Discover
mohsaepudind
39 Episodes
Reverse
Dalam episode ini, kita menyelami isi Bab Ketiga dari Meditations karya Marcus Aurelius — seorang filsuf sekaligus kaisar Romawi yang dikenal akan keteguhan moral dan kejernihan pikirannya. Bab ini tidak hanya menyajikan catatan reflektif, tapi juga prinsip-prinsip hidup yang relevan bagi siapa pun yang bergulat dengan tanggung jawab, kepemimpinan, dan perjuangan batin. Kita diajak untuk merenung: bagaimana seorang penguasa dunia bisa tetap rendah hati, adil, dan bertindak bijak di tengah kekuasaan yang begitu besar?
Dalam episode lanjutan ini, kita menyelami sisi paling manusiawi dari seorang kaisar yang dikenal sebagai filsuf di atas takhta—Marcus Aurelius. Di tengah kekuasaan yang luas dan tantangan berat sebagai pemimpin Romawi, Marcus justru menghadirkan model kepemimpinan yang sarat kerendahhatian, keteguhan moral, dan empati mendalam.Bagaimana ia menyikapi kritik, kehilangan pribadi, hingga pengkhianatan tanpa membalas dengan kekerasan?Apa yang membuatnya tetap teguh di tengah krisis, namun lembut terhadap musuh?Podcast ini menghadirkan refleksi yang relevan untuk siapa pun yang hari ini memegang tanggung jawab—di keluarga, di lembaga, atau di ruang publik.Mari belajar dari keteladanan Marcus Aurelius, bahwa kekuasaan sejati lahir bukan dari rasa takut… tapi dari kebajikan yang diamalkan secara nyata.
🎙️ Deskripsi PodcastBagaimana jika kita bisa tetap tenang di tengah kekacauan? Bagaimana jika di era penuh distraksi ini kita belajar memimpin, bukan dengan amarah, tapi dengan hati yang penuh kasih?Dalam episode ini, kita menyelami kisah Marcus Aurelius—Kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoik. Dari Keajaiban Hujan hingga pengampunan pada pengkhianat, kita akan menemukan pelajaran tentang keberanian, kesabaran, dan pengendalian diri yang relevan untuk hidup modern.Ini bukan hanya tentang sejarah, tapi tentang cara memimpin diri sendiri, menghadapi tantangan sehari-hari, dan memilih belas kasih sebagai kekuatan terbesar.Ambil waktu 10 menit, dengarkan, dan temukan langkah kecil untuk hidup yang lebih sadar.
“Pernahkah kamu merasa dunia ini terlalu bising? Terlalu banyak yang harus dikejar, terlalu banyak ekspektasi… dan di tengah semua itu, kamu hanya ingin diam sejenak, menarik napas, lalu bertanya pada diri sendiri: Apa arti semua ini?”“Di abad ke-2, seorang Kaisar Romawi bernama Marcus Aurelius juga pernah bertanya hal yang sama. Bedanya, ia menuliskan jawabannya dalam jurnal pribadinya—catatan yang kini dikenal sebagai The Meditations.”“Lewat podcast ‘Warisan Bijak Sang Kaisar’, kita akan menyelami pesan-pesan Marcus tentang kesederhanaan, kasih, dan seni menguasai diri… lalu menghubungkannya dengan hidup kita hari ini—tentang cinta, pekerjaan, kegagalan, dan harapan.”“Dengarkan setiap Rabu. Satu bab, satu refleksi, satu langkah kecil menuju hidup yang lebih tenang.”🎙️ “Ini bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang menjadi manusia.”
Apa jadinya jika seorang Kaisar Romawi menulis jurnal untuk menenangkan pikirannya?The Meditations karya Marcus Aurelius bukan tentang kekuasaan atau kemewahan, tapi tentang seni menjadi manusia—sederhana, penuh kasih, dan teguh pada prinsip di tengah dunia yang kacau.Podcast ini akan membawa kebijaksanaan kuno ke kehidupan modern: tentang cinta, pekerjaan, kegagalan, dan harapan.🎧 Temukan ruang tenang untuk jiwa yang lelah. Dengarkan setiap Rabu.🎙️ Ini bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang menjadi manusia.
Apa jadinya jika seorang Kaisar Romawi menulis jurnal untuk menenangkan pikirannya?The Meditations karya Marcus Aurelius bukan tentang kekuasaan atau kemewahan, tapi tentang seni menjadi manusia—sederhana, penuh kasih, dan teguh pada prinsip di tengah dunia yang kacau.Podcast ini akan membawa kebijaksanaan kuno ke kehidupan modern: tentang cinta, pekerjaan, kegagalan, dan harapan.🎧 Temukan ruang tenang untuk jiwa yang lelah. Dengarkan setiap Rabu.🎙️ Ini bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang menjadi manusia.
Ramadhan 29 : Syetan tidak akan berhenti menggoda manusia dari berbagai arah salah satu ciri yang menggodanya adalah dengan memberikan rasa waswas.
Ramadhan 28 : Pintu masuknya hati adalah marah, sehingga janganlah sampai kita masuk pada jebakan syetan dengan sifat amarah yang membutakan akal pikiran
Ramadhan 27: ilmu batin adalah ilmu yang Allah Swt ajarkan kepada hati manusia. Ilmu ini disebut juga ilmu ladunni. Dimana ilmu ini diperoleh tanpa belajar, karena ditiupkan langsung Allah kepada hamba-hambanya yang dikehendaki
Ramadhan 26 : Terdapat jalan-jalan untuk mengupaykan Ma'rifah, karena proses ma'rifah adalah proses yang dilakukan dengan mujahadah melalui takwa dan doa.
Ramadhan 25 : Hati dapat menunjukkan keajaiabannya tahapan dari mendapatkan ilmu, lalu mendekakan diri kepada Allah. sehingga mendapatkan cahaya yang terdapat dari sanbari hati.
Ramadhan 24 : Perbedaan ilham dan belajar terletak dari memperolehnya. Ilham diperoleh tidak dari proses usaha untuk mendapatkan ilmu tetapi dari mujahadah mendekatkan diri kepada Allah Swt
Ramadhan 23 : menjelaskan tentang keterkaitan antara ilmu dunia dan akhirat. Kedua aspek ini tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Ramadhan 22: Sumber pengetahuan hati yang kedua adalah ilmu syar'aih yakni ilmu yang didapatkan buakn dari hasil usaha, tetapi merupakan wahyu yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad Saw berupa al-Qur'an.
Ramadhan 21 : Sumber pengetahuan Hati didapatkan melalui akal terbagi menjadi dua yakni ilmu Daruriyyah dan ilmu muktasabah. Ilmu Daruriyah alah fitrah manusia dalam memahami kebenaran, sedangkan ilmu muktasabah adalah ilmu yang diperoleh dari proses pembelajaran
Ramadhan 20 : hati merupakan tempat bagaimana ilmu pengetahuan itu tumbuh dan berkembang. Sehingga untuk mendapatkan hakikat ilmu pengetahuan, perlu diperhatikan bagaimana hati kita.
Ramadhan 19 : ternyata dalam diri manusia memiliki sifat-sifat hati yang akhirnya akan mempengaruhi bagaimana manusia itu bertindak. Menurut Imam Ghazali dalam Hati manusia terdapat 4 Sifat yakni : Sifat binatang yang hanya mementingkan hawa nafsunya, sifat buas ialah menunjukkan sifat amarah, sifat syetan yang menunjukkan kepada keburuhakna, dan keempat adalah sifat ketuhanan yang menunjukkan karakteristik berilmu, tinggi , terhormat dan karakterisitk yang lekat dengan sifat-sifat ruhaniyah.
Ramadhan 18 : Kekhususan yang dimiliki manusia dengan makhluk lain adalah ilmu dan iradah(kemauan). Dua hal ini menjadi pembeda dengan makhluk lain. Sehingga perlu kita gunakan sebagaik mungkin modal yang telah Allah berikan kepada kita dalam menjalankan kehidupan.
Ramadhan 17 : Hati ini memiliki tentara yang siap membantuk apa yang dikehendaki hati. Jika Hati diibaraktkan raja maka bagaimana raja ini dapat memerintahkan tentaranya untuk tujuan yang baik dan memberikan kebaikan bagi rajanya.
Ramadhan 16 : Diskusi kali ini akan membahas tentang keajaiban hati yang begitu luar biasa. Kenapa dikatakan luar biasa?karena hatilah yang menjadi motor dalam gerak kehidupan. Hati ini bisa mendatkan kebaikan bagi kita atau malah sebaliknya mendapatkan keburukan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kejaiban hati, perlulah mengenal apa itu hati, Ruh, akal & Nafsu.









