Yang Kamu Pendam | By Gaung Kosong

Pagi di hari Idul Fitri, akhirnya Zafran dan Aretha memilih mengalah untuk hubungan mereka dan menerima bahwa mereka sekarang adalah kakak adik. Meskipun itu terasa mudah buat Aretha tapi tidak demikian untuk Zafran, ia memilih untuk tidak serumah dengan Mama dan Aretha sampai pada akhirnya ada alasan kenapa Zafran akhirnya memilih pulang dan menerima keadaan.

Setelah perdebatan panjang di malam takbiran itu, Zavran memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang sudah berjalan 2 tahun bersama Aretha. Tetapi Zavran masih belum bisa terima alasan memisahkan mereka. Apakah norma sekuat itu sampai-sampai cinta mereka tidak bisa melawan?

Bercerita tentang hubungan Zavran dan Aretha yang berada di ujung perpisahan. Mereka berjanji untuk berpisah bertepatan dengan malam Idul Fitri, tetapi apakah perpisahan itu semudah itu? Sebuah kisah tentang dua orang anak manusia yang punya cinta tetapi dunia ini punya norma. Selamat mendengarkan.

Tempat di mana cerita yang selama ini kamu pendam, bisa diceritakan dengan lantang. Sebuah Podcast dari Gaung Kosong -- asing yang asik diajak bercerita. Cari tahu aku lebih banyak di: Instagram: @gaung.kosong Tiktok: @gaungkosong

Bagaimana rasanya jadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Covid-19? Pasti campur aduk, shock, dan lain sebagainya. Yuk kita dengar dari seorang ODP yang memang temen Gaung sendiri. Inget, saring before sharing, kamu memang bukan tenaga medis, tapi kamu masih bisa stop sembarang sharing karena itu bukannya membantu tapi memperburuk. Covid-19 beda dengan HIV/AIDS, mereka di sini bukan pendosa, mereka bukan seseorang yang layak dinyatakan bersalah, mereka adalah korban dari keegoisan kita yang tidak mau menjaga anjuran untuk tetap #socialdistancing dan #dirumahaja. SARING BEFORE SHARING. Stay positive, stay healthy, hanya dengarkan, jangan pernah membayangkan. -Gaung Kosong

Kalo ditanya, "Apakah lo bahagia?" bisa nggak lo jujur sama diri lo sendiri tentang jawabannya? Coba jawab setelah dengerin ini.

Banyak orang gagal bukan karena sudah mencoba sampai batas dirinya, tapi terlalu banyak mendengarkan nasihat orang gagal dan menjadi ragu untuk mencoba.

Seringkali kita mengeluh tentang kurangnya waktu yang kita miliki. Tapi kita lupa, waktu itu tidak akan menunggu siapapun dan menyia-nyiakan waktu lo bakal nyesel. Karena tidak semua kepergian diawali dengan berpamitan.

Sebuah surat yang gua bacakan untuk sahabat. Semoga ia mendengar di sana, di dunia yang tak pernah bisa dijangkau.