DiscoverRadio Rodja 756 AMMatan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)
Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)

Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)

Update: 2025-10-16
Share

Description



Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja) merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Anas Burhanuddin, M.A. dalam pembahasan Matan Al-Ghayah Wat Taqrib. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 22 Rabiuts Tsani 1447 H / 14 Oktober 2025 M.















Kajian Tentang Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)







Khazanah literatur Islam yang ditulis oleh para ulama sangatlah luas, bahkan mungkin yang terbanyak jika dibandingkan dengan kitab-kitab agama lain. Perpustakaan para ulama menyimpan karya yang begitu melimpah, sehingga umur manusia tidak akan cukup untuk mempelajarinya secara keseluruhan.







Diperlukan skala prioritas dalam menuntut ilmu (thalabul ilmi). Sebagaimana pesan yang disampaikan oleh Imam Malik bin Anas:







“Sungguh, menuntut ilmu adalah sesuatu yang bagus, tetapi perhatikanlah apa yang menjadi kewajibanmu dari pagi sampai sore. Maka, tepatilah hal itu, jadikan sebagai prioritas, mulailah dari sana, dan jangan mendahulukan yang lain.”







Kewajiban utama setiap hari adalah beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengesakan-Nya, dan tidak berbuat syirik kepada-Nya. Dengan demikian, pembahasan tauhid, aqidah, dan tata cara ibadah yang sesuai dengan teladan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. tanpa penambahan menjadi prioritas utama. Selanjutnya adalah pembahasan tentang thaharah (bersuci)—seperti cara berwudhu—dan pelaksanaan shalat lima waktu, mulai dari Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, hingga Isya.







Pembahasan fikih ibadah ini akan dimulai dari Kitabut Thaharah (bab tentang bersuci), dilanjutkan dengan Kitabus Shalah (bab tentang shalat), kemudian bab tentang zakat, puasa, dan haji. Panduan yang akan digunakan adalah kitab Matan Al-Ghayah Wat Taqrib karya Abu Syuja al-Asfahani Rahimahullahu Ta’ala, yang wafat pada tahun 500 Hijriah. Beliau termasuk ulama dari abad kelima Hijriah. Saat ini, kita berada di abad ke-15 Hijriah, yang berarti beliau hidup 1.000 tahun yang lalu—sebuah rentang waktu satu milenium atau sepuluh abad.







Meskipun terpisah oleh satu milenium, iman dan Islam menyatukan umat ini, sehingga kitab yang beliau tulis masih terjaga dan bahasanya mudah dipahami. Ini berbeda dengan sebagian bahasa lain yang bisa berubah total dalam rentang 300–400 tahun, seperti perbedaan antara bahasa Jawa modern dan Jawa kuno. Para ahli menyebutkan bahwa bahasa Arab memiliki keistimewaan, yakni tidak adanya perbedaan yang terlalu jauh antara bahasa pada abad ke-15 Hijriah dengan bahasa pada abad kelima Hijriah. Bahkan, jika ditarik lebih jauh ke zaman penulisan hadits pada abad kedua dan ketiga Hijriah, atau hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam serta ayat-ayat Al-Qur’an yang turun pada abad pertama Hijriah—dengan selisih 14 abad—bahasanya masih tetap sama dan dapat dipahami dengan baik.







Kitab panduan ini bernama Matan Al-Ghayah Wat Taqrib dan juga terkenal dengan nama Matan Abi Syuja. Nama lengkap penulisnya adalah Abu Syuja Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad al-Asfahani Rahimahullahu Ta’ala. “Abu Syuja” adalah nama kunyah beliau. Para ulama Arab memiliki kebiasaan menamai diri dengan kunyah, yang umumnya diambil dari nama anak laki-laki pertama, meskipun tidak selalu demikian.







Adapun Al-Asfahani adalah nisbah kepada Asfahan, salah satu kota di Persia (sekarang bagian dari Iran). Pada masa lalu, Ahlus Sunnah wal Jama’ah pernah memiliki kekuasaan di sana sebelum berpindah kepada Syiah. Meskipun saat ini kekuasaan di Iran dipegang oleh Syiah,
Comments 
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)

Matan Al-Ghayah Wat Taqrib (Matan Abu Syuja)

kontak@radiorodja.com (Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Indonesia)