DiscoverSeberkas Rasa
Seberkas Rasa
Claim Ownership

Seberkas Rasa

Author: Seberkas Rasa

Subscribed: 1Played: 0
Share

Description

Seberkas Rasa, kumpulan rasa yang tertinggal yang layak untuk diceritakan, bersama @shintyaps dan @prispurnama

kontak kami:
seberkasrasaa@gmail.com
31 Episodes
Reverse
Pernah ga sih terganggu sama perilaku sendiri? Kebayang ga, kalo perilaku itu terus menerus dilakukan? Makin sakit kepala ga tuh orang sekitar. Yang ada mereka bisa bilang, sakit, lu ya?? Trus kalo engga siap dengan respon negatif, kita yang jadi baper. Memang serba salah, ingin mereka memaklumi tapi kan engga bisa selamanya begitu. Episode terbaru kali ini, kami akan berbagi cerita tentang perilaku yang mengganggu jiwa dan raga (wadawww). Lebih seru lagi karena kami menemukan cara meredam perilaku tersebut. Yuk daripada panjang lagi, dengerin yuk!
Eh gue punya hp baru loh. eh gue punya baju teranyar nih. eh gue udah nyobain tempat makan yang ngehits itu loh. eh gue... bla bla bla. Pernah kayak gini kan ya. Bukan bermaksud sombong tapi ingin membuktikan kalo kita tuh up to date banget. Salah ga sih? Ya tergantung wkwkwk Obrolan singkat ini rasanya getir tapi sebenernya berkhasiat buat tolak kudet. Kok bisa? Yuk dengerin aja deh, kawan!
Perihal bibit, bebet, bobot dari calon pasangan kita kelak, sangat beragam ya kalau dibahas. Apalagi kalau punya referensi masing-masing, seperti menganggap latar belakang penting engga penting tapi bukan yang utama, atau mengusahakan kalau calon pasangan tidak terlibat dalam kriminalitas. Eitsss, udah mengupas sedikit nih dari obrolan kita di episode ini. Yuk mari mendengarkan!
Rangkaian bahasan selanjutnya menandakan semakin "deep" loh topiknya. Ohiya?! Episode kali ini apa aja sih yang bakal dibahas sama calon pasangan dari versi kita masing-masing hihihi Dan tercetuslah ada 7 hal tema yang akan di bahas, apa aja itu? Terus ada hal yang perlu didiskusikan nih, menurut kalian penting enggak sih perjanjian pra-nikah? Nah, daripada bertanya-tanya, yuk mari kita dengarkan!
Ekspektasi pasangan tuh kayak apa sih? Aku sih ga ribet pengennya dia bisa mengerti aku, dia peduli sama aku, dia kabarin aku selalu, dia sayang deh sama aku. Engga ribet sih tapi cukup banyak hehehe Wajar dan boleh banget kita punya ekspektasi ke pasangan kita tapi bukan hanya satu arah mesti dua arah dan yang realistis. Karena sejatinya, tujuan pernikahan bukan sekedar mewujudkan ekspektasi pasangan. Dan ekspektasi sama si doi ini nyambung ke seberapa penting sih cinta sebelum menikah? Daripada lama, yuk di dengarin aja.
Kita lanjutkan pembicaraan yang lebih spesifik nih. Soal standar dan selera tiap orang pasti beda ya. Dengan pengalaman yang dipunya, referensi yang ada, prinsip hidup masing masing bisa dijadikan patokan. Hmmm penasaran engga sih gimana standar dan selera masing masing dari kami. Yuk mari dengerkan!
Ngomongin yang agaknya lebih serius ya. Biar katanya bisa diseriusin (hehehe sa ae lu) Anyway, kalo ngomongin soal nikah bahasannya sungguh sangat luas jadiiii yuk mari kita mulai dengan pernikahan impian. Kayak gimana tuh pernikahan impian ala shintya dan bun? Siapa tau ada yang sama kayak kalian. Yuk mari mendengarkan!
Tau ga sih? Hal yang paling meresahkan, orang yang ngomongin penampilan kita dari atas kepala sampai bawah kaki, perilaku, bahkan ada yang sampai mengomentari percintaan kita juga. Ckckck. Nah kalo sampai ke telinga kita pastinya berbagai macam respon ya, ya ada yang marah, ada yang sedih, ada yang bodo amat juga sih. Sebenernya sangatlah wajar manusia diciptakan untuk komentar/ngomongin apa yang di lihat dan kemudian berbagi ke orang sekitarnya. Namun bisa jadi gak wajar, ngomonginnya mengundang hal negatif atau sampe membuat cerita sendiri. Hmmm. Episode kali muncul dari kami yang pernah di menjadi bahan omongan, gimana menghadapinya, dan yang terpenting kami juga manusia biasa yang juga tidak luput dari salah (drama banget sih) yang punya hasrat untuk ngomongin sih ya. Eits tapi kita sharing nih apa sih yang kita pikirkan kalo ngomongin orang. Yuk daripada bertele-tele, dengerin aja!
Menjadi seorang ibu apakah perlu persiapan khusus? Apa ada kursus menjadi ibu? Ohhhh tentu tidak. Semua alami begitu saja. Yang jelas kita sebagai seorang perempuan sudah diberkahi oleh Tuhan sifat keibuan dengan versi masing-masing. Dengan menyiapkan segala mental dan fisik untuk menerima secara utuh makhluk kecil yang muncul di dunia ini. Dan tidak lupa untuk memasang harapan yang terbaik untuk anak. Luar biasa sekali ya. Obrolan kali ini, engga hanya berdua namun bareng dengan teman yang sudah menjadi ibu. Yuk mari dengarkan!
Episode : Pak-Bapak

Episode : Pak-Bapak

2021-11-1340:26

Udah terlihat jelas bukan kalo episode ini mau ngobrolin apa? hehehe. Yups, benar topik yang mendalami tentang si bapak/papa/babe/abi/sebutan lainnya. Peran beliau penting untuk anak-anaknya walaupun mereka agak bingung ya memperlakukan anaknya seperti apa. Nah setelah diobrolin ternyata banyak hal yang diturunkan beliau ke kita loh, misalnya seperti rasa humor trus yang lainnya.... eits dengerin aja episode kali ini. Yuk mari mendengarkan.
Sudah menjadi hukum alam, masa depan ditentukan dengan apa yang diinvestasikan masa sebelumnya. Tunggu investasi??!! Apa iya episode ini mengenai cuan, cuan dan cuan? Tentu saja tidak. Investasi yang dimaksud dalam ruang lingkup yang luas, dari menjalin pertemanan hingga puluhan tahun, selalu ada momen heart to heart dengan pasangan, menjaga kesehatan tubuh dari atas kepala hingga kaki, sampai dengan mengusahakan agar finansial tetap stabil. Obrolan asik dengan bintang tamu yang pengalaman berinvestasinya cukup mengesankan. Yuk dengerin aja yuk~
Horeeee! Podcast Seberkas Rasa sudah masuk di tahun pertama, ya kalo ibaratnya anak bayi yang lagi aktif ya bund. Nah di episode spesial kali ini, bakal diserahkan oleh si super ceria, Alfira. Mengenang masa lalu bagaimana terbentuknya podcast ini tidak mudah ges dimulai dari pertemanan biasa, menemukan kesamaan topik yang diobrolin, sampai kepada "sayangnya kalo obrolan ini tidak berupa sesuatu" dan kendala lainnya. Tujuan dari podcast ini pun tidak muluk muluk, untuk relief, release, dan bermanfaat untuk orang sekitar. Tentunya kami pun berterima kasih sebesar-besarnya bagi pendengar yang kita pun tidak tahu siapa hehehe semoga kami tetap berkomitmen untuk membagi sekumpulan rasa rasa!
Menjalin sebuah relasi dengan siapapun mempunyai konsekuensi. Bahagia ketika bisa saling menyampaikan rasa kasih sayang, rasa cinta, dan saling melindungi. Kemudian muncullah konflik yang membuat hari hari menyedihkan dan diliputi rasa sakit hati. Masuk ke pengorbanan, kita banyak mempertaruhkan waktu dan perasaan untuk mempertahankan suatu relasi. Topik yang membuat kami sadar, dalam menjalin relasi penting untuk tidak "memaksakan".
"Jalanin aja, cuy" seruan santuy yang sebenarnya masuk ke dalam keterampilan dalam menjalani hidup. Tapi, seruan ini engga berdiri sendiri mesti ada cara lainnya agar tetap bertahan. Caranya pun tergantung dari situasi, kondisi, sama orang yang bersangkutan. Nahh, di topik terbaru Podcast Seberkas Rasa kali ini akan berbagi cerita masing masing dari kami dan bintang tamu dalam penemuan keterampilan yang sudah pernah dilakukan. Yuklah, mari mendengarkan!
Berpikir untuk menyerah pada hidup terjadi ke siapapun, tidak memandang mereka yang terlihat sehat secara fisik ataupun mental. Dan inikah akhirnya, kami sepakat untuk membahas topik yang yaa.. kira kira menguras emosi. Pembahasan mulai dari sudut pandang yang terjadi saat mengalami titik terendah, dan ga kalah penting obrolan bagaimana respon kita ketika dihubungi seorang teman yang ingin "mengakhiri" hidupnya. Yuk lah daripada penasaran, kita dengarkan episode ini. Selamat menikmati setiap rasanya!
Punya sesosok orang yang dipercaya engga sih? (Coba diingat ingat~) Kalau sudah inget, pertanyaan selanjutnya seberapa yakin cerita mu akan di simpan baik sama dia? Nah, obrolan bagian dua yang semakin pribadi akan terungkap disini. Dengan pengalaman yang berbeda, maka untuk urusan kepercayaan pun berbeda. Yuk deh langsung aja. Selamat mendengarkan!
Media saat ini berlomba-lomba menyungguhkan berita terkini, teraktual, dan terhits. Apalagi ya kalau berita tersebut sampai jadi viral. Tapi apakah dengan ke-viral-an, si media tersebut bisa menjadi patokan sumber dari para penikmat berita? Who knows! Namun sejatinya media pun mempunyai cara pandang sendiri dalam memberitakan sesuatu hal. Jadi apakah kita bisa 100% percaya dengan cara pandang mereka? Duh pertanyaan lagi, yuk lah langsung dengerin obrolan kami di episode terbaru. Selamat mendengarkan!
Tak dapat dipungkiri, keadaan saat ini mengharuskan kita untuk standby depan gadget. Disitu pula badan mengirimkan sinyal ke otak untuk melemaskan otot-ototnya. Sebenarnya engga perlu rutin untuk melakukukan olahraga setiap saat tapi kita bisa merencanakan dengan teman untuk menyelusuri alam misalnya jalan ke air terjun. YASH. Berasa sekali kaki ini yang terus melangkah hehehe. Nah episode kali ini bersama tamu yang terjun di dunia perolahragaan akan membahas seputar pengalaman dari awal mula menyukai pelajaran olahraga, panutan dalam berolahraga, tujuan sampai manfaat berolahraga. Menarik, karena dengan melakukan gerakan kecil dan niat berdampak baik untuk badan kita. Yuk lebih jelasnya dengerin ajaaa.
"Dasar si muka dua! Bisa-bisanya dia pura pura baik", (ala ala zoom in zoom out) hehehe. Ya, begitulah tanggapan apabila orang disekitar kita mempunyai pribadi yang sering disebut "muka dua". Padahal secara engga sadar, tiap manusia mempunyai sisi yang berbeda. Artinya, kita diberikan kesempatan menggunakan topeng/persona sesuai dengan situasi dan kondisi. Nah, makin menarik di episode ini karena kita membahas hal "muka dua" dengan sudut pandang masing-masing. Makin penasaran. Yuk mari dengarkan!
Tiap manusia punya ekspektasi dalam hidup. Entah ingin berteman dengan teman yang ingin selalu ada didekatnya atau ingin proses pencapaian yang sesuai dengan jalurnya yang pasti. Semua itu akan mereka lakukan dengan sekuat tenaga. Namun apabila tidak sesuai dengan ekspektasinya, perasaan apa yang dirasakan? Pastinya akan kecewa, gais. Nah, pembahasan episode kali ini, shintya dan bun akan mengulik ekspektasi yang pernah mereka alami. Dan gimana sih memikirkan ekspektasi yang realistis? Yuk mari dengarkan!
loading
Comments