DiscoverKatolik IndonesiaSabtu, 01 November 2025
Sabtu, 01 November 2025

Sabtu, 01 November 2025

Update: 2025-10-31
Share

Description

ANTIFON PEMBUKA: 





Bergembiralah kita semua dalam Tuhan merayakan semua orang kudus. Malaikat pun bersuka ria berpesta dan memuji-muji Putera Allah.





PENGANTAR:





Manusia sering membangun hidup dan kebahagiaannya atas uang, relasi dan kemewahan. Namun Kitab Suci mengajarkan bahwa semua itu bukan yang terpenting dalam hidup kita, dan Yesus menghimbau untuk memandang dunia dari sudut lain sama sekali. Di dalam kerajaan-Nya yang berbahagia adalah orang-orang miskin, sedih, dan mereka yang menderita demi Tuhan. Mereka yang miskin, sedih dan menderita demi Tuhan adalah para kudus yang kita rayakan pada hari ini.





Pesta Semua Orang Kudus mengajak kita memihak para papa miskin, orang kecil dan penderita dan memenuhi harapan mereka yang lapar. Barulah kita dapat dikatakan bersih tangan dan hati kita, barulah kita dapat mengharapkan pada suatu ketika akan bersama para kudus itu ikut serta dalam kemuliaan Tuhan dan dalam kejayaan Kristus atas kejahatan maut.





KEMULIAAN:





DOA KOLEKTA:





Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dalam perayaan ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani Engkau dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu, entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kaupersatukan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belaskasih-Mu. Demi Yesus Kristus,…





BACAAN PERTAMA Bacaan dari Kitab Wahyu 7:2-4.9-14





“Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa”





Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, “Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! “Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya!” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.





MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6





Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan






  1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.




  2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.




  3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.





BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 3:1-3





“Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”





Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.





BAIT PENGANTAR INJIL:





U : Alleluya, alleluya, alleluya. 





S : (Mat 11:28Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.





BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:1-12a





“Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”





Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.





RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ 





Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.





 Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Sabtu 1 November 2025. Hari ini adalah Hari Raya Semua Orang Kudus Semua bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Timika Papua. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Matius 5: 1-12. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin





Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, perikop ini dikenal sebagai 8 Sabda bahagia. Ada sebuah peribahasa air yang tenang tandanya dalam dan tidak beriak. Begitu pula saya merenungkan sebuah tanda kekudusan adalah bukan hasil dari ambisi atau prestasi yang besar semata, melainkan buah dari kesetiaan sederhana setiap hari. Orang kudus bukanlah mereka yang tidak pernah jatuh, tetapi mereka yang tidak pernah berhenti percaya pada kasih Allah yang selalu menopang. Kekudusan mereka terkadang mereka mekar dalam keheningan yang tidak selalu terdengat tetapi pada akhirnya keharuman hidup mereka menarik banyak jiwa kepada Tuhan.





Hari ini Gereja bersukacita merayakan Semua Orang Kudus, mereka yang sudah sampai di pangkuan Allah baik yang dikenal namanya, maupun yang hidupnya tersembunyi di balik pekerjaan kecil, di ladang, di dapur, di rumah sederhana, atau di tengah pelayanan yang sunyi. Mereka menjadi terang, bukan karena gemerlap dunia, melainkan karena hati mereka dipenuhi sinar kasih Tuhan. Melalui bacaan hari ini saya merenungkan 2 hal





Pertama saya merenungkan bahwa menjadi Kudus abukanlah sebuah gelar yang disematkan otomati tetapi mejadi kudus adalah panggilan. Kekudusan bukanlah tanda kehormatan yang diberikan setelah hidup berakhir, melainkan panggilan yang dimulai sejak sekarang. Yesus dalam Sabda Bahagia (Mat 5:1–12a) tidak menyebut orang kaya, kuat, atau terkenal sebagai yang berbahagia, melainkan orang yang miskin di hadapan Allah, yang lemah lembut, yang murah hati, yang suci hatinya, dan yang membawa damai.





Artinya, kekudusan itu bukan tentang kesempurnaan tanpa cela, tetapi tentang kerendahan hati untuk memberi ruang bagi Allah bekerja dalam diri kita. Kita menjadi kudus bukan karena mampu segalanya, tetapi karena membiarkan kasih Allah menyempurnakan yang tak mampu kita capai.





Kedua kekudusan bukan hanya dicapai me

Comments 
In Channel
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Sabtu, 01 November 2025

Sabtu, 01 November 2025

admin