Kamu memang bukan yang pertama datang di hidup saya, namun setiap tindakan yang kamu lakukan selalu membuat saya terkesima
Mungkin takut kehilangan menjadi suatu alasan kuat untuk tetap bertahan
Kamu seperti pintu yang terkunci yang bahkan tuan rumahnya lupa letak kuncinya dimana, tertutup rapat.
Jika kamu hanya karena bosan untuk selalu mengulang dan mengulang setiap bab buk yang kita rangkai, kapan kamu dewasanya?
Sepertinya cinta bukan soal menuntut kesempurnaan, namun cinta soal menerima segala kekurangan yang ada
“Tidak perlu dipikirkan” kalimat itu mungkin tidak akan cukup untuk jadi kalimat penenang
Ternyata kamu bukan rumahku. Kamu hanya singgah tanpa tau rasa malu
Jika menjadi baik terasa beban, apakah bersikap sebaliknya dapat memutar keadaan?
Asumsi “aku bahagiamu,kamu bahagiaku” seperti omong kosong yang seolah-olah penenang akan kebahagiaan yang selama ini dicari
Kenal lebih dekat agar kita yang jauh tak bersekat dan kita yang dekat semakin terikat