Against Nature's Fury: Teamwork and Triumph at Gunung Merapi
Update: 2025-10-03
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Against Nature's Fury: Teamwork and Triumph at Gunung Merapi
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-03-07-38-20-id
Story Transcript:
Id: Di bawah kelabu Gunung Merapi, sebuah bunker rahasia tersembunyi.
En: Under the gray Gunung Merapi, a hidden bunker lay buried.
Id: Tanah bergetar, gemuruh mengiringi.
En: The ground trembled, with a rumble accompanying it.
Id: Bunker itu kecil, tetapi kuat.
En: The bunker was small, yet strong.
Id: Di dalamnya, Adi, seorang ilmuwan muda, berusaha menenangkan hati yang cemas.
En: Inside, Adi, a young scientist, tried to calm an anxious heart.
Id: Ia di sana bersama timnya, Ketut dan Rina, masing-masing memainkan peran penting dalam mengawasi aktivitas gunung.
En: He was there with his team, Ketut and Rina, each playing an important role in monitoring the mountain's activity.
Id: Hari itu, musim semi di belahan bumi selatan.
En: That day, it was spring in the southern hemisphere.
Id: Namun, bunga-bunga tidak mekar di lereng gunung ini.
En: However, flowers did not bloom on this mountain slope.
Id: Sebaliknya, abu menunggu untuk jatuh.
En: Instead, ash awaited its descent.
Id: "Aktivitas meningkat," gumam Adi sambil menatap layar komputer.
En: "The activity is increasing," muttered Adi while staring at a computer screen.
Id: "Kita harus bersiap untuk evakuasi," tambahnya dengan nada tegas tetapi gugup.
En: "We must prepare for evacuation," he added with a firm yet nervous tone.
Id: Ketut, pria tegap dengan rambut dicat putih, segera bersiap.
En: Ketut, a sturdy man with hair dyed white, immediately prepared.
Id: Sementara Rina, perempuan berambut ekor kuda yang cerdas, menghimpun data dan peralatan.
En: Meanwhile, Rina, a smart woman with a ponytail, gathered data and equipment.
Id: Namun, Adi masih terpaku pada komputer.
En: However, Adi remained fixated on the computer.
Id: Sebuah dilema besar menggelayuti pikirannya.
En: A major dilemma hovered in his mind.
Id: Data penting yang mereka kumpulkan dapat menyelamatkan ribuan nyawa di kemudian hari.
En: The critical data they collected could save thousands of lives in the future.
Id: “Adi, ayo!
En: "Adi, come on!"
Id: ” seru Rina mengingatkan.
En: Rina reminded him.
Id: Adi menatap Rina dan Ketut.
En: Adi looked at Rina and Ketut.
Id: Ia tahu, keamanan timnya yang paling utama.
En: He knew the safety of his team was paramount.
Id: Tetapi, data itu.
En: But the data...
Id: Sungguh berharga bagi penelitiannya dan lebih dari itu, mungkin ini bisa buktikan nilai dirinya kepada keluarga yang sudah lama renggang.
En: It was invaluable to his research, and beyond that, perhaps it could prove his worth to an estranged family.
Id: “Tunggu sebentar,” ucap Adi akhirnya, mengambil keputusan nekat.
En: "Wait a moment," Adi finally said, making a reckless decision.
Id: “Aku harus ambil datanya.
En: "I need to retrieve the data."
Id: ” Dengan langkah tergesa, ia menuju ruang penyimpanan.
En: With hurried steps, he headed to the storage room.
Id: Ketut dan Rina hanya bisa saling pandang, berharap Adi cepat.
En: Ketut and Rina could only exchange glances, hoping Adi would hurry.
Id: Di luar, gempa semakin kuat.
En: Outside, the quake grew stronger.
Id: Batu-batu mulai berjatuhan, dan abu menutupi pandangan.
En: Rocks began to fall, and ash obscured the view.
Id: Keputusannya terlihat bodoh, tetapi Adi tahu apa yang dia lakukan.
En: The decision seemed foolish, but Adi knew what he was doing.
Id: Setelah berjuang melawan waktu, dia berhasil menyalin data itu ke hard drive.
En: After racing against time, he managed to copy the data to a hard drive.
Id: Tetapi perjalanan keluar tak semudah itu.
En: But the journey out wasn't that easy.
Id: Sebuah runtuhan besar menghalangi pintu keluar bunker.
En: A large collapse blocked the bunker exit.
Id: Detik-detik terasa begitu panjang.
En: Seconds felt like an eternity.
Id: Adi, dengan napas terengah, mencari jalan alternatif.
En: Adi, panting, searched for an alternative route.
Id: Ketut dan Rina sudah di luar, berjuang menunggu.
En: Ketut and Rina were already outside, striving and waiting.
Id: Dengan semangat pantang menyerah, akhirnya Adi muncul dari kegelapan bunker.
En: With undying spirit, Adi finally emerged from the darkness of the bunker.
Id: Mereka bertiga berlari.
En: The three of them ran.
Id: Langkah-langkah mereka bergema, berkejaran dengan gemuruh Merapi.
En: Their steps echoed, racing with the rumble of Merapi.
Id: Akhirnya, mereka berhasil mencapai titik evakuasi, selamat dari amukan alam.
En: Finally, they reached the evacuation point, safe from nature's wrath.
Id: Di sana, Adi memeluk erat Rina dan Ketut.
En: There, Adi embraced Rina and Ketut tightly.
Id: Nafasnya masih memburu, tetapi hatinya menjadi lebih tenang.
En: His breath was still heavy, but his heart became calmer.
Id: Ia menyadari, pentingnya kekompakan tim dibandingkan ambisi sendiri.
En: He realized the importance of team unity over personal ambition.
Id: Goresan debu di wajah tidak membuatnya kelihatan lelah, tetapi lebih paham akan makna kerjasama dan kekuatan alam yang luar biasa.
En: The dust streaks on his face didn't make him look tired, but rather more understanding of the meaning of teamwork and the extraordinary power of nature.
Id: Gunung Merapi masih bergejolak, tetapi Adi kini membawa lebih dari sekedar data penting.
En: Gunung Merapi continued to erupt, but Adi now carried more than just critical data.
Id: Ia membawa sebuah pelajaran dan rasa hormat baru kepada alam dan timnya.
En: He carried a lesson and a newfound respect for nature and his team.
Id: Mereka semua selamat, dan itulah yang paling penting.
En: They were all safe, and that was what mattered most.
Vocabulary Words:
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-03-07-38-20-id
Story Transcript:
Id: Di bawah kelabu Gunung Merapi, sebuah bunker rahasia tersembunyi.
En: Under the gray Gunung Merapi, a hidden bunker lay buried.
Id: Tanah bergetar, gemuruh mengiringi.
En: The ground trembled, with a rumble accompanying it.
Id: Bunker itu kecil, tetapi kuat.
En: The bunker was small, yet strong.
Id: Di dalamnya, Adi, seorang ilmuwan muda, berusaha menenangkan hati yang cemas.
En: Inside, Adi, a young scientist, tried to calm an anxious heart.
Id: Ia di sana bersama timnya, Ketut dan Rina, masing-masing memainkan peran penting dalam mengawasi aktivitas gunung.
En: He was there with his team, Ketut and Rina, each playing an important role in monitoring the mountain's activity.
Id: Hari itu, musim semi di belahan bumi selatan.
En: That day, it was spring in the southern hemisphere.
Id: Namun, bunga-bunga tidak mekar di lereng gunung ini.
En: However, flowers did not bloom on this mountain slope.
Id: Sebaliknya, abu menunggu untuk jatuh.
En: Instead, ash awaited its descent.
Id: "Aktivitas meningkat," gumam Adi sambil menatap layar komputer.
En: "The activity is increasing," muttered Adi while staring at a computer screen.
Id: "Kita harus bersiap untuk evakuasi," tambahnya dengan nada tegas tetapi gugup.
En: "We must prepare for evacuation," he added with a firm yet nervous tone.
Id: Ketut, pria tegap dengan rambut dicat putih, segera bersiap.
En: Ketut, a sturdy man with hair dyed white, immediately prepared.
Id: Sementara Rina, perempuan berambut ekor kuda yang cerdas, menghimpun data dan peralatan.
En: Meanwhile, Rina, a smart woman with a ponytail, gathered data and equipment.
Id: Namun, Adi masih terpaku pada komputer.
En: However, Adi remained fixated on the computer.
Id: Sebuah dilema besar menggelayuti pikirannya.
En: A major dilemma hovered in his mind.
Id: Data penting yang mereka kumpulkan dapat menyelamatkan ribuan nyawa di kemudian hari.
En: The critical data they collected could save thousands of lives in the future.
Id: “Adi, ayo!
En: "Adi, come on!"
Id: ” seru Rina mengingatkan.
En: Rina reminded him.
Id: Adi menatap Rina dan Ketut.
En: Adi looked at Rina and Ketut.
Id: Ia tahu, keamanan timnya yang paling utama.
En: He knew the safety of his team was paramount.
Id: Tetapi, data itu.
En: But the data...
Id: Sungguh berharga bagi penelitiannya dan lebih dari itu, mungkin ini bisa buktikan nilai dirinya kepada keluarga yang sudah lama renggang.
En: It was invaluable to his research, and beyond that, perhaps it could prove his worth to an estranged family.
Id: “Tunggu sebentar,” ucap Adi akhirnya, mengambil keputusan nekat.
En: "Wait a moment," Adi finally said, making a reckless decision.
Id: “Aku harus ambil datanya.
En: "I need to retrieve the data."
Id: ” Dengan langkah tergesa, ia menuju ruang penyimpanan.
En: With hurried steps, he headed to the storage room.
Id: Ketut dan Rina hanya bisa saling pandang, berharap Adi cepat.
En: Ketut and Rina could only exchange glances, hoping Adi would hurry.
Id: Di luar, gempa semakin kuat.
En: Outside, the quake grew stronger.
Id: Batu-batu mulai berjatuhan, dan abu menutupi pandangan.
En: Rocks began to fall, and ash obscured the view.
Id: Keputusannya terlihat bodoh, tetapi Adi tahu apa yang dia lakukan.
En: The decision seemed foolish, but Adi knew what he was doing.
Id: Setelah berjuang melawan waktu, dia berhasil menyalin data itu ke hard drive.
En: After racing against time, he managed to copy the data to a hard drive.
Id: Tetapi perjalanan keluar tak semudah itu.
En: But the journey out wasn't that easy.
Id: Sebuah runtuhan besar menghalangi pintu keluar bunker.
En: A large collapse blocked the bunker exit.
Id: Detik-detik terasa begitu panjang.
En: Seconds felt like an eternity.
Id: Adi, dengan napas terengah, mencari jalan alternatif.
En: Adi, panting, searched for an alternative route.
Id: Ketut dan Rina sudah di luar, berjuang menunggu.
En: Ketut and Rina were already outside, striving and waiting.
Id: Dengan semangat pantang menyerah, akhirnya Adi muncul dari kegelapan bunker.
En: With undying spirit, Adi finally emerged from the darkness of the bunker.
Id: Mereka bertiga berlari.
En: The three of them ran.
Id: Langkah-langkah mereka bergema, berkejaran dengan gemuruh Merapi.
En: Their steps echoed, racing with the rumble of Merapi.
Id: Akhirnya, mereka berhasil mencapai titik evakuasi, selamat dari amukan alam.
En: Finally, they reached the evacuation point, safe from nature's wrath.
Id: Di sana, Adi memeluk erat Rina dan Ketut.
En: There, Adi embraced Rina and Ketut tightly.
Id: Nafasnya masih memburu, tetapi hatinya menjadi lebih tenang.
En: His breath was still heavy, but his heart became calmer.
Id: Ia menyadari, pentingnya kekompakan tim dibandingkan ambisi sendiri.
En: He realized the importance of team unity over personal ambition.
Id: Goresan debu di wajah tidak membuatnya kelihatan lelah, tetapi lebih paham akan makna kerjasama dan kekuatan alam yang luar biasa.
En: The dust streaks on his face didn't make him look tired, but rather more understanding of the meaning of teamwork and the extraordinary power of nature.
Id: Gunung Merapi masih bergejolak, tetapi Adi kini membawa lebih dari sekedar data penting.
En: Gunung Merapi continued to erupt, but Adi now carried more than just critical data.
Id: Ia membawa sebuah pelajaran dan rasa hormat baru kepada alam dan timnya.
En: He carried a lesson and a newfound respect for nature and his team.
Id: Mereka semua selamat, dan itulah yang paling penting.
En: They were all safe, and that was what mattered most.
Vocabulary Words:
- bunker: bunker
- trembled: bergetar
- rumble: gemuruh
- anxious: cemas
- monitoring: mengawasi
- hemisphere: belahan bumi
- bloom: mekar
- descend: jatuh
- evacuation: evakuasi
- sturdy: tegap
- dyed: dicat
- dilemma: dilema
- retrieve: ambil
- reckless: nekat
- obscured: menutupi
- collapse: runtuhan
- eternity: begitu panjang
- alternative: alternatif
- panting: napas terengah
- echoed: bergema
- wrath: amukan
- embrace: memeluk
- ambition: ambisi
- calmer: lebih tenang
- unity: kekompakan
- streaks: goresan
- extraordinary: luar biasa
- respect: hormat
- critical: penting
- newfound: baru ditemukan
Comments
In Channel