Ya, Dilan. Ya gimana kalo jelasin Dilan, yak. Film yang bisa dikatan Guilty Pleasure ini pasti punya makna tersendiri deh buat tiap orang. Sosok tidak terdefinisikan yang sulit untuk ditolak pesonanya. Ini episode asik banget, makanya ayo di tap tombol play nya ! ##marketing##
Episode ini kami dedikasikan untuk dua episode sebelumnya yang terlampau caur. Sebagai bayarannya, kami berikan sisi waras kami di episode ini. Mahakarya Greta Gerwig ini beneran kita breakdown macem podcast movie reviewer waras di luar sana. Yekali tidak mau mendengar Naznien Malano dan Azka Indira versi eling??????
Walaupun kali ini membahas film bersama seorang public enemy, episode kali ini tetep equally loveable kok sama episode-episode sebelumnya. Mulai dari tutur kata dan pergerakan Patrick yang menggemaskan, Kat yang judes-judes cutie seperti Feyla, sampe karakter Bianca Si Bungsu yang bikin greget bakalan kita bahas di episode ini dengan ciamik. Yuk lah, that’s a paragraph why you need to listen to this episode. Enjoy!
Bebas, lepas, dan otak panas; adalah penjelasan yang tepat atas apa yang kami rasakan di episode ini. Dengan cast bertabur bintang, film Bebas garapan Miles Film ini mengingatkan kita berdua sama kehidupan sehari-hari sebagai anak SMA. Tapi maaf banget nih saking bebas dan lepasnya kami di episode ini, otak panas kami jadi terpancing untuk mengeluh perihal kehidupan sekolah ditambah recordingnya di hari pertama sebagai siswa kelas 12. Kalo butuh tawa sambil ngerjain TPS, yuk deh tekan tombol play-nya.
Menurut KBYNOF alias Kamus Besar Your No.1 Film, definisi chaos adalah episode ini. Dari batuk ditengah pembicaraan, bintang tamu yang kurang ajar, sampe naznien yang kewalahan mengontrol arah pembicaraan episode ini. Kurang chaos apalagi kalo awalnya ngebahas La La Land garapan Damien Chazelle yang memorable, jadi ngerembet ke Om Denny Malik, Ari Tulang, bahkan Zac Efron. Bingung kan? Makanya bang, ayo dah bang, langsung pijit aja dah tombol play nya. Enjoy!
Dengan tutur kata lebih sopan dan terkesan hati-hati, kami bersama Kak Niki mendiskusikan film favoritnya. Ya gimana ya, siapa sih yang bisa menolak duet pesona Henry Cavill dan Armie Hammer????? Selain membahas ciamiknya ambience film ini, kita juga mencoba mengorek kisah cinta mantan Ketua OSIS satu ini nih, sekarang lah, tune in!
Pesona Gregory Peck yang sulit ditolak, ditambah karakter idealis yang ditunjukkan di film ini bener-bener bikin kalian pengen ngarungin doi buat dibawa pulang. Chemistry Scout, Jem, dan Dill memberikan aspek lain yang membuat film ini jadi menyentuh yet exciting. Kisah klasik adaptasi novel yang sukses menurut kita, tune in!
Yah, gimana ya. Yang namanya cinta memang pekerjaan rumit yang sulit di deskripsikan. Dengan bantuan Don Juan Jakarta Coret, kali ini Azka dan Naznien akan membahas dalamnya cinta Richard kepada Arini di film garapan Andi Bachtiar tahun 2018 ini. Ck, cinta mah ribet deh. Langsung dengerin aja yak.
Kayaknya, subtitusi nama temen sama nama bapak mereka tuh udah tradisi banget ya :) Nah, sinematografi one-shot karya Wahyu Agung Prasetyo ini bakalan kita kupas di episode ini! Hari Ibu, Inferiority Complex, tradisi subtitusi nama jadi nama bapak, sampe acting anak-anak lanang yang sangat memukau. Sebelum tune in, make sure kalian nonton short filmsnya di Youtube LumixIndonesia, ya!
Short Movies Series kali ini akan membahas film pendek karya Tata Sidharta yang membahas hubungan seorang anak lanang bernama Resnu yang batal memenuhi janjinya untuk mudik menemui Sang Ibu di malam Natal. Kisah yang amat menyentuh, pilu, dan menyentil ini bisa kalian tonton di Youtube Channel Tata Sidharta dengan judul “Natalan / December”. Abis nonton dijamin langsung kepingin peluk Ibu masing-masing, deeeh!
Nah, di momen lebaran kali ini Naznien dan Azka hadir dengan durasi lebih singkat! Sembari menikmati nastar dan kurma, kalian bisa menikmati episode ini yang membahas tentang sebuah film pendek berjudul “Lemantun”. Kisah yang sangat menyentuh karya Wregas Bhanuteja ini menceritakan tentang lemari-lemari yang dibagikan ke lima orang anak sebagai warisan. Selain membahas perspektif lain yang disuguhkan lewat film ini, kita juga membahas platform untuk mengakses perfilman, sosok Tri di kehidupan nyata, dan masih banyak lagi! Hope you watch Lemantun after this, enjoy.
Bersama Bang-Sat a.k.a Satya, episode kali ini akan mengupas karya iconic berlatar belakang WW2 dari Quentin Tarantino. Not only that, kita juga membahas perihal sexual harassment, cancelled culture, dan karya-karya ciamik Tarantino lainnya sembari memborbardir Satya tanpa henti. Bonjourno, enjoy!
Di episode kali ini Naznien dan Azka akan membahas film komedi romantis sepanjang masa yang lekat dengan lagu-lagunya. Selain itu, mereka juga akan membahas tentang stigma perempuan yang menyatakan perasaan lebih dulu dan scene dari film-film lain yang mengingatkan terhadap Notting Hill.
Di episode ini, Azka dan Naznien akan membahas film ikonik tentang hubungan murid dan guru yang mengubah hidup mereka. Selain itu mereka juga akan membahas tentang tantangan berada di lingkungan yang kompetitif, geng di sekolah, dan guru-guru selama duduk di bangku sekolah yang berdampak besar bagi kehidupan.
Di episode kali ini, Naznien dan Azka akan membahas film detective-mystery-whodunnit original terbaru yang ide ceritanya cukup fresh.
Pada episode ini, Naznien dan Azka akan membahas film legendaris Indonesia yang banyak berdampak bagi anak muda pada masanya dan membawa kebangkitan terhadap sinema Indonesia.
Pada episode ini, Naznien dan Azka masih membahas film The Shawshank Redemption. Berbeda dengan episode sebelumnya, kali ini Naznien dan Azka akan membahas aktor-aktor yang hampir berpartisipasi di The Shawshank Redemption dan mengapa film nomor satu di laman IMDb ini tidak mendapatkan Academy Awards.
Di episode pertama ini, Azka dan Naznien berkesempatan untuk membahas salah satu film terbaik sepanjang masa yang menduduki peringkat pertama di laman IMDb, yaitu The Shawshank Redemption.