Sebagai bentuk penerimaan atas masa lalu, juga momen pengingat atas terjalaninya waktu, aku pengen jadiin suara ini sebagai momen pengingat atas memori yang aku ingin kenang sampe ktemu nanti dimasa depan yang sangat misteri.
Jika aku ngasih judul "me time", entah kenapa kesannya jadi kaya mementingkan diri sendiri. Tapi kalo mengambil waktu untuk "take care of your self".. mungkin beda lagi. Ini lebih ke cerita kamu yang mengambil jeda buat diri sendiri buat mikirin apa aja yang udah terjadi dan diambil pelajaran, trus langkah progresif apa yang mau dilakukan sebagai solusi atas pertanyaan yang kamu ajukan buat diri sendiri. So listen...
Seperti biasa, ditengah ke overthinkingan soal hidup yang sengaja gak sengaja, muncul statement dari orang/ akun di timeline sosmed yang bikin kepikiran buat direnungin. Dari statement dijudul, kira-kira hal apa yang akan related sama kehidupan kalian mungkin soal memulai merintis karir, hubungan asmara, atau hal-hal yang bikin jedag-jedug buat dijalani? jawab sambil dengerin bahasan di episode kali ini yuk.
Sabar emang kunci utama dalam segala hal ya. Udah jadi toxic kalau punya tujuan besar tapi gak sabar sama proses yang harus dilewatinya. Jadilah seorang yang tau diri untuk berproses di fase tertentu dalam hidup, bahwa gak semua hal harus terjadi diwaktu yang kamu inginkan, dan belum tentu yang kamu inginkan benar-benar yang kamu inginkan diwatu setelahnya (jadi dewasa).
Beberapa sisi keegoisan manusia memaksa ia untuk terus-terus dan terus bertumbuh dan sisi negatifnya kita tak bisa mengelak bahwa manusia makin besar egonya makin rakus keinginannya dan makin saklek buat kesampean. Kali ini bakal ngobrol santai buat bahan renungan sekalian berkaca pada diri sendiri tentang bagaimana kita pernah diposisi merasa cukup, dalam hal apa dan apa alasannya?
Episode kali ini merupakan refleksi dari overthinking yang biasa aku alami setiap merenungkan hal-hal aneh. Salah satunya mempertanyakan alasan diri yang mungkin saja sengaja dan tidak sengaja untuk membuat suatu pilihan mungkin berdasarkan ego saja. Maka dari ini disini aku mengajak diskusi, dengerin podcastnya dan boleh banget mampir di Instagram aku untuk merespon atau melantukan diskusi via dm. Instagram: @rikipaisalr maaf untuk sementara akun instagram reminder journal vakum.
Sejak banyak mengalami berbagai mavam tipe pertemanan, akhirnya kaya flashback bahwa selama ini kebanyakan aku ngerasa cuma jadi alat doang sebagai temen walaupun ga tentu benar. Dan dibeberapa saat aku pernah bilang "yaudah gunaka aku sebaik mungkin walau cuma jadi alat yang penting ada temen".
Kali ini cuma mau sharing dan kaya pengen berbagi knapa bisa menjomlo dari lahir begini.
Tenang, tenang.. ini bukan curhatanku yang ngebosenin hehe.. aku lebih nyoba buat dikit dikitin deh curhat. Cuma pengen nyampein hikmah yang mungkin saja bisa kita liat dari kegagalan. So, dengerin aja ya.. kalo minat hehe
Apaan sih buru-buru amat. Kira-kira itu tang pengen aku ucapin ke orang-orang toxic yang membombardir dengan pertanyaan sama 'kapan nikah'. Ku yakin tak selalu itu, semua orang dapat juga bagiannya. Bagi yang baru menikah mungkin bacot tetangganya akan 'kapan punya anak'.. kalo ternyata mandul lo mau apa? Haha. Udahlah.. coba basa-basinya yang berkualitas. Jangan pertanyain fase kami dan nyuruh intuk dipercepat ke jenjang berikutnya. Just give me a break maam....
Nyinggung lathi, bahas sedikit soal dkv, dan seni seni yang penuh unsur filosofi hingga reflektif ke kita sendiri tentang tindakan kita apakah representasi dari concern kita? Denger kuy..
Aku baca artikel dari tirto.id dengan judul "jangan ragu jadi pribadi yang introvert". Disana ada bahas tentang kaum introvert yang rupanya selalu dianak tirikan disociety kita udah dari bertahun tahun yang lalu. So.. dengerin aja yuk.
Mulai menyuarakan lagi dari tulisan. Jujur, karena kuliah dkv aku jadi hampir senang untuk berkarya. Karena mengambil semua hal seni/desain makanya didalamnya ada multimedia. Entah dari sana seneng aja berkarya. Dan bagi pegiat seni, karya ialah suatu bentuk mengekspresikan diri yang menyenangkan. Dan mungkin podcastku ga banyak yg denger, tapi memang tujuannya pengen berekspresi aja. Tapi bagi yg denger, yu coba bikin podcast kalian sendiri bisa dm aku @phaishul nanti aku dengerin punya kalian hehe. Meskipun aku berkarya seadanya karena memakai alat yg ku punya aja.
Kali ini bahas apa apa aja yang sedang bergenang dipikiran dan celotehan receh yg smoga bisa ngambil hikmah hikmah yg aku tuturin.
Kali ini aku terinspirasi untuk ngebahas 2 hal yang saling berkaitan antara islam dan kesadaran akan kesehatan mental. Dengerin kuy.
Episode kali ini aku merenungi bahwa setiap kita punya kewajiban untuk belajar ilmu agama lebih dalam. Kaya aku tuh iri sama para mualaf yg convert ke islam, ngeliat kaya gerakan kaku mereka ketika shalat kaya nya masya Allah ikut seneng. Karena kita itu islam turunan ya.. yeps. Karena itu mungkin kita kurang effort untuk ngulik bahwa sebenarnya islam tuh apa sih.. apa cuma ritual sahadat, solat, zakat, puasa dan naik haji? Apa lebih dari itu.. yuk dengerin kontemplasi aku.
Di episode ini aku mau sharing mengenai hal hal yang jadi anxiety yang juatru datang ketika momen lebaran, juga cerita lain seperti biasa aku kaya selalu berkontemplasi sama keadaan dan situasi yang saat itu aku pikirin.
Mungkin takdir berkata lain. Karena Allah yang paling tau apa yang terbaik bagimu. Beberapa yang dipunyai hilang, yang ada jadi tiada, dan yang datang pergi tak kembali
Terkait waktu, iya kita sering mengalami hal seperti judul diatas. Boring karena merasa kaya robot yang rutinitasnya monoton, dan diwaktu yang lain.. ada yang merasa waktunya tak tau harus diisi oleh apa. So.. semoga obrolan ini relevan.