DiscoverKatolik IndonesiaSenin, 03 November 2025
Senin, 03 November 2025

Senin, 03 November 2025

Update: 2025-11-02
Share

Description

ANTIFON PEMBUKA – Roma 11:36





Segala sesuatu berasal dari Allah tercipta oleh-Nya dan tertuju kepada-Nya. Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya.





PENGANTAR:





Suatu pelayanan jasa kini semakin dihargai dengan balas jasa. Sekurang-kurangnya banyak hal dapat diperbaiki. Tetapi sedikit banyak sikap pelayanan kita digerogoti. Orang mau melayani demi balas jasanya. Seorang karyawan berhak mendapat upah layak. Tetapi pelayanan tanpa pamrih jangan sampai lenyap. Sebab merupakan segi kristiani pelayanan menurut Injil.





DOA KOLEKTA: 





Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal, belas kasih-Mu Kauperuntukkan siapa saja. Kami mohon, semoga janji-Mu kepada semua orang Kauwujudkan sekarang ini dan semoga kami dapat menyaksikan betapa besar cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….





BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 11:29-36





“Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.”





Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.





MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 69:30-31.33-34.36-37





Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan






  1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.




  2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.




  3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.





BAIT PENGANTAR INJIL:





U : Alelluya
S : Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.





BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 14:12-14





“Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat.”





Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.





RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ





Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hidupkah Hati Yesus melalui Hati Maria.





Saudara-saudari yang terkasih, kita jumpa lagi dalam Pelita Hati – Dehonian Channel hari ini – Senin, 03 Nopember 2025 – Pekan Biasa XXXI. Bersama saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari Komunitas SCJ Telukbetung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat Luk 14:12-14.





Dalam kehidupan bermasyarakat, hal undang mengundang merupakan kenyataan sosial yang menjadi bagian tak terpisahkan. Kehidupan sosial atau penilaian sosial mengatakan bahwa siapa diri anda adalah dilihat dari mereka yang datang ke rumah anda ketika mengadakan pesta. Logika sosial mengatakan demikian, semakin besar dan mewah sebuah pesta, semakin besar dan tinggi pula penilaian sosial terhadap yang berpesta. Semakin banyak yang datang dengan jabatan yang tinggi, semakin baik pula penilaian masyarakat. Maka tidak mengherankan apabila dalam pesta perkawinan misalnya, ada kecenderungan untuk membuatnya semewah mungkin, sebesar mungkin, mengundang sebanyak mungkin orang untuk datang. Ini tanda-tanda yang baik, karena sosialitas berjalan positif.





Namun sosialitas yang berjalan positif itu perlu dibarengi dengan pola pikir yang positif pula. Tidakkah umum terjadi di desa-desa atau di kota-kota kecil saat ini bahwa pesta-pesta yang demikian masih menjadi ajang transaksional. Misal: Anggaran yang dimiliki tidak mencukupi untuk mengadakan pesta besar, namun masih tetap menyelenggarakan hal tersebut dengan cara meminjam sejumlah uang untuk menutup kekurangannya. Harapannya setelah pesta, ada ‘keuntungan’ yang bisa dinikmati. Beruntung jika untung, namun bisa jadi ‘buntung’ jika tidak untung.





Yesus mengingatkan kita hari ini bahwa siapa diri kita sebagai orang beriman tergambar ketika kita mengadakan sebuah pesta. Logika kristianinya adalah menjalankan apa yang Yesus katakan hari ini. Perjamuan atau pesta dalam keluarga bukan sebagai sebuah ajak transaksional. Perjamuan atau pesta yang diadakan idealnya merupakan ungkapan syukur, bukan bentuk pencarian saldo plus. Jika merupakan sebuah ungkapan syukur, maka siapa yang diundang tidak menentukan apakah perjamuan itu jadi berlangsung atau tidak. Dengan demikian, seberapa besar dan mewah perjamuan itu disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, tanpa harus meninggalkan nota kas bon setelah pesta usai. Percayalah bahwa perjamuan itu akan menjadi ungkapan sukacita, kegembiraan, persaudaraan, dan keselamatan.





Demikianlah kiranya yang terjadi dalam pesta perjamuan surgawi. Sukacita, kegembiraan, persaudaraan (kasih) dan keselamatan menjadi bagian pokok dalam perjamuan surgawi. Perjamuan surgawi tercermin dalam perjamuan saat ini. Perjamuan surgawi tidak hanya persoalan nanti atau yang akan datang, namun saat ini kita juga dapat menikmatinya. Maka dari itu, sebagai orang beriman Kristiani, pesta dan perjamuan yang kita adakan sedapat mungkin kita hayati dengan semangat pesta perjamuan surgawi, bukan transaksional. Semoga dengan demikian, perjamuan-perjamuan yang kita adakan sungguh-sungguh membawa orang pada suka-cita keselamatan, sekaligus membawa diri sendiri dan keluarga semakin mendekati keselamatan itu.





Mengundang orang yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengadakan pesta adalah jalan mulia yang ditawarkan oleh Yesus. Mereka bukan tidak mau, tetapi mereka tidak mampu untuk mengadakan pesta-pesta. Melibatkan orang-orang yang disebutkan Yesus hari ini berarti memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk ikut tergerak hati dan merasakan apa yang mereka rasakan. Siapa tahu justru dari merekalah kita mendapat semangat hidup dan kekuatan hidup. Melihat, mengalami, dan merasakan merupakan jalan baik untuk terus menerus belajar, belajar menjadi semakin Kristiani. Namun ingat, motivasi kita mengundang mereka bukan karena kasihan pada mereka. Motivasi kita adalah karena kita murid Kristus dan hendak bersyukur kepada-Nya. Ingatlah bahwa tanpa Kristus, hidup kita tidak mempunyai arti yang mendalam dan tulus.





DOA:Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mampu melihat dengan mata-Mu, merasakan dengan hati-Mu, bertindak dengan tangan dan kaki-Mu. Semoga dengan demikian, aku mampu menjadi pelayan sabda yang hidup dari-Mu. Amin.





Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.





DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:





Allah Bapa kami yang maharahim, undanglah kiranya kami mengikuti perjamuan-Mu, agar dapat memperoleh Roh Yesus Mesias, yaitu belas dan cinta kasih-Mu yang menjelma. Sebab Dialah ….





ANTIFON KOMUNI – Mazmur 69:33





Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah. Kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali.





DOA SESUDAH KOMUNI





Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, kami bersyukur, karena Engkau telah menjanjikan belas kasi

Comments 
In Channel
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Senin, 03 November 2025

Senin, 03 November 2025

Katolik Indonesia