DiscoverTutur Inspiratif
Tutur Inspiratif
Claim Ownership

Tutur Inspiratif

Author: emy jameelah

Subscribed: 0Played: 0
Share

Description

Bagi kamu yang merindukan inspirasi dan pencerahan, ayo simak setiap episode dari podcast ini. Bersama meraih kebaikan.
58 Episodes
Reverse
NarasiPost.Com-Kembali, pejabat negeri ini melempar somasi pada rakyat yang sekadar membeberkan data demi mengungkap suatu kebenaran. Alih-alih membalas data dengan data. Luapan emosi justru yang menyeruak. Konsesi tambang emas Papua memang menyimpan sejuta misteri. Tanah emas, namun rakyat terkulai lemas. Rupanya korporasi sedang bermain mata dengan penguasa. Tak ayal, urusan militer dan politik ikut terseret dalam pusaran ekonomi. Artikel selengkapnya: https://narasipost.com/2021/09/10/desiran-peluru-berhamburan-dalam-monopoli-konsesi-tambang-emas-papua/
Lonjakan kasus positif Covid-19 semakin sporadis, bahkan dalam sehari kasus positif harian bisa mencapai lebih dari 38.000 kasus dan 1000 kasus kematian covid. Kondisi yang semakin tak terkendali ini membuat pemerintah kembali memberlakukan pembatasan dengan istilah PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat. Namun keefektifannya kembali dipertanyakan, tersebab inkonsistensi dan kontradiksi aturannya. Sebut saja aturan penutupan tempat ibadah termasuk masjid, sementara kegiatan konstruksi diizinkan berjalan 100 persen. Alih-alih menjadi solusi, justru ini menimbulkan kontroversi dan sentimen beragama serta meningkatkan social distrust masyarakat kepada pemerintah..... Sumber: salah satu artikel karya Nur Jamilah, dipublikasikan oleh NarasiPost.Com
Harus diakui, pandemi Covid-19 telah banyak mengubah pola dan perilaku manusia, tak terkecuali kaum muslim, termasuk para aktivis dakwah. Kebersamaan dengan masyarakat dan dengan sesama da’i menjadi “jauh”. Terpisah jarak karena ikhtiar menjaga protokol kesehatan. Karena secara sains, Covid-19 itu ada dan menginfeksi. Pada situasi seperti inilah ukhuwah harus dikukuhkan. Urgensi ukhuwah islamiah itu paling tidak, bisa dijelaskan melalui beberapa keutamaan: pertama, ukhuwah menciptakan persatuan (wihdah); kedua, ukhuwah menciptakan kekuatan (quwwah); dan ketiga, ukhuwah menciptakan kasih sayang (mahabbah). Persatuan, kekuatan dan kasih sayang ini merupakan perkara yang amat vital pada saat ini.... Sumber: Artikel karya Ustaz Yuana Ryan Tresna yang dipublikasikan Muslimahnews.
Belakangan kasus anak yang dianiaya orang tua semakin banyak. Beberapa di antara mereka ada yang meninggal mengenaskan. Pelakunya bukan hanya sang ayah – yang biasanya lebih mudah marah dan main ‘fisik’ – tapi juga dilakukan ibu. Itu belum termasuk ‘calon’ ibu yang mengaborsi janinnya atau membunuhnya ketika lahir. Sobat Turins, khususnya yang sudah menjadi ayahbunda. Peristiwa itu semestinya jadi pukulan bagi kita, para orang tua. Janganlah asal-asalan menjadi orang tua. Ketika kita memilih untuk menjadi orang tua maka seharusnya sudah berpikir serius dan mendalam bahwa ini adalah ‘karir’ yang tidak main-main. Orang tua akan menentukan karakter dan masa depan anak. Like father, like son. Like mother, like daughter. Apa yang kita tanam pada mereka, akan kita petik hasilnya nanti di masa depan, juga di akhirat! Sumber: berbagai artikel karya Ustaz Iwan Januar
Belakangan kasus anak yang dianiaya orang tua semakin banyak. Beberapa di antara mereka ada yang meninggal mengenaskan. Pelakunya bukan hanya sang ayah – yang biasanya lebih mudah marah dan main ‘fisik’ – tapi juga dilakukan ibu. Itu belum termasuk ‘calon’ ibu yang mengaborsi janinnya atau membunuhnya ketika lahir. Sobat Turins khususnya yang sudah menjadi ayahbunda. Peristiwa itu semestinya jadi pukulan bagi kita, para orang tua. Janganlah asal-asalan menjadi orang tua. Ketika kita memilih untuk menjadi orang tua maka seharusnya sudah berpikir serius dan mendalam bahwa ini adalah ‘karir’ yang tidak main-main. Orang tua akan menentukan karakter dan masa depan anak. Like father, like son. Like mother, like daughter. Apa yang kita tanam pada mereka, akan kita petik hasilnya nanti di masa depan, juga di akhirat! Sumber: artikel parenting karya Ustaz Iwan Januar
Sobat Turins, apakah kamu memiliki idola? Siapa idola kamu? Hati-hati lho dalam memilih idola. Karena manusia cenderung meniru idolanya. Salah pilih idola, celakalah kita. Oleh karena itu, pandai-pandailah dalam mencari idola. Tahukah kamu, ternyata kita memiliki tokoh-tokoh hebat yang pantas menjadi idola. Mereka adalah tokoh yang nyata ada dalam sejarah dan diridai Allah Swt. Siapakah mereka? Tentu saja para shahabiyyah. Nah rubrik idolaku ini khusus mengulas kisah-kisah perjuangan para shahabiyyah di masanya. Nantikan keseruannya!
Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H. Semoga momentum Idul Adha ini menjadi muhasabah atas makna pengorbanan dan ketundukan manusia kepada aturan Ilahi. Sobat Turins, Idul Adha merupakan satu dari dua hari raya yang dimuliakan kaum muslimin. Semestinya di momen ini, kita ada dalam luapan kebahagiaan dan limpahan keberkahan dari Sang Pemilik Alam Semesta. Namun, apa daya ternyata Allah berkehendak lain. Hadirnya wabah Covid-19 yang telah menyelimuti dunia ini hampir 2 tahun lamanya, membuat kehidupan kita berubah total. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.....
Diambil dari artikel motivasi karya Miladiah Al-Qibthiyah. Setiap manusia dilahirkan spesial, masing-masing memiliki sifat khas yang berbeda satu dengan yang lain. Potensi dan pengalaman hidup setiap orang pun berbeda-beda. Maka, fokus kita adalah berada pada potensi dan kelebihan yang kita miliki.  Kita harus menerima dengan ridha atas segala kelebihan dan kekurangan kita. Kita tidak perlu iri dengan pencapaian orang lain. Yang paling penting adalah mensyukuri setiap potensi dan kelebihan hidup kita dengan mengasah kelebihan yang ada pada diri kita dan menunjukkan pada semesta bahwa kita pun bisa dengan segala potensi yang ada. Bukan lagi saatnya menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Akan tetapi, menguatkan keyakinan bahwa kita adalah makhluk spesial dari Allah Swt. Satu hal yang pasti bahwasanya Allah Swt tidak pernah menciptakan produk gagal, semua diciptakan sempurna oleh-Nya....
Pandemi Covid-19 membuat kehidupan mengalami banyak perubahan. Oleh karena itu kita harus melakukan adaptasi terhadap perubahan itu. Sejumlah imbauan telah dikeluarkan pemerintah sejak merebaknya virus corona. Selain menganjurkan cuci tangan secara berkala dengan air dan sabun serta penerapan pola hidup bersih dan sehat, masyarakat juga diminta untuk melakukan pembatasan jarak (social-physical distancing), serta tidak melakukan aktivitas di luar ruang jika tidak benar-benar mendesak. Beberapa perusahaan bahkan sudah menerapkan kebijakan agar karyawannya bisa bekerja di rumah atau work from home (WFH). Selama tinggal di rumah, baik itu sambil bekerja ataupun melakukan kegiatan lainnya, bukan berarti abai terhadap kesehatan. Menjaga kondisi tubuh dan menerapkan langkah pencegahan agar sistem imun terus terjaga tetap harus dilakukan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda praktikkan untuk menghindari diri dari serangan virus dan bakteri selama berada di rumah......
Melonjaknya kasus Covid-19 membuat fasilitas kesehatan kolaps. Pasien yang semakin membludak setiap harinya tidak berbanding lurus dengan fasilitas kesehatan yang justru menurun, bahkan nyaris langka. Bila sebelumnya masker dan APD stoknya nyaris hilang di pasaran, bila pun ada harganya selangit, sekarang giliran oksigen menjadi the most wanted item. Hal tersebut menimbulkan panic buying, anggota masyarakat saling berebut mendapatkan komoditas yang diinginkan. Para produsen dan kartel ikut bermain harga dari barang yang diproduksinya. Mengapa hal ini terus berulang? Lantas dimanakah peran negara dalam mengatasi hal ini? Sejumlah rumah sakit di Indonesia melaporkan mulai kesulitan pasokan oksigen saat pasien Covid-19 terus bertambah. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta masyarakat yang menjalani isolasi mandiri tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk persediaan. Dia mengingatkan saat ini pasien Covid-19 yang bergejala sedang dan berat di rumah sakit lebih membutuhkan tabung oksigen. Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan selama ini produksi oksigen sebanyak 75 persen untuk industri, sementara 25 persen untuk medis. Saat ini, ia telah mengimbau kepada produsen oksigen agar ada konversi oksigen medis menjadi 90 persen dari total produksi. Selain itu, ada masalah lain yakni distribusi oksigen yang lambat dan belum merata. Untuk mengantisipasi kelangkaan gas oksigen, pemerintah pun berencana untuk melakukan impor. Sudah ada empat perusahaan asing telah dibidik pemerintah. (www.liputan6.com, 05/07/2021)
Beban berat hanya mungkin dipikul oleh orang yang kuat dan hebat. Tugas penting hanya mungkin dijalankan oleh orang pilihan. Amanah yang utama hanya mungkin dilaksanakan oleh orang yang memiliki keutamaan. Taklif istimewa hanya mungkin bisa diemban oleh orang yang juga istimewa. Dakwah merupakan amanah teristimewa dan hanya mungkin berhasil mewujudkan tujuannya jika diemban oleh orang-orang sekelas generasi para Sahabat ra. Di bawah kepemimpinan Rasulullah Saw., para Sahabat ra. sebagai generasi terbaik terbukti sukses memikul beban dakwah di Makkah hingga berhasil mendirikan Negara Islam di Madinah.
Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin inilah kondisi yang dialami tenaga kesehatan (nakes) termasuk RS rujukan Covid-19. Pandemi ini benar-benar menjadi hantaman berat bagi semua orang, khususnya yang terjun langsung dalam dunia kesehatan. Bayangkan saja, para nakes harus menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi, bertaruh nyawa dan rentan terpapar virus karena setiap saat berinteraksi dengan pasien positif Covid-19, serta rela terisolasi dari keluarga dan lingkungan karena khawatir membawa virus bagi sekitar. Nahas, semua pengorbanan itu bukannya mendapat apresiasi yang pantas dari negara, justru hak mereka berupa insentif yang pernah dijanjikan pemimpin negeri ini tak kunjung cair. Lantas ke manakah mengalirnya dana Covid-19? Padahal, dana Covid-19 digadang-gadang menjadi primadona di masa pandemi hingga dilakukan pemangkasan besar-besaran pada anggaran banyak sektor demi terkumpulnya dana yang tidak sedikit ini. Ini adalah sekelumit dari sederet masalah dalam pengelolaan anggaran penanganan pandemi.
Indonesia dikenal sebagai negeri zamrud khatulistiwa, tersebab keindahan alam dan limpahan sumberdaya alam yang tak terhingga. Idealnya rakyat turut merasakan gemah ripah loh jinawi dengan segala karunia ini. Namun sayang, jauh panggang dari api, rakyat justru terpuruk dalam ekonomi. Terlebih hantaman pandemi Covid-19, membuat kondisi semakin ambyar. Pemerintah melakukan berbagai hal untuk memulihkan kondisi ekonomi, salah satunya dengan menggenjot sektor wisata. Pariwisata merupakan motor penggerak ekonomi nasional. Oleh karena itu, berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas dalam pembangunan destinasi wisata menjadi perhatian utama. Dalihnya ingin mewujudkan kesejahteraan rakyat. Lantas apakah hal itu benar adanya? MNC Lido City telah sah mengantongi status menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dari Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021 yang ditandatangani pada 16 Juni 2021. Kawasan itu didirikan PT MNC Land Lido, anak usaha PT MNC Land Tbk milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo.
Apa yang ada dalam benak anda jika mendengar orang menyebut Jawa Barat? Pasti yang terbayang pesona tanah Pasundan yang tiada tara. Keindahan alam nan eksotik bak surga dunia, potensi mutiara wisata yang terpendam dari pantai hingga puncak gunung, keragaman budaya, keramahan dan keelokan penduduk pribumi, serta kuliner khasnya yang membuat lidah bergoyang. Sebagai provinsi wisata, Jawa Barat memiliki ribuan destinasi wisata yang sangat memesona. Sektor wisata menjadi tumpuan pemulihan ekonomi nasional dan daerah di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Gurilaps merupakan mimpi Jawa Barat menuju pariwisata kelas dunia. Sayangnya, pengelolaan wisata ini tak bisa lepas dari dominasi asing pengemban kapitalisme.
Challenge Day 30 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang.
Challenge Day 29 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang
Challenge Day 28 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang.
Zuhud dan Tawakal

Zuhud dan Tawakal

2021-06-2711:31

Challenge Day 27 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang.
Challenge Day 26 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang.
Challenge Day 25 kelas Podcast Festival Linimasa. Asuhan coach Akhmad Adiasta dan cikgu Fang.
loading
Comments