Ilmu yang Fardhu ‘Ain untuk Dipelajari
Update: 2025-10-15
Description
Ilmu yang Fardhu ‘Ain untuk Dipelajari adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Ushul ad-Dakwah as-Salafiyah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Sabtu, 15 Shafar 1447 H / 9 Agustus 2025 M.
Kajian Tentang Ilmu yang Fardhu ‘Ain untuk Dipelajari
Imam Ahmad Rahimahullah berkata: “Manusia lebih membutuhkan belajar ilmu daripada kebutuhan mereka terhadap makan dan minum. Seseorang membutuhkan makan dan minum dalam sehari semalam hanya sekali, dua kali, atau tiga kali. Namun, kebutuhan terhadap ilmu sebanyak napas yang dihembuskan.”
Para ulama salaf juga mengatakan: “Tidak ada ibadah kepada Allah yang sebanding dengan menuntut ilmu.” Menuntut ilmu agama adalah bentuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Imam Syafi’i Rahimahullah, guru dari Imam Ahmad, berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih utama setelah amalan wajib selain menuntut ilmu.”
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim semangat dalam menimba ilmu agama. Hal ini merupakan pokok pertama dalam dakwah salaf, yaitu belajar ilmu agama.
Betapa hinanya kebodohan terhadap ilmu agama. Seseorang yang bodoh dalam ilmu agama tidak mau disebut bodoh, bahkan merasa tersinggung jika dikatakan demikian. Padahal, ketidaktahuan terhadap ilmu agama adalah kehinaan besar dan sangat berbahaya.
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah Rahimahullah berkata: “Kebodohan adalah penyakit yang mematikan, dan obatnya ada dua: nash dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta ulama yang rabbani.”
Kebodohan dapat menyebabkan seseorang melakukan perbuatan dosa besar. Karena kebodohan, darah kaum muslimin tertumpah, kehormatan wanita muslimah dilanggar, harta yang halal dihalalkan secara batil, seseorang terjerumus dalam kekufuran, bahkan terputus nasabnya.
Ada lima perkara yang sangat dijaga dalam agama Islam, yaitu akidah, nyawa, harta, nasab, dan kehormatan. Semua itu dapat hancur karena kebodohan.
Obatnya hanya dua: Al-Qur’an dan Sunnah, yang diajarkan oleh seorang alim rabbani — seorang guru yang mengajarkan ilmu dari dasar sebelum menuju ilmu-ilmu yang tinggi. Maka semangatlah dalam menuntut ilmu agama.
Bagaimana cara seseorang belajar ilmu agama?
Bagaimana cara seseorang belajar ilmu agama — baik yang memproyeksikan dirinya sebagai ahli ilmu agama, maupun seorang muslim awam yang ingin memahami dasar-dasar Islam agar tidak bodoh terhadap pokok-pokok ajaran agamanya.
Setiap muslim tidak boleh jahil terhadap perkara-perkara dasar dalam agama. Dua kelompok ini — penuntut ilmu agama dan orang awam — memiliki cara belajar yang berbeda.
Fadhilatusy Syaikh Dr. ‘Abdus Salam bin Barjas Al-‘Abdul Karim Rahimahullah berkata bahwa hal yang perlu diketahui adalah bahwa menuntut ilmu agama terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama adalah fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipahami oleh setiap individu muslim. Berdosa jika tidak mempelajarinya, karena kewajiban dalam syariat berarti perintah yang tegas dan diiringi ancaman bagi yang meninggalkannya.
Adapun ilmu yang termasuk fardhu ‘ain, sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah dalam <a href="https://www.radiorodja.com/download/kajian/syaikh-abdur-razzaq-bin-abdil-muhsin-al-abbad-al-badr/al-ushul-ats-tsalatsah-syaikh-a...
Comments
In Channel