Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana setelah korban meninggal dunia akibat bencana Sumatera dinyatakan lampaui 1000 jiwa.
Description
Tragedi bencana di Sumatera kembali menyisakan duka mendalam. Lebih dari seribu jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat rangkaian bencana alam yang melanda sejumlah wilayah. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari rapuhnya sistem perlindungan masyarakat di tengah ancaman bencana yang terus berulang.
Situasi ini menjadi alarm keras bagi semua pihak. Penanggulangan bencana tidak lagi cukup berhenti pada tahap respons darurat. Diperlukan peningkatan kualitas mitigasi, kesiapsiagaan, hingga sistem peringatan dini yang benar-benar menjangkau masyarakat paling rentan.
Evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola kebencanaan mutlak dilakukan, mulai dari perencanaan tata ruang, edukasi publik, hingga koordinasi lintas lembaga saat bencana terjadi. Negara dituntut hadir lebih cepat, lebih sigap, dan lebih terintegrasi dalam melindungi warganya.
Lebih dari seribu korban jiwa adalah pengingat bahwa bencana bukan semata takdir alam, tetapi juga ujian bagi kesiapan manusia. Ke depan, upaya menekan angka korban harus menjadi prioritas bersama, agar tragedi serupa tidak terus berulang dan merenggut nyawa yang seharusnya bisa diselamatkan.
TALK :: Sosiolog Universitas Katolik (Unika), Soegijapranata Semarang, Hermawan Pancasiwi & Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus





