Ahlulbaathil menyangka dirinya berjalan dijalan yang benar...?
Description
Hujjatul Islam Imam Ghozali didalam Kitab "Bidaayatul Hidaayah", pada bagian "Pendahuluan" mengatakan :"Barangsiapa yang mendukung kemaksiatan atau membantu kemaksiatan, walau dukungan itu dengan sepotong kata, walau dukungan itu dengan satu kata "Kaana Syariikan lahu fiihaa". Maka dia termasuk dalam golongan yang berbuat maksiat itu". Dalam bahasa hukum, terkena Pasal 55 ayat (1) KUHP, "membantu melakukan, turut serta melakukan, dihukumi sama dengan Pelaku." Karena itu, hati-hati dalam berucap, hati-hati dalam mendukung, terlebih mendukung kedholiman dan kemaksiatan.
Apa yang mendasari Imam Ghozali, berani berkata demikian? Beliau mengutip QS.99/Al--Zalzalah :7-8. (bisa dibuka Al--Quran) Senada dengan Imam Ghozali, Al-HABIB ABDULLAH Bin ALWI AL--HADDAD, dalam Kitab "Risaalatul Mudzakarah" dalam Fasal " Fi Jazaa il 'Amaal", Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Ketahuilah olehmu, Bagi orang-orang yang memiliki hati yang bersih dan akal yang jernih, mereka telah mengetahui dan memahami balasan dari perbuatan yang dikerjakannya itu. Mereka akan menuai apa yang mereka tanam, mereka akan memanen apa yang mereka tanam".
Begitu juga Syaikh Muhammad Sya'rawi dalam kalam hikmahnya berkata " Jika Engkau tidak bisa mengemukakan yang benar itu, benar. Maka janganlah Engkau mendukung kebathilan". Karena itu perlu kita renungkan, kalam hikmah Sayyidina Ali KW, :" Bila Ahlul haq diam saja, dengan merebaknya kebathilan. Maka ahlul baathil meyangka bahwa dirinya berada di jalan yang benar.". Wallahu 'alam BishShawab.