Sabtu, 22 November 2025
Update: 2025-11-21
Description
ANTIFON PEMBUKA:
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kin menjadi miliknya.
PENGANTAR:
Di dalam riwayat hidup Sesilia sulit dipisahkan mana yang dongeng, mana yang benar terjadi. Orang tuanya kaya, tetapi belum beragama. Ia sendiri menjadi warga Gereja di Roma. Ketika orang tuanya mendesak seorang calon suami yang belum beriman, ia menolak dengan tegas. Dan ketahuanlah bahwa ia seorang Kristen, yang harus dihukum mati. Di sekitar data tidak lengkap ini orang membuat balada religius, yang amat terkenal waktu itu. Maka ia dijadikan pelindung para paduan suara.
DOA KOLEKTA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang maharahim, indahkanlah kiranya doa dan permohonan kami pada peringatan Santa Sesilia, martir-Mu. Ia telah meneguhkan pengabdiannya kepada-Mu dengan gugur sebagai martir. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Makabe 6:1-13
“Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar.”
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 9:2-3.4.6.16b.19
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
- Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
- Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
- Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (2Tim 1:10 b) Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 20:27-40
“Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan istri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Seebab ketujuhnya telah beristrikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mreka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Marae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo. Belitang. OKU Timur Sumatera Selatan dalam RESI (Renungan Singkat) Sabtu, 22 November 2025. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.
Para Pencinta Resi dimanapun berada. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana orang-orang Saduki mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang kebangkitan. Mereka, yang tidak percaya akan adanya kebangkitan, mengajukan sebuah kasus ekstrem mengenai seorang wanita yang menikahi tujuh bersaudara secara berurutan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan betapa absurdnya konsep kebangkitan menurut pandangan mereka.
Namun Yesus menjawab dengan bijaksana, membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan setelah kebangkitan. Ia menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini berbeda dengan kehidupan di akhirat. Di dunia ini, pernikahan adalah kebutuhan untuk melanjutkan keturunan, tetapi di akhirat, kebutuhan itu tidak ada lagi. Mereka yang dianggap layak untuk mengalami kebangkitan tidak lagi menikah, karena mereka akan seperti malaikat dan menjadi anak-anak Allah.
Yesus juga menegaskan bahwa Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Ia mengutip kitab Musa, di mana Tuhan memperkenalkan diri sebagai Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, yang telah lama meninggal. Ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, mereka tetap hidup.
Para Pencinta Resi mari Refleksi
- Perspektif Kekekalan: Orang-orang Saduki hanya melihat kehidupan dari perspekstif duniawi. Yesus mengajak kita untuk memiliki perspektif kekekalan. Kehidupan di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan kita.
- Kebangkitan sebagai harapan: Kebangkitan adalah harapan bagi orang percaya. Ini bukan sekadar kelanjutan dari kehidupan duniawi, tetapi transformasi menjadi makhluk yang mulia dan abadi.
- Allah yang hidup Iman kita didasarkan pada Allah yang hidup. Ia tidak melupakan umat-Nya yang telah meninggal, tetapi menjanjikan kehidupan yang kekal bersama-Nya.
Penerapan
- Mari kita hidup dengan perspektif kekekalan, tidak hanya fokus pada hal-hal duniawi yang sementara.
- Perkuat iman kita akan kebangkitan, yang memberikan harapan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Ingat bahwa Allah adalah Allah yang hidup, yang selalu hadir dan peduli terhadap kita, baik di dunia ini maupun di kekekalan.
Di sahara debu berterbangan
Berterbangan menjulang ke angkasa
Hidup dunia bagian ke
Comments
In Channel




