Bukan tidak pasti tapi memang tidak pernah benar-benar ada.
Dan lebih mirisnya lagi, itu selalu terjadi saat kamu menjauh dari aku.
Aku gak mau kamu terlalu berharap sama aku, yang bahkan untuk ngebalas perasaan kamu aja gak tau kapan.
Sebenarnya aku tidak meminta lebih dari hubungan sebatas sahabat ini.
Aku sadar diri bahwa, apa yg terjadi sekarang gk pernah terjadi dimasa sekarang. Lagi - lagi, yaudah gak apa - apa
cuma memori - memori lama, yang selalu jadi pengingat aku bahwa, ternyata kita pernah sedekat itu.
Walaupun datangnya pas butuh, seenggaknya nama aku masih jadi alternatif utama buat dia minta tolong.
Padahal dari kita berdua masih sama - sama butuh. Cuma dipaksa harus menjauh karena udah keliatan banget temboknya, tinggi banget.
Pada kenyataannya diceritaku, pemenangnya adalah orang baru.
Gak ada yang bisa dimulai, Ataupun diakhiri, karena masing masing dari kita cuma orang asing, yang saat itu, hanya tau sebatas nama.
Nyeseknya itu, aku cemburu tapi gak punya hak untuk itu. Karena baik aku ataupun dia gak punya hubungan apa - apa.
Move-on itu gak ada yang singkat. Butuh proses dan butuh waktu. Jadi biarkan mengalir seadanya aja.
Aku sebahagia itu di ulang tahun aku. Dan terima kasih kepada Dhea, Dewi, dan Ama yang masih ingat ulang tahun aku serta masih peduli banget kehidupan aku🙏
Kamu terlalu depresi untuk sekedar menyapa orang diluaran sana. boleh bersedih, tapi jangan sampai berlarut - larut.