๐๐๐ฉServomechanism๐ฉ BossMan๐๐
Update: 2021-09-06
Description
Servomechanism
Pernahkah Anda ingin melakukan sesuatu tapi tidak pernah terjadi? Misalnya ingin sehat, tetapi di hadapan Anda selalu makanan enak, berkolesterol, dan berlemak.
Ingin menabung, tetapi selalu ada saja penyebab uang keluar dari kantong.
Artinya, ada yang salah dari servo Anda, yaitu suatu proses loop tertutup untuk mengoreksi proses secara terus-menerus agar tetap dapat menuju โtargetโ yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, peluncuran peluru kendali menerapkan teknik servomechanism, yakni ketika target telah โdikunciโ maka gerakan peluru yang mulai melenceng akan direvisi ulang sehingga kembali menuju arah semula.
Proses revisi ini berlangsung terus-menerus, sampai akhirnya peluru kendali tepat mengenai sasaran yang telah ditetapkan. Apa hubungannya dengan perilaku manusia? Sangat berhubungan erat!
Dr. Maxwell dalam buah karyanya Psychocybernetics yang menyoroti peran besar dari self-image dalam kesuksesan seseorang, memperkenalkan penggunaan istilah โservomechanismโ ini untuk menggambarkan gerakan kecenderungan manusia.
Pada dasarnya dalam kehidupan ini, setiap orang bergerak dengan prinsip servomechanism alias terus-menerus melakukan koreksi hingga sesuatu yang digariskan terjadi. Proses koreksi ini berlangsung dengan melibatkan seluruh kesadaran holistik manusiaโbaik alam sadar maupun bawah sadar, conscious and unconscious.
Jika seseorang sudah โdigariskan untuk sialโ, apa pun yang terjadi, cepat atau perlahan tapi pasti, proses servomechanism akan menuntun orang tersebut untuk menuju kondisi sial ini tanpa bisa ditolak sama sekali.
Demikian juga jika seseorang sudah โdigariskan untuk beruntungโ, servomechanism ini dengan akan membawanya ke keadaan yang seharusnya, yaitu โberuntungโ!
Semua yang akan kita alami dalam hidup ini, telah โdigariskanโ. Suka atau tidak suka, servomechanism akan membawa kita ke sana dengan cara yang sangat cerdas, bahkan dengan cara yang sering kali tidak terduga.
Jadi, kini menjadi lebih jelas! Jika suatu saat kita berkeinginan untuk mencapai sesuatuโyang biasanya adalah hal-hal yang indah dan menyenangkanโlalu ketika kita seakan-akan sudah semakin mendekati hal tersebut, tiba-tiba di bagian akhir semuanya berbelok 180 derajat. Jangan menyalahkan siapa pun karena servomechanism dalam diri kitalah yang bekerja.
Lho, kok bisa?
Artinya, hidup kita sudah digariskan. Dan, kita tidak akan dapat keluar dari garis ini. Apakah ini yang disebut dengan nasib, atau takdir, atau apapun istilah yang sejenis?
Tentu saja tidak! Pembahasan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan nasib dan takdir. Yang jelas, sudah ada ahli tersendiri untuk membahasnya. Pembahasan di sini justru akan menyadarkan kita bahwa kita adalah pembuat โgarisโ yang dimaksud, jadi tentu saja kita pula yang dapat mengubahnya!
Jika Anda percaya dan berminat, tulisan berikut akan bermanfaat dan mungkin dapat memberdayakan hidup Anda! Namun, jika Anda termasuk dalam kelompok skeptis yang lebih โnyamanโ dengan belief bahwa manusia hanya dapat โmenerimaโ sesuatu yang sudah tidak dapat diubah lagi, tentu tulisan ini sama sekali tidak akan bermanfaat bagi Anda.
Bahkan, mungkin tulisan ini cenderung akan membuat Anda semakin tidak nyaman karena mungkin Anda akan menjadi lebih โberdayaโ!
Ya, servomechanism akan menuntun seseorang untuk selalu mencapai sesuatu yang telah digariskan. Garisnya dibuat oleh sosok yang terdapat dalam diri setiap manusia, yang dikenal dengan nama self-image dan belief system.
Kita tidak akan pernah dapat lari dari self-image dan belief system kita sendiri. Dalam konteks praktis sehari-hari, apa pun yang kita peroleh dalam kehidupan ini hanyalah ekspresi dari seluruh kemampuan kita yang telah mencapai tingkatan unconcious competence atau keahlian bawah sadar.
Sebagai contoh, jika kita pernah mengalami kegagalan dalam satu aspek kehidupan, misalnya bisnis. Maka, kegagalan-kegagalan berikutnya akan cenderung untuk memperkuat self-image dan belief system kita, bahwa kita adalah ahli dalam
Pernahkah Anda ingin melakukan sesuatu tapi tidak pernah terjadi? Misalnya ingin sehat, tetapi di hadapan Anda selalu makanan enak, berkolesterol, dan berlemak.
Ingin menabung, tetapi selalu ada saja penyebab uang keluar dari kantong.
Artinya, ada yang salah dari servo Anda, yaitu suatu proses loop tertutup untuk mengoreksi proses secara terus-menerus agar tetap dapat menuju โtargetโ yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, peluncuran peluru kendali menerapkan teknik servomechanism, yakni ketika target telah โdikunciโ maka gerakan peluru yang mulai melenceng akan direvisi ulang sehingga kembali menuju arah semula.
Proses revisi ini berlangsung terus-menerus, sampai akhirnya peluru kendali tepat mengenai sasaran yang telah ditetapkan. Apa hubungannya dengan perilaku manusia? Sangat berhubungan erat!
Dr. Maxwell dalam buah karyanya Psychocybernetics yang menyoroti peran besar dari self-image dalam kesuksesan seseorang, memperkenalkan penggunaan istilah โservomechanismโ ini untuk menggambarkan gerakan kecenderungan manusia.
Pada dasarnya dalam kehidupan ini, setiap orang bergerak dengan prinsip servomechanism alias terus-menerus melakukan koreksi hingga sesuatu yang digariskan terjadi. Proses koreksi ini berlangsung dengan melibatkan seluruh kesadaran holistik manusiaโbaik alam sadar maupun bawah sadar, conscious and unconscious.
Jika seseorang sudah โdigariskan untuk sialโ, apa pun yang terjadi, cepat atau perlahan tapi pasti, proses servomechanism akan menuntun orang tersebut untuk menuju kondisi sial ini tanpa bisa ditolak sama sekali.
Demikian juga jika seseorang sudah โdigariskan untuk beruntungโ, servomechanism ini dengan akan membawanya ke keadaan yang seharusnya, yaitu โberuntungโ!
Semua yang akan kita alami dalam hidup ini, telah โdigariskanโ. Suka atau tidak suka, servomechanism akan membawa kita ke sana dengan cara yang sangat cerdas, bahkan dengan cara yang sering kali tidak terduga.
Jadi, kini menjadi lebih jelas! Jika suatu saat kita berkeinginan untuk mencapai sesuatuโyang biasanya adalah hal-hal yang indah dan menyenangkanโlalu ketika kita seakan-akan sudah semakin mendekati hal tersebut, tiba-tiba di bagian akhir semuanya berbelok 180 derajat. Jangan menyalahkan siapa pun karena servomechanism dalam diri kitalah yang bekerja.
Lho, kok bisa?
Artinya, hidup kita sudah digariskan. Dan, kita tidak akan dapat keluar dari garis ini. Apakah ini yang disebut dengan nasib, atau takdir, atau apapun istilah yang sejenis?
Tentu saja tidak! Pembahasan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan nasib dan takdir. Yang jelas, sudah ada ahli tersendiri untuk membahasnya. Pembahasan di sini justru akan menyadarkan kita bahwa kita adalah pembuat โgarisโ yang dimaksud, jadi tentu saja kita pula yang dapat mengubahnya!
Jika Anda percaya dan berminat, tulisan berikut akan bermanfaat dan mungkin dapat memberdayakan hidup Anda! Namun, jika Anda termasuk dalam kelompok skeptis yang lebih โnyamanโ dengan belief bahwa manusia hanya dapat โmenerimaโ sesuatu yang sudah tidak dapat diubah lagi, tentu tulisan ini sama sekali tidak akan bermanfaat bagi Anda.
Bahkan, mungkin tulisan ini cenderung akan membuat Anda semakin tidak nyaman karena mungkin Anda akan menjadi lebih โberdayaโ!
Ya, servomechanism akan menuntun seseorang untuk selalu mencapai sesuatu yang telah digariskan. Garisnya dibuat oleh sosok yang terdapat dalam diri setiap manusia, yang dikenal dengan nama self-image dan belief system.
Kita tidak akan pernah dapat lari dari self-image dan belief system kita sendiri. Dalam konteks praktis sehari-hari, apa pun yang kita peroleh dalam kehidupan ini hanyalah ekspresi dari seluruh kemampuan kita yang telah mencapai tingkatan unconcious competence atau keahlian bawah sadar.
Sebagai contoh, jika kita pernah mengalami kegagalan dalam satu aspek kehidupan, misalnya bisnis. Maka, kegagalan-kegagalan berikutnya akan cenderung untuk memperkuat self-image dan belief system kita, bahwa kita adalah ahli dalam
Commentsย 
In Channel







