DiscoverTulisan VotavatoCerita Suara : Skylar dan robotnya - Season 2 Bag. 6
Cerita Suara : Skylar dan robotnya - Season 2 Bag. 6

Cerita Suara : Skylar dan robotnya - Season 2 Bag. 6

Update: 2021-05-05
Share

Description

Jennie dan Hugi tidak langsung melepaskan Radar ---- nama gadis yang mengaku tidak sengaja masuk dalam bunker mereka. Mereka justru mengurungnya ke dalam ruangan yang memang masih kosong dan belum sempat dijadikan tempat sesuatu untuk Skylar. Ia tidak diikat layaknya tawanan. Ia hanya dikurung sementara demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena sudah malam, Jennie masuk ke dalam dengan membawakan bantal, selimut, dan makanan untuknya. Gadis itu langsung menerimanya tanpa berkata apapun.

"Sebenarnya, apa yang kau lakukan beberapa hari belakangan di sekitar sini? Kukira kau sudah pergi dari hutan sejak beberapa hari yang lalu ketika aku merasa tidak melihatmu di sekitar sini lagi." tanya Jennie.

"Saya memang sudah berusaha untuk pergi dari hutan ini. Tapi setelah berhari-hari saya pergi dan berjalan jauh, tidak tahu kenapa saya justru kembali ke tempat awal di mana saya terjatuh." katanya di sela makannya.

"Apa yang membuatmu bisa secara kebetulan jatuh kemari? Kau tahu kita pernah bersitatap tak sengaja saat di perjalanan menuju pemakaman di bukit waktu itu, kan. Nah, jarak dari lokasi itu ke tempat ini sangat jauh sekali. Bagaimana bisa kau jatuh kemari kalau bukan... menempelkan pelacak pada kami?" tanya Jennie dengan menaruh kecurigaan yang sangat kentara. "Kau bisa terus sambil makan untuk menjawab pertanyaanku. Selagi kau jujur mengatakannya, tak masalah." lanjut Jennie lagi ketika melihat Radar menyampingkan makanan tersebut tapi dicegah oleh Jennie.

"Mengenai kita yang pernah bertatapan tanpa sengaja itu sepertinya aku tidak ingat sama sekali. Karena aku tipikal orang yang mudah melupakan segala sesuatunya jika itu tidak berarti untukku. Nah, untuk yang bagian aku bisa terjatuh kemari, kurasa itu lucu. Ya, terdengar seperti takdir yang dibuat dalam serial drama. Ah, maafkan aku. Aku terlalu santai menjawab tanyamu. Maksudku, aku pun tidak tahu kenapa. Namun yang jelas, ketika aku sedang menaiki paralayang, saat aku tengah di atas aku memang mengarahkan paralayangku lebih jauh dari garis terbang. Aku benar-benar menikmati penerbanganku saat itu sehingga tidak menyadari dengan titik keberadaanku sudah ada di mana. Hingga pada akhirnya sekumpulan burung terbang menabrakku hingga paralayangku oleng dan rusak. Tak ingin membuat tubuhku cidera parah, aku lantas melepaskannya dan membuka parasutku. Namun masalah baru menimpaku lagi, sebuah angin besar menghantamku membuat berputar-putar di udara. Hingga akhirnya aku pun terjatuh ke hutan ini." jelasnya dengan kembali menyuapkan makan ke mulutnya.

"Begitu." sahut Jennie yang sedang memproses keterangan dengan menyinkronkan kejadian yang ia sempat lihat dan rekam. Jennie justru terlihat seperti sedang berpikir.

"Saya tidak berbohong. Saya juga tidak sedang mengarang cerita. Apa yang kau dengar memang itu kejadian aslinya. Kamu bisa percaya pada saya." ujarnya lagi karena seakan menyadari sikap Jennie yang seolah tidak mempercayai perkataannya.

"Aku tidak mudah percaya manusia."

"Hm?"

"Maksudku, aku tidak gampang percaya pada orang baru. Jadi, aku harus mengurungmu sedikit lebih lama sampai aku tahu kamu memang benar-benar mengalami kecelakaan murni sehingga bisa jatuh ke mari."

"Kalau kuboleh tahu, siapa sepasang kekasih yang kulihat kemarin? Dan, memangnya ini tempat apa sampai aku harus menutup mulutku mengenai tempat ini?" tanya Radar. Kali ini ia benar-benar memposisikan dirinya lebih santai dan rileks dari sebelumnya. Ketakutan yang sempat hinggap dalam dirinya berangsur menghilang hingga akhirnya ia merasa seperti tengah mengobrol dengan seorang teman. Tentunya hal itu tidak sepenuhnya perasaan Radar sendiri. Jennie juga turut andil untuk menciptakan suasananya yang membuat seseorang ketika berbicara dengannya seakan seperti berbicara dengan seorang teman dekat. Tentunya hal itu tak bisa disadari oleh orang biasa.

"Memangnya kamu tidak pernah menonton berita atau paling tidak memainkan sosial mediamu?"

"Kau pasti akan menyebutku kuno dan kol
Comments 
In Channel
loading
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Cerita Suara : Skylar dan robotnya - Season 2 Bag. 6

Cerita Suara : Skylar dan robotnya - Season 2 Bag. 6

Anisa Rahma