Discover
PR 101 with Ratri
21 Episodes
Reverse
Sebagai tanah kelahiran anime, manga, dan video games yang mendunia, Jepang memanfaatkan momentum Olimpiade Tokyo 2020 untuk menyisipkan pop culture sebagai emotional hook-nya, sehingga pesta olahraga yang satu ini tidak hanya memorable, tetapi memperkaya strategi PR yang efektif.
Insan komunikasi, khususnya yang berada dalam industri kesehatan menghadapi tuntutan yang luar biasa di masa pandemi. Oleh karena itu, drama Hospital Playlist tidak hanya menjadi pelipur lara, tetapi juga pengingat agar teman-teman PR khususnya menggunakan pendekatan "dekat di hati" dalam strateginya.
Siapa sangka, drama ber-genre sageuk-fantasi dan time travel seperti Mr. Queen bisa mengubah reputasi dari sempat terancam diboikot menjadi drama yang digemari pemirsa baik di layar kaca maupun di balik layar? Lebih jauh lagi, walau Mr. Queen berlatar jaman Joseon, praktek kehumasannya dikemas menarik dan bisa kita terapkan di masa kini. 이세 찰등러!
Belajar dari kejadian brand lokal yang viral semalam, sebagai praktisi PR "menjinakkan" krisis di media sosial memang harus visioner bagai demiguise, fleksibel bagai occamy, waspada kompetitor riding the moment secepat niffler, dan mengembalikan reputasi agar terlahir kembali seperti burung phoenix.
Daripada masih berantemin #TimDosan vs #TimJipyeong, mending rerun drakor Start Up sambil merhatiin adegan mana aja yang ada sisi PR nya, juga implementasinya di dunia nyata.
Profesi seringkali menjadi latar cerita sebuah drama Korea. Akan tetapi, kegiatan public relations lebih banyak berperan sebagai bumbu pelengkap yang menguatkan citarasa sebuah drama lintas genre, persis kimchi. Jadi, yuk coba lihat lebih dekat bagaimana My Introverted Boss, Search:WWW dan Secret Forest menjabarkan kegiatan PR yang bisa disimak, ditelisik, bahkan diimplementasikan di kehidupan nyata.
Sebagai stan Mulan sejak tahun 1998, gue melihat Mulan sebagai role model yang kuat, mandiri dan dipercaya. Tetapi siapa sangka, beberapa adegan di dalamnya justru merefleksikan pertumbuhan gue di jagad PR dari masih kuncup sampai tumbuh sebagai the late bloomer? Begini ceritanya.
Ketika perusahaan butuh 'make over', public relations lah yang mempercantik tampilan luar dalam sebelum, selama dan setelah berhadapan dengan publik, salah satunya melalui spokesperson training.
P.S.: karena suaranya (ternyata) kecil, volumenya digedein yaa!
Banyak pemberitaan viral yang dianggap selesai kalau sudah mengeluarkan klarifikasi. Padahal sih, justru itu "persimpangan jalan" apakah konfliknya terselesaikan dengan baik atau nggak 😏
Percayalah, ruang lingkup pekerjaan public relations itu luas banget, kayak Westeros. Termasuk kegiatan yang bisa dilakukan supaya Hear the Brand Roar, bagaimana PR pasang motto Winter is Coming saat monitoring dan crisis handling, juga menjalin hubungan yang Growing Strong sehingga pada akhirnya reputasi perusahaan Unbent, Unbowed, dan Unbroken. Valar Morghulis!
Kewajiban untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan banyak pihak ditambah tekanan industri untuk berinovasi seringkali membuat posisi praktisi public relations serasa jadi Atun kejepit tanjidor, nyesek! Atau malah jadi stres. Lagi atau pernah ngerasa begini juga? Kamu nggak sendirian, dan kita bisa kok menemukan cara untuk bertahan di industri ini.
P.S: ada cerita pribadi gue dan Mbak Mita, praktisi PR di Jakarta terkait hal ini, take it as a lesson yaaa.
Link artikel: https://www.agilitypr.com/pr-news/public-relations/the-most-stressful-jobs-of-2019-pr-executive-ranked-among-top-10/ https://en.prnasia.com/blog/2020/05/cisions-2020-state-of-the-media-report-provide-resources-not-releases-and-other-top-tips-from-journalists/ http://www.perhumas.or.id/normalitas-baru-humas-adopt-adapt-adept/
Namanya juga PR, pasti berhadapan dengan berbagai pihak mulai dari sales/marketing, media, komunitas, bahkan sesama agency atau instansi. Makanya, penting banget bagi PR untuk bisa kerjasama dalam tim, biar banyak tandeman!
Gara-gara drama Korea "The King: Eternal Monarch", rupanya wibawa sang raja Lee Gon bisa ditelaah dari sisi personal branding.
Di mana ada ilmu, di situ ada wejangan. Seumur-umur ikut webinar, baru kali ini ngisi jadi pembicara dan serasa ikut kuliah lagi bersama Prof. Dr. Hj. Neni Yulianita, M. S (Guru Besar Fikom UNISBA), thanks to PR Club Perhumas Muda Bandung!
Untuk secarik press release yang memikat, butuh 'dongeng', struktur dan teknik storytelling yang tepat. 'Dongeng'nya tak melulu epik, yang penting pantas dilirik. Tabik.
Banyak yang masih awam dengan cara kami, anak-anak PR agency bekerja. Makanya, mbak Ria Ariyanie yang sedari dulu punya mimpi bikin PR Agency sendiri berbagi pengalaman dan seluk beluk dunia 'persilatan' kami dalam episode ini.
Ketika PR mesti memilih ngasih info atau ditahan dulu, koreonya agak ribet emang. Apalagi kalo tanpa sadar spoiler yang kesebar masih simpang-siur, karena keceplosan waktu ngobrol, bisa-bisa kacau. Biar gak dicap tukang spoiler kayak Tom Holland, mari mainkan!
Putra mahkota Lee Chang dari serial Kingdom numpang kasih tips supaya komunikasi tetep berjalan efektif di tengah krisis pandemi. Untuk protokol komunikasi Kemenkes RI, bisa dilihat dan diunduh melalui tautan berikut: http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Komunikasi-COVID-19.pdf
Sahibul hikayat, peran public relations bisa memberi dampak magical bagi brand atau perusahaan. Tabik!
Tak kenal maka tak sayang, inilah sebuah pembukaan tentang empunya PR 101 with Ratri dan kenapa podcast ini mengudara. Enjoy!
















