Sisa kesedihan butir butir luka yang dingin nan beku itu kian cair dengan kehangatan sang surya
Semua tanya ini muncul ketika merenung atau bahkan 'lagi sedih'. Ini adalah caraku menumpahkan luapan kesedihan. Aku tak yakin ada yang mau mendengarnya. Tapi, jika memang ada yang mau dengar, aku sangat berterimakasih tak terhingga.
Tak terhitung suka tak terhitung duka. Fluktuasi tiada henti. Mari saling dan terus saling.
Masalahmu bagai garam, akan sangat asin ketika hati kita menerimanya dengan sempit. So... Mari belajar berlapang dada
Ketika kita terlahir orang-orang tersenyum, Ketika kita kembali orang-orang menangis
Dari masa ke masa kita selalu berjuang. Memperjuangkan kesejahteraan kesetaraan untuk mencapai kebahagiaan hakiki. Nusantara bumi tercinta kita yang semula berbentuk kerajaan yang makin terpecah karena kedatangan koloni lalu muncul nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengukuhkan Pancasila.
Orang tua amat sangat penyayang pada anak-anaknya. Kala berjauhan dan hanya bisa bercakap lewat ponsel, diam-diam meneteskan air mata.
Bagaimana mengisi gelas yang penuh? Untuk menerima ilmu kosongkan gelasmu kawan
Berkarya itu kan dimanapun ya, aku di IG sama temen2 juga bikin tuh podcast dengan nama @podcaster.novelist yang bisa diplay di IGTV, di YouTube personal aku bikin karya dgn nama sendiri Syihabul Ulum, FB juga nama personal, kemudian IG @syihab_putraliyah dimana ada link di Bio yang isinya juga karya-karya dengan nama masing-masing. Bahkan, berkarya di Tiktok juga @syihab_u. Pokoknya berkarya, berbagi, berdampak. Dan... dari arti nama Segelas Bertiga adalah tentang 'kebersamaan'.
Aku ingin berbagi dari aku untuk kamu untuk teman-teman untuk kita. Berbagi adalah hal kecil yang bermakna besar