki-laki, dan lain-lain. Dengan demikian semua akan berjalan sesuai petunjuk Allah swt. Mengantarkan kita pada keselamatan hidup. Dari Allah dan kembali ke Allah. Menjadi makhluk yang tidak melampaui batas.
Kajian budaya menandai lintas disipline, semua yang dibaca terus-menerus untuk memenangi wacana. Namun Feminis tidak bersungguh-sungguh untuk mencapai kepastian dan kebenaran, hanya membongkar kekuasaan-kekuasaan saja. Ketika sekuler menempatkan Islam sebagai budaya yang dijalani seperti kebudayaan lain, itu yang jadi masalah.
Hukuman yang tepat predator seksual adalah hukuman mati. Namun hukuman ini memicu pro kontra. Hukuman selain itu yang mungkin sepadan adalah hukuman kebiri. Di sampai di situ, pelaku harus membayar kompensasi kepada para korbannya.
Islam membangun institusi keluarga sebagai setengah agama. Maka menjaga ketahanan keluarga adalah implementasi keimanan, sedangkan memerangi segala bentuk bahaya dan ancamannya adalah jihad. Mejalankan peran-peran domestik, merawat serta membesarkan anak-anak adalah syiar agama. Seorang perempuan menjadi pembuka pintu surga bagi ayahnya, saat menjadi istri ia adalah penyempurna separuh agama. Ketika ia menjadi ibu, surga diletakkan di bawah telapak kakinya. Itulah mengapa peran perempuan menjadi sangat strategis untuk mencari ridhonya Allah, mendapatkan peluang pahala disisi Allah.
Secara substansial setiap muslimah didorong untuk cerdas, untuk menjaga fisik, memancarkan kebersihan, kesehatan, kepribadian yang menawan, dan akhlak yang Islami, adab (attitude) yang baik.
Tahun 2022 sudah lewat satu bulan. Apa kabar resolusi? Sudah berjalan efektif kah untuk mencapai goals? Cuma mau mereflesikan aja. Resolusi tahun baru bagi saya penting, tapi dalam situasi tertentu, let it flow. Semakin dewasa semakin banyak belajar logika dan fakta daripada angan-angan.
Nikmati setiap udara dan bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan. Semuanya akan terasa indah kalau kita tahu caranya memeluk semesta. Cerita tidak akan indah tanpa jatuh, patah, menunggu, hilang, dan bahkan lebam.
Ketika sedih jangan merasa kamu sendirian.
Kemajuan sebuah negara ditentukan dari kualitas SDMnya. Miris sekali melihat kualitas literasi di Indonesia, kita selalu menduduki peringkat terbawah. Indonesia berasa di urutan peringkat kedua dari bawah soal literasi dunia. Maka krisis literasi ini menjadi masalah yang serius.
Permasalahan perempuan akan selalu menjadi bahasan yang akan terus dibicarakan. Tidak kunjun selesai. Komnas Perempuan merelease data di laman webnya, bahwa sepanjang 2020 jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan sebanyak 299.911 kasus. Itu baru yang terlaporkan. Lalu berapa ya kira-kira yang belum terlaporkan. Sebab masalah ini menurut Kementerian PPPA karena masih adanya diskriminasi terhadap perempuan dan praktik budaya patriarki yang sudah mengakat di masyarakat. Memang, banyak sekali perempuan yang mengalami diskriminasi dan kekerasan seksual baik di rumah di kantor, di ruang publik atau sosial masyarakat.
Menjadi bagian dari entitas peradaban, muslimah harus punya karakter yang kuat. Islam telah mengangkat tinggi harkat dan martabat perempuan, mendorong perempuan untuk berdaya, berkarya, kreatif, mandiri, punya finansial yang matang, juga tidak lupa perannya menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi sholih-sholihah.
Apresiasi diri sendiri boleh lah ya sekali-kali. Menilai sesuatu dari proses bukan hasilnya. Berterima kasih pada diri sendiri yang sudah berjuang dan bertahan. Hingga sampai pada tahap ini, kamu sudah menjadi versi terbaik diri kamu. Semoga kedepan menjadi lebih baik lagi.
Saya percaya Tuhan menciptakan kita bukan tanpa maksud dan tujuan. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk berbuat baik, meski sesuai dengan ritme dan porsinya masing-masing. Manusia diciptakan membawa visi sebagai khalifah fil ard dan misinya mengajak pada kebaikan serta mencegah kemungkaran.
Meningkatkan kualitas diri dapat kita tempuh dengan menerapkan kurikulum yang jelas. Ada 4 hal yang harus kita tingkatkan yaitu Intelektual, Emosional, Spiritual, dan Fisik.
Kamu istimewa, stop mengatakan diri sendiri saya mah remah-remah dibanding si A si B si C dst. Kamu itu istimewa versi terbaik kamu. Ketika kamu ngerasa useless, ga berguna, bahkan hopeless, sebenernya itu alarm buat kita. Kalo kita sedang tidak baik-baik saja. Yuk bangkit dan bertumbuh. Karena kamu istimewa ❤
Banyak cara untuk menemukan filosofi diri. Yaitu dengan mengambil ibrah apa yang ada di sekitar kita.
Sebelum kita berbicara kebermanfaatan, kontribusi dan peran kita di masyarakat, pastikan kita sudah selesai dengan diri kita. Selesai pada hal-hal mendasar seperti konseptual, prinsip, filosofis, bahkan ideologis.




