Dengan masifnya persebaran informasi dan budaya flexsing di sosial media kita seringkali merasa terpancing untuk mengikuti tren yang sedang berkembang. Akibatnya seringkali kita merasa harus bekerja lebih keras lagi, untuk mencapai target pekerjaan yang ujung-ujungnya untuk mendapatkan profit atau meningkatkan kualitas diri. Namun cara kita bekerja keras bukannya menghasilkan yang diharpkan kita malah terjebak dalam stress yang bekepanjangan. Nah ini lah yang disebut hustle culture. simak penjelasan lengkapnya dalam podcast Gema Persepsi.
Tembakau yang dibawa oleh orang eropa masuk ke Indonesia membuat petani Bumi Putra dapat berangkat Naik Haji, meski pajak Haji pada saat itu relatif besar, lantas bagaimana kisah selengkapnya.
VOC yang merupakan perusahaan terbesar sepanjang sejarah dalam sumber pemasukan terbesarnya ternyata dari hasil rempah Nusantara.
Kolonialisme di Nusantara telah menyadarkan kita betapa kayakanya negeri ini sampai bangsa-bangsa asing terayu untuk datang ke Nusantara. Episode kali ini membhas soal betapa bernilainya rempah Nusantara pada abad ke 15 dan 16. Dengarkan episode selangkapnya di Podcast Gema Persepsi.
Setelah 20 tahun dilengserkan dari pemerintahan kelompok milisi ultra konservatif Taliban taliban kembali menguasai Ibu Kota Kabul, seiring dengan ditariknya tentara Amerika dari Afganistan oleh Presiden Joe Biden. Lantas bagaimana awal mula konfrontasi militer AS dan kelompok milisi ini di Afganistan? yuk dengarkan informasi selengkapnya di podcast Gema Persepsi
Yuval Noah Harari memiliki pandangan bahwa otomatisasi dan penggunaan internet memiliki dampak signifikan dalam perkembangan budaya dan kebiasaan baru pasca pandemi Covid 19, serta pandemi ini membuat kita lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. bagaimana episode selengkapanya? langsung aja tuk dengarkan podcast Gema Persepsi.
Puisi ini menceritakan tantang keluh kesah dan curhatan rakyat kepada pengisi istana. Bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Yang dampaknya terasa oleh rakyat kalangan bawah
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang menyemangati sahabatnya yang sedang terbaring sakit, karena dia selalu merasa ksesepian. Seseorang itu memberikan semangat agar temannya bisa pulih seperti sediakala
menceritakan tentang ketidak puasan rakyat dengan sikap pemerintah yang belum bisa menangani banyaknya problematika di negeri ini, terutama tentang prodak hukum yang tidak pro rakyat. Puisi ini terinspirasi aksi mahasiswa 23 Septembe 2019.
Puisi ini menggambarkan kondisi dunia yang sedang sakit karena terjangkit virus Covid-19. Yang berdampak pada semua sendi kehidupan. Sumber gambar https://www.instagram.com/p/B46nT9UF8_c/?igshid=x72yrw0q0kvy
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang ikhlas untuk melepas orang yang ia kagumi, yang sebelumnya pernah ada dan hadir di kehidupan dia. Sumber gambar https://www.instagram.com/p/B-WGcdgBzA8/?igshid=iwmmxztt1odu