Senin, 24 November 2025
Update: 2025-11-23
Description
ANTIFON PEMBUKA:
Darah para martir kudus tertumpah demi Kristus; maka ganjaran mereka abadi.
PENGANTAR:
Santo Andreas Dung-Lac bersama seratus enambelas martir lainnya yang kita peringati hari ini adalah umat beriman Kristiani yang menderita penganiayaan dan wafat karena mereka mengimani bahwa Kristus bersama mereka dalam segala hal. Para martir Vietanm ini dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988.
DOA KOLEKTA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami di surga, Martir-Mu S. Andreas Dung-Lac, dkk. sudah berpegang teguh para Kristus, bahkan sampai mencurahkan darah. Semoga kamipun sungguh setia kepada Kristus hingga dimuliakan serta-Nya. Sebab Dialah Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 1:1-6.8-20
“Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya.”
Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar. Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia minta kepada pemimpin pegawai istana itu supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, “Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, ‘Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberi sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.” Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakannya percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada semua pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, mereka sekalian harus dibawa menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
KIDUNG TANGGAPAN: Kidung Tanggapan Daniel 3:52 .53.54.55.56
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 24:42 a.44) Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:1-4
“Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma.”
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Bunda Maria
Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 24 November 2025. Bertepatan dengan Peringatan wajib St. Andreas Dung-Luc dan teman-temannya, Imam dan Martir. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati Anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah “Memberi dari Kedalaman Hati”. Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus duduk dan melihat orang-orang yang memberikan persembahan di Bait Allah. Orang-orang kaya mempersembahkan sebagian dari kelimpahan mereka, tetapi ada seorang janda miskin yang maju dan memberikan dua peser yaitu seluruh nafkah yang ia miliki. Tuhan Yesus memuji pemberian sang janda bukan karena jumlahnya, tetapi karena hatinya yang tulus: ia memberi dari kekurangannya, dengan iman dan kepercayaan penuh kepada Allah. Di hari ini, Gereja juga mengenang St. Andreas Dung-Lac dan para martir Vietnam, yang dengan hati sederhana dan keberanian besar memberikan hidup mereka sepenuhnya bagi Kristus. Lalu apa yang bisa kita pelajari? Saya menawarkan 2 hal saja, yaitu:
- Memberi dari Kekurangan: Keberanian Janda Miskin: Sang janda miskin tidak menunda untuk memberi sampai ia punya banyak. Ia memberi justru ketika hidupnya sempit, dan dari situlah nilai persembahannya menjadi besar di mata Tuhan. Ketulusan hatinya itu mengetuk Hati Tuhan. Yang menjadi pertanyaan refleksinya adalah: “Bagaimana selama ini aku memberi dalam hidup: dari kelimpahan, atau dari kedalaman hati? Adakah “dua peserku” misalnya waktu, tenaga, perhatianku yang tulus, yang bisa kuberikan kepada Tuhan dan sesama hari ini?
- Kesetiaan sampai Akhir: Teladan Para Martir Vietnam: Andreas Dung-Lac dan para Martir Vietnam menunjukkan bahwa memberi bukan hanya soal materi, tetapi terutama soal hati yang setia pada iman, bahkan ketika harus menghadapi ancaman dan penderitaan. Mereka tidak menyimpan hidup bagi diri sendiri, melainkan mempersembahkannya bagi Kristus.Dalam pelayanan, kadang kita menghadapi kritikan, kekecewaan, atau ketidakadilan. Namun ada orang-orang yang tetap setia: tetap mengajar, tetap melayani, tetap mengusahakan kebaikan. Mereka tidak mencari pujian, tetapi persembahan hati kepada Tuhan. Pertanyaan refleksi bagi kita adalah: “Apakah aku berani setia ketika situasi tidak mudah? Bagaimana aku bisa mempersembahkan hidupku dengan keteguhan seperti para martir, meski dalam bentuk yang sederhana?”
Nah para sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, melalui janda miskin dan para Martir Vietnam, Tuhan mengingatkan kita bahwa martir tidak selalu berarti mati demi iman; tetapi bisa berarti kesetiaan kecil yang dilakukan setiap hari. Tuhan tidak melihat besar kecilnya yang kita berikan, teta
Comments
In Channel




