DiscoverSaptono Soemarsono
Saptono Soemarsono
Claim Ownership

Saptono Soemarsono

Author: Saptono Soemarsono

Subscribed: 3Played: 29
Share

Description

Banyak sejarah yang terabaikan dan terlupakan. Disini peristiwa masa lalu terungkap. Disini kita akan belajar dan memahami sejarah, agar lebih peduli, menghargai, menghormati perjuangan leluhur kita.
210 Episodes
Reverse
Sebelum pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 agustus 1945, terdapat beberapa peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan. Peristiwa penting itu merupakan perjuangan para tokoh atau pejuang kemerdekaan untuk dapat segera memerdekakan Indonesia.
Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung Jawa Barat  tanggal 23 Maret 1946. Dalam waktu 7 jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah rumah mereka lalu meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal itu dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda, agar tidak dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Jejak luka dari penjajahan Jepang di Indonesia masih tersisa. Sebagian menilai masa tiga setengah tahun penjajahan Jepang lebih menyakitkan dibanding penjajahan Belanda yang ratusan tahun. Jepang bahkan sampai saat ini tak pernah secara terbuka meminta maaf atas kolonialisme di Asia Pasifik, meski mewariskan persoalan yang belum selesai. Salah satunya adalah jugun ianfu, perempuan budak seksual bagi tentara Jepang.
Fatahillah adalah tokoh yang dikenal mengusir Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama "Jayakarta" yang berarti Kota Kemenangan, yang kini menjadi kota Jakarta. Ia dikenal juga dengan nama Falatehan.
KH Ahmad Rifa'i lahir di Tempuran, Kendal, Jawa Tengah tahun 1787. Beliau adalah pahlawan nasional yang juga seorang ulama pendiri PONPES, penulis buku semangat perjuangaN kemerdekaan.Beliau adalah pejuang yang gigih melawan penjajah sampai akhir hayatnya. KH Ahmad Rifa'i lahir wafat di Manado, Sulawesi Utara pada tahun 1871.
Sersan Dua KKO Usman Jannatin dan Harun Thohir adalah anggota KKO (Korps Komando kini disebut Korps Marinir Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Keduanya di hukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965. Pahlawan Nasional itu dimakamkan di TMP Kalibata.
Syafruddin adalah orang yang ditugaskan oleh Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI), ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap pada Agresi Militer II, kemudian diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka tahun 1948. Hatta yang telah menduga Soekarno dan dirinya bakal ditahan Belanda segera memberi mandat Sjafruddin untuk melanjutkan pemerintahan, agar tak terjadi kekosongan kekuasaan. Atas usaha Pemerintah Darurat, Belanda terpaksa berunding dengan Indonesia. Perjanjian Roem-Royen mengakhiri upaya Belanda, dan akhirnya Soekarno dan kawan-kawan dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta. Pada 13 Juli 1949, diadakan sidang antara PDRI dengan Presiden Sukarno, Wakil Presiden Hatta serta sejumlah menteri kedua kabinet. Serah terima pengembalian mandat dari PDRI secara resmi terjadi pada tanggal 14 Juli 1949 di Jakarta.
Wilayah Karawang-Bekasi punya catatan sejarah yang membanggakan. Dari heroisme Karawang-Bekasi pula Sastrawan Chairil Anwar terinspirasi membuat karya puisi yang melegenda. Daerah Karawang-Bekasi juga meninggalkan riwayat lahirnya seorang ulama dan pejuang kemerdekaan yang ditakuti penjajah. KH Noer Ali, sosok ulama kharismatik yang menjadi “singa” saat masa merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda dan Jepang. Lahir di Babelan, Bekasi, pada tahun 1914. Wawasan keislaman KH Noer Ali tidak perlu diragukan lagi. Ia telah melanglang buana belajar keislaman kepada para ulama besar di Tanah Air maupun di Makkah.
KH. Muhammad Hasyim Asy’ari lahir tanggal 10 April 1875 di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia putra pasangan Kiai Asyari dan Nyai Halimah. Ayahnya Kyai Asyari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Ia anak ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, KH. Hasyim Asyari punya nasab kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). Setelah mengembara dari pesantren ke pesantren di Pulau Jawa, tepatnya usai mondok di Pesantren Darat, asuhan Kiai Sholeh Darat. Ia bertemu dengan santri lain seperti Kiai Ahmad Dahlan, Kiai Munawwir. Kiai Mahfudz Termas dan lain sebagainya.
K.H. Ahmad Dahlan adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir di Kauman Yogyakarta  pada 1 Agustus 1868. Pria yang lahir dengan nama kecil Muhammad Darwis ini adalah putra keempat dari tujuh bersaudara.  Ayahnya bernama K.H. Abu Bakar dan Ibunya bernama Siti Aminah, yang merupakan putri  H. Ibrahim yang pada masa itu menjabat sebagai penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Beliau adalah generasi ke-12 dari salah seorang walisongo yang terkemuka dalam mendakwahkan Islam di daerah Gresik yakni Maulana Malik Ibrahim
RADEN Inten II adalah pahlawan nasional yang berasal dari Lampung. Radin Intan II adalah putra dari Radin Intan Kesuma II dan cucu dari Radin Intan I. Beliau lahir di desa Kuripan, yang sekarang dikenal sebagai Lampung pada tahun 1834.  Beliau dikenal sebagai pemimpin sekaligus panglima perang yang tak hanya memiliki fisik yang kuat, namun juga pemikiran yang cemerlang.
Kyai Muslim Muhamad Halifah atau yang dikenal dengan Kyai Mojo (1764-1849) merupakan salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830). Meskipun hubungan mereka berdua dekat, pada tahun 1828 terjadi konfllik di antara mereka. Pada waktu itu, Pangeran Diponegoro memerintahkan Kyai Mojo untuk kembali ke Pajang. Dalam perjalanannya ke Pajang, Kyai Mojo kemudian terbujuk oleh rayuan muridnya Kyai Dadapan agar mau bertemu perwakilan Belanda, Letnan Kolonel Wironegoro. Akhir tahun 1828, Kyai Mojo beserta pasukannya berhasil ditangkap Belanda. Tertangkapnya Kyai Mojo merupakan pukulan telak bagi perjuangan Pangeran Diponegoro. Kyai Mojo bersama dengan pasukannya pertama kali ditahan di Semarang, selanjutnya dipindahkan ke Ambon lalu ke Minahasa. Kyai Mojo meninggal dalam pengasingan di Minahasa pada tanggal 20 Desember 1849 dan dimakamkan di Tondano
Sutomo atau yang lebih dikenal sebagai Bung Tomo, merupakan pahlawan Indonesia yang terkenal berkat perannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajahan Belanda. Pada saat itu Surabaya diserang oleh tentara NICA. Pertempuran itu terjadi dalam waktu tiga minggu sejak 10 November 1945 yang kini ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Bung Tomo menyiarkan semangat perjuangan melalui radio ke berbagai penjuru
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan nasional sekaligus menyandang bapak pendidikan. Nama asilnya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Tapi pada tahun 1922 lebih dikenal menjadi Ki Hadjar Dewantara. Beberapa sumber menyebutkan dengan bahasa Jawanya yaitu Ki Hajar Dewantoro. Ki Hajar Dewantara lahir di daerah Pakualaman pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal di Kota Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959 ketika umur 69 tahun.
Pada abad ke-17, sejarah mencatat berbagai perjuangan yang digerakkan tokoh-tokoh untuk melawan penjajahan di Nusantara. Di antara mereka terdapat Syekh Muhammad Yusuf al-Makassari. Ulama kharismatik ini lahir di Moncong, Loe, Gowa, Sulawesi Selatan, pada 3 Juli 1626. Nama kecilnya, Muhammad Yusuf. Mengutip Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, ibundanya merupakan keturunan raja Gowa. Adapun ayahandanya berasal dari kalangan petani biasa yang taat beragama. Syekh Yusuf Al-Makasari wafat di Cape Town - Afrika Selatan tanggal 23 Mei 1699. Oleh Presiden Afrika Selatan - Nelson Mandela, Syekh Yusuf Al-Makasari dijuliki sebagai putra Afrika yang sangat membanggakan dunia....
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pangeran yang juga dikenal  sebagai salah pahlawan nasional. Beliau adalah tokoh pejuang yang berasal dari  Yogjakarta dan memimpin perang Jawa atau the Djawa Oorlog.  Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang terjadi di pulau Jawa.
22 Oktober 1945, terjadi peristiwa penting yang merupakan rangkaian sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan kolonialisme.  Saat itu PBNU mengundang konsul-konsul NU di seluruh Jawa dan Madura yang hadir pada tanggal 21 Oktober 1945 di kantor PB ANO (Ansor Nahdlatul Oelama) di Jl. Bubutan Surabaya. Berdasar amanat berupa pokok-pokok kaidah tentang kewajiban umat Islam dalam jihad mempertahankan tanah air dan bangsanya yang disampaikan Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari, dalam rapat PBNU yang dipimpin Ketua Besar KH Abdul Wahab Hasbullah, menetapkan satu keputusan dalam bentuk resolusi yang diberi nama “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”
Ketika Kartini belajar al-Qur’an terasa hampa, karena hanya belajar mengeja dan membaca. Isi dan kandungan al-Qur’an tidak dapat diserap. Ia mengibaratkan bahwa belajar al-Qur’an dengan model demikian akan menjadikan orang Islam tidak mengetahui mutiara hikmah al-Qur’an. Ketika ia meminta guru ngajinya mengartikan al-Qur’an justeru Kartini dimarahi.  Kartini mulai gelisah dan sangat gelisah. Ia berontak karena merasa belum sempurnan memeluk Islam, padahalbahasa asing seperti Belanda, Prancis dan Inggris ia kuasai dengan baik, maka bahasa agamanya, yakni Arab juga ia berusaha pelajari. Namun Kartini tidak menemukan guru bahasa Arab atau guru tafsir.  Inilah kisah RA Kartini, perempuan muda yang tidak kenal lelah belajar bermasyarakat dan beragama...
KISAH = AMR BIN JAMUH

KISAH = AMR BIN JAMUH

2021-07-3110:50

Nabi Muhammad SAW dikelilingi para sahabat yang setia dan penuh  pengorbanan dalam ikut memperjuangkan agama Allah. Bahkan, para sahabat  itu telah dijamin oleh Rasulullah SAW akan masuk surga. Salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga adalah Amr bin al-Jamuh. Amr bin Al-Jamuh adalah seorang yang pincang kakinya. Namun demikian,  meski kondisi fisiknya tidak sempurna, ia memiliki keberanian dan tekad  yang kuat untuk mendapatkan syahid. Sehingga, Allah pun memuliakannya  dengan syahid.
Ia menempati urutan ke-14 diantara para sahabat yang pertama masuk  Islam. Ia juga seorang Muhajirin yang pertama wafat di Madinah, dan  orang Islam pertama yang dimakamkan di Baqi'. Tatkala cahaya  Islam mulai bersinar, maka Utsman bin Mazh’un adalah salah seorang dari  beberapa gelintir manusia yang segera menerima panggilan Ilahi dan  menggabungkan diri ke dalam kelompok pengikut Rasulullah. Ia  ditempa oleh berbagai derita dan siksa, sebagaimana dialami oleh  orang-orang Mukmin lainnya, dari golongan berhati tabah dan sabar. Ketika  Rasulullah SAW mengutamakan keselamatan golongan kecil dari orang-orang  beriman dan teraniaya ini, dengan jalan menyuruh mereka berhijrah ke  Habsyi, dan beliau siap menghadapi bahaya seorang diri, maka Utsman bin  Mazh’un terpilih sebagai pemimpin rombongan pertama Muhajirin.
loading
Comments 
loading