#691 Repowering Communities: Ekologi Energi Baru
Description
"Repowering Communities" karya Prashant Vaze dan Stephen Tindale menyajikan kritik tajam terhadap sistem energi modern kita. Para penulis berpendapat bahwa kita menghadapi tiga krisis besar secara bersamaan: perubahan iklim yang menuntut dekarbonisasi cepat, keamanan energi yang rapuh akibat ketergantungan pada impor bahan bakar fosil, dan masalah keterjangkauan yang menciptakan kemiskinan bahan bakar. Buku ini menetapkan premis utamanya: pendekatan "top-down" yang terpusat, yang selama ini kita andalkan—yaitu perusahaan energi raksasa dan pemerintah nasional—telah gagal secara fundamental dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.
Buku ini menggali lebih dalam mengapa para pemain utama saat ini tidak mampu memberikan solusi. Perusahaan energi besar yang berorientasi pada laba memiliki konflik kepentingan yang mendasar: model bisnis mereka dirancang untuk menjual lebih banyak energi, bukan lebih sedikit. Meminta mereka untuk memimpin revolusi efisiensi energi ibarat "meminta hiu menjadi vegan." Sementara itu, pemerintah pusat seringkali terjebak dalam siklus politik jangka pendek (NIMTO - "Not In My Term Of Office") dan pengaruh lobi industri yang kuat, membuat mereka tidak efektif dalam menerapkan perubahan infrastruktur jangka panjang yang radikal dan terkadang tidak populer.
Sebagai antitesis, Vaze dan Tindale mengusulkan solusi "skala kecil" yang sesungguhnya: mengembalikan kekuasaan energi ke tangan komunitas lokal. Buku ini menyoroti model-model alternatif yang telah terbukti berhasil di seluruh dunia, seperti perusahaan energi nirlaba milik kota (municipal utilities), koperasi energi milik warga (seperti di Denmark), dan skema efisiensi mendalam yang dipimpin oleh pemerintah daerah. Dengan berfokus pada solusi praktis seperti pemanas distrik (district heating), retrofitting bangunan secara massal, dan energi terbarukan milik komunitas, mereka berargumen bahwa kita dapat membangun sistem energi yang tidak hanya rendah karbon tetapi juga lebih tangguh, lebih murah, dan pada akhirnya, lebih demokratis.



