Discover
The Talisman Talkshow
The Talisman Talkshow
Author: Nugie Nugraha
Subscribed: 0Played: 0Subscribe
Share
© Nugie Nugraha
Description
Berbasis di pinggiran Jakarta, The Talisman Talkshow membawa pendengarnya ke dalam sebuah perjalanan inspiratif, melalui dialog multi-perspektif yang dibawakan secara rileks dan terbuka. Dengan narasumber dari berbagai macam institusi, kota, dan negara, podcast ini mengajak anda untuk menjelajahi dunia, tanpa perlu beranjak dari tempat duduk.
19 Episodes
Reverse
Belakangan ini, konsumsi film sangatlah mudah. Cukup dengan berlangganan salah satu streaming platform di smartphone, kita sudah bisa menikmati beragam tayangan yang diproduksi dan diperankan oleh nama-nama tenar di Hollywood.
Tetapi, pernahkah terbesit di pikiran kalian --- bagaimana caranya para sineas/aktor memulai karirnya di kota yang dijuluki "La La Land" tersebut? Nancy Rumagit, yang pernah mengenyam pendidikan seni peran di Stella Adler Academy, menceritakan tentang suka-duka merintis karir di dunia perfilman, keberaniannya untuk memilih jalan yang ia tempuh sekarang, dan juga menjawab beberapa rasa penasaran saya terhadap kehidupan di Los Angeles selama tiga tahun terakhir.
All that and much more, only on The Talisman Talkshow, episode 17!
Selama menetap di Kuwait, Bayu "terpaksa" mengkonsumsi berita tentang konflik di Afghanistan secara rutin. Oleh karena itu, kekacauan yang terjadi di negeri "Graveyard of Empires" belakangan ini seharusnya bukan hal yang mengejutkan baginya. Namun, kegagalan pemerintah Amerika Serikat untuk menyelesaikan perang ini dengan lebih terencana, ditambah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban yang begitu cepat, membuat reaksi internasional, termasuk Indonesia, menjadi bervariasi dan menarik untuk ditunggu.
Episode ini bertepatan dengan peringatan 20 tahun semenjak aksi teror 9/11 yang kemudian mendorong Bush untuk menginvansi Afghanistan. Apa saja dampak yang terjadi setelahnya, khususnya bagi rakyat sipil? Dimana saja letak kesalahan strategis yang dilakukan para petinggi militer dan politik Amerika? Bagaimana mereka dapat menghabiskan triliunan dolar untuk upaya perang dan rekonstruksi, tanpa akuntabilitas dan transparansi? Kenapa Obama tidak menarik seluruh pasukan setelah membunuh target nomor satu mereka? Simak diskusi kami dalam The Talisman Talkshow, episode #16!
Disclaimer: The Talisman Talkshow condemns the Taliban's brutal and repressive actions, especially against women, children, and minorities.
Baca artikel yang ditulis Bayu, di sini: https://www.pinterpolitik.com/in-depth/indonesia-perlu-akui-taliban
"Outer space and its problems are limitless". Walau saya sedikit terintimidasi dengan luasnya luar angkasa, namun hal tersebut dikalahkan oleh rasa penasaran saya. Pada episode ini, saya berdiskusi mengenai berbagai macam aspek antariksa dari sudut pandang Indonesia bersama Christou, yang baru saja merilis jurnal tentang pertanggungjawaban terhadap fasilitas peluncuran roket. Berangkat dari tulisannya itu, Christou lalu menjawab beberapa pertanyaan saya tentang progres pemerintah di teknologi dan tata hukum antariksa, pertumbuhan pesat komersialisasi luar angkasa yang ditombaki oleh beberapa milyuner ambisius, hingga potensi pembuatan fasilitas peluncuran roket di wilayah Indonesia.
Kalian bisa membaca jurnal terbaru Christou di sini: http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_kkpa/article/view/3582
Di episode perdana Read & Reviewed ini, kami akan membahas beberapa aspek penting yang kami temukan ketika membaca buku To Kill A Mockingbird (1960) karya Harper Lee.
Deskripsi Buku: “To Kill a Mockingbird is primarily a novel about growing up under extraordinary circumstances in the 1930s in the Southern United States. The story covers a span of three years, during which the main characters undergo significant changes. Scout Finch lives with her brother Jem and their father Atticus in the fictitious town of Maycomb, Alabama. Maycomb is a small, close-knit town, and every family has its social station depending on where they live, who their parents are, and how long their ancestors have lived in Maycomb”.
Nugie, Noah, dan Marshel berdiskusi mengenai beberapa "efek samping" masa PPKM di kala pandemi yang berkepanjangan ini. Dalam trialog perdana ini, kami menyampaikan pandangan terhadap masa depan kehidupan sosial anak-anak bangsa, kesempatan karir bagi para mahasiswa yang terhambat, hingga kemunculan sifat asli masyarakat Indonesia di kala pandemi, yang ada baik dan buruknya. Kami tentunya bukanlah pakar, jadi jangan serius-serius amat lahh~
All that and much more, in the 14th episode of The Talisman Talkshow!
Sebagai sutradara dari salah satu film paling populer di Indonesia, sosok Rudi Soedjarwo identik dengan kisah Rangga dan Cinta di "Ada Apa Dengan Cinta". Namun, saya merasa ada lebih banyak hal yang bisa digali dari filmografinya yang begitu beragam, apalagi mengingat bahwa beliau sudah berada di industri film tanah air sejak awal abad ke-21. Oleh karena itu, sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat duduk ngobrol bersama sang sineas legendaris, dan berbicara mengenai berbagai pengalaman hidupnya. Perbincangan yang lepas ini pun diawali dari membicarakan proses pembuatan film sebagai panggilan hidup, kemudian cerita membangun chemistry bersama aktor muda saat itu (seperti Nicholas Saputra dan Dian Sastro), usaha beliau untuk bangkit dari penyakit stroke, hingga membahas tanggung jawab sosial dari film, yang seharusnya bisa mendorong ekspansi kultural tanah air, sekaligus mengangkat ekonomi lokal dan memberdayakan bakat-bakat manusianya.
-> Kembangkan potensi dan tunjukkan bakat terpendam kalian melalui aplikasi Maudikenal! Download sekarang di www.maudikenal.com.
-> Intro song: "In My Dream" by Chiro
Sesudah mengambil suatu keputusan berat untuk meninggalkan sekolah di saat sedang dalam puncak akademisnya, Nico menemukan potensi dan jati dirinya di musik. Namun sebelum itu, ada proses panjang semenjak masih bernaung di dalam Seminari, yang harus dilalui dengan keteguhan hati terhadap panggilan yang diemban. Kebanyakan orang mengenal seorang Nico Gea dari karya-karya musiknya, namun kesempatan berdialog ini memberi wadah baginya untuk mengungkapkan beberapa kisah pribadi yang belum pernah ia beberkan sebelumnya. Saya dan Nico masuk dan keluar dari institusi yang sama dengan cara yang berbeda, namun ada beberapa kesamaan pandangan yang membuat episode ini semakin menarik untuk didengar.
>> For better audio quality, plug in your headphones, and enjoy this exciting dialogue! <<
Yuk, bantu yayasan yang dikelola keluarga Nico, melalui laman Instagram @yayasanprimaunggul
Drake, Raptors, dan CN Tower. Mungkin ketiga hal tersebut merupakan yang pertama kali terlintas di pikiran kebanyakan orang, ketika menyebut kata "Toronto". Tapi, ibu kota dari Provinsi Ontario ini bukan hanya sekadar kota besar. Sebagai pusat bisnis, kesenian, dan budaya Kanada, Toronto menampilkan wajah multikultur yang sangat beragam, dengan banyak karakteristik otentik nan unik yang tentu menarik dikupas. Oleh karena itu, The Talisman Talkshow pada episode kali ini duduk ngobrol bersama Audrey, yang sedang menempuh pendidikan di kota yang sering dijuluki sebagai "The Six". Mulai dari kisah kesehariannya sebagai mahasiswi rantau dari Indonesia yang berusaha beradaptasi, hingga pengalaman-pengalaman menarik seperti "bertemu" dengan PM Kanada Justin Trudeau, Audrey menjadi narasumber yang tepat untuk diajak berdiskusi mengenai kehidupan di Toronto, baik dari pengalaman pribadi maupun perspektif secara umum.
Penasaran? Yuk, dengerin episode #11 of The Talisman Talkshow!!
For a better listening experience, plug in your earphones! And don't forget to click the follow button, so you won't miss future episodes!
Sebagai pelajar yang telah menempuh kurang lebih satu tahun pendidikan di Jerman, Michael menemukan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh negara tersebut, terlebih jika dibandingkan dengan Indonesia. Dengan eksposur terhadap literatur Jerman yang memiliki karakteristik tersendiri, tidak heran jika perbincangan santai ini kemudian beranjak menjadi berbobot. Dalam episode kali ini, kami membahas permasalahan fundamental pendidikan di Indonesia, pewadahan diskusi hal-hal "tabu", perbedaan sudut pandang awam, hingga batasan kebebasan dengan tanggung jawab.
Kalian bisa membaca salah satu tulisan terbaru Michael di tautan berikut: https://logosid.xyz/pengamatan-tingkat-pertama-menjaraki-diri-dari-perspektif/
Walau rutinitasnya adalah sebagai seorang calon pilot di salah satu sekolah penerbangan di Auckland, Rajen tidak segan untuk menceritakan berbagai pengalaman menariknya selama tinggal di Negeri Kiwi. Mulai dari bekerja secara paruh waktu sebagai waiter yang melayani orang kaya raya di lomba pacuan kuda, ke petualangan road-tripping di negara yang memang terkenal dengan keindahan alamnya, hingga menerbangkan pesawat sembari puasa di bulan Ramadhan. Ia juga menceritakan proses jatuh-bangun masyarakat serta pemerintah Selandia Baru dalam penanganan pandemi, yang diwarnai oleh lockdown ketat nan ekstensif, yang bertujuan agar satu negara bisa benar-benar mencapai status bebas COVID, yang tentu menjadi dambaan banyak orang di seluruh dunia. Meski saat ini berada di sebuah tempat dengan kondisi ideal dan normal tanpa khawatir akan COVID, Rajen tetap merindukan tanah air.
Agar tidak ketinggalan dialog berikutnya, follow/subscribe to The Talisman Talkshow!
Bosan dengan podcast yang "gitu-gitu" saja? Yuk, coba dengerin The Talisman Talkshow, yang membawa pendengarnya untuk mengeksplor dunia, dengan dialog santai namun tetap berbobot, dengan narasumber yang berbeda di setiap episode-nya. Selain itu, para narasumber tamu diberi kebebasan ekspresi sepenuh-penuhnya, yang semakin menambah keakraban di The Talisman Talkshow.
Host dari podcast ini adalah Nugie Nugraha, yang dengan senang hati menerima saran dan kritik lewat laman Instagram pribadinya (@nugienugraha_).
Follow this podcast, and join us in #CreatingDialogues !!!
Goedemorgen! Di episode kali ini, Nugie bertanya-tanya seputar kehidupan di Belanda ke Adeline, seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Groningen. Dimulai dari obrolan santai mengenai berbagai tempat yang sering dikunjungi para pelajar di sana, Adeline juga bercerita banyak tentang proses adaptasi, mulai dari keseharian di student housing, proses pembelajaran kuliah, hingga berteman dengan banyak orang yang berasal dari banyak negara. Perbincangan kali ini juga mengupas perbedaan kultur antara Indonesia dengan Belanda, khususnya dari perspektif seorang pelajar. Ternyata, di balik segala keunggulan Negeri Kincir Angin, terdapat beberapa hal pula yang membuat seorang mahasiswi Indonesia rindu dengan tanah airnya.
Agar tidak ketinggalan dialog berikutnya, follow/subscribe to The Talisman Talkshow!
Introductory Background Music: Holiday (Prod. by Lukrembo)
Berproses sebagai mahasiswa yang berpindah kampus memang tidak mudah. Di episode ini, Nugie mengobrol bersama Anya, yang dengan senang hati menceritakan pengalamannya dalam menyeimbangkan waktu kuliah dengan urusan magang (kerja), hingga latar belakang perjuangan untuk berada di posisi sekarang. Semua orang memiliki tantangan hidup yang berbeda, dan berada di "kampus perjuangan" pun menambah bumbu yang membuat segala pilihan hidup menjadi semakin bermakna.
Listen on your earphones for a greater audio experience, and be sure to follow/subscribe to the podcast!
Berbanding terbalik dengan Nugie yang sudah lebih dari setahun tidak menyentuh kabin pesawat, tamu pada episode kali ini (Gerald) justru menghabiskan setahun belakangan dengan menempuh pendidikan di sebuah sekolah penerbangan di Bali. Simak alasannya memilih jalan karir tersebut, lengkap dengan pengalaman berkesan nan menegangkan selama belajar mengendarai pesawat terbang di sana. Plus, kami juga membahas seputar industri penerbangan di Indonesia, serta harapan-harapan untuk masa depan yang tidak pasti.
Plug in your earphones to get the full airplane ambiance experience!
Sama seperti judulnya, episode ini memiliki alur yang agak 'ngalor-ngidul'. Mulai dari pembahasan tentang beragam literatur, kemudian tentang ekspektasi orang lain, hingga prediksi akan masa depan yang sesungguhnya sangat sulit untuk diterawang. Walau orang lain mengenal Noah dari karya-karya musiknya, kita tidak akan membahas tentang itu di sini, karena ternyata ia juga memiliki minat besar terhadap buku-buku novel fiksi, khususnya yang ditulis oleh Haruki Murakami.
For partnerships, please contact us through openpromotion218@gmail.com
Rindu dengan pub yang pernah dikunjunginya di London, Nugie selaku host tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang situasi-kondisi di negara kelahiran sepakbola. Di episode kali ini kita akan duduk berbincang bersama Noel, yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Inggris. DIalog yang santai ini membahas seputar pengalamannya di-lockdown, perbedaan kultur UK-Indonesia, keberagaman logat/aksen setempat, hingga pengalaman menyaksikan pertandingan Premier League di Manchester.
Jangan lupa klik tombol follow/subscribe agar kalian tidak ketinggalan episode The Talisman Talkshow berikutnya!
Tahun 2021 sudah di depan mata. Biasanya, momen pergantian tahun merupakan waktu yang pas untuk menulis harapan untuk tahun depannya, dan merefleksikan apa yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya. Sayang sekali, bagi sebagian besar rakyat Indonesia, 2020 bukanlah sebuah tahun yang akan dikenang dengan baik. Berbagai macam permasalahan yang terjadi, akan direkap secara singkat oleh Nugie dan Marshel di episode spesial akhir tahun ini.
"Biasanya, yang berkesan itu tak bakal terlupakan. Tapi yang ini terlalu berkesan, jadi mending dilupakan."
Jika ingin berbicara tentang politik, maka undanglah mahasiswa ilmu politik. Di episode kali ini, Nugie duduk ngobrol bersama Bayu, yang dengan lengkap memaparkan perspektifnya terhadap fenomena popularitas HRS setelah kembali ke tanah air. Selain itu, bahasannya juga melebar hingga berbicara tentang menteri yang baru-baru ini ditangkap karena korupsi, maraknya golput saat Pilkada kemarin, politik dinasti yang menyertainya, dan juga kemungkinan penerapan House of Lords di sistem parlemen Indonesia.
Dalam episode pertama ini, Nugie selaku host duduk ngobrol dengan Mikael yang sedang menempuh pendidikan di Australia. Bahasannya mencakup preferensi dalam mengaduk bubur, perbedaan kultur belajar dengan Indonesia, penemuan laba-laba sebesar balita di kamar, dan masih banyak hal-hal menarik lainnya!






















