How Improvisation Transformed Dewi's Public Speaking Fears
Update: 2025-10-04
Description
Fluent Fiction - Indonesian: How Improvisation Transformed Dewi's Public Speaking Fears
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-04-07-38-19-id
Story Transcript:
Id: Di sudut Urban Jungle yang ramai, Dewi duduk di bangku taman, menatap catatannya.
En: In the corner of the Urban Jungle that was bustling, Dewi sat on a park bench, staring at her notes.
Id: Di sekelilingnya, murid-murid berlalu-lalang, suara mereka seperti harmoni yang bising.
En: Around her, students were coming and going, their voices like a noisy harmony.
Id: Di sepanjang jalan, pohon-pohon rindang dan mural berwarna terang menghiasi dinding, memberikan kehidupan pada suasana kota yang sibuk ini.
En: Along the road, shady trees and brightly colored murals adorned the walls, bringing life to the atmosphere of this busy city.
Id: Dewi adalah seorang murid yang rajin.
En: Dewi was a diligent student.
Id: Ia selalu mendapatkan nilai bagus.
En: She always got good grades.
Id: Tapi, ada satu hal yang membuatnya gelisah—berbicara di depan kelas.
En: But, there was one thing that made her anxious—speaking in front of the class.
Id: Ia tahu bahwa presentasi besok sangat penting.
En: She knew that tomorrow's presentation was very important.
Id: Ia ingin mengesankan gurunya dan semua teman sekelasnya.
En: She wanted to impress her teacher and all her classmates.
Id: Tapi, setiap kali ia membayangkan berdiri di depan semua orang, tubuhnya mendadak membeku.
En: But every time she imagined standing in front of everyone, her body suddenly froze.
Id: Melihat kegelisahan Dewi, Budi, teman sekelasnya yang santai dan penuh percaya diri, menghampirinya.
En: Seeing Dewi's anxiety, Budi, her easy-going and confident classmate, approached her.
Id: "Hei, Dewi.
En: "Hey, Dewi.
Id: Kau kelihatan stres.
En: You look stressed.
Id: Ada yang bisa kubantu?
En: Is there anything I can help with?"
Id: " tanya Budi dengan senyuman.
En: Budi asked with a smile.
Id: Dewi menatap Budi.
En: Dewi looked at Budi.
Id: Ia tahu bahwa Budi jarang sekali mempersiapkan apa pun dan lebih suka berimprovisasi.
En: She knew that Budi rarely prepared for anything and preferred to improvise.
Id: Tapi, mungkin itulah yang ia butuhkan saat ini.
En: But maybe that's what she needed right now.
Id: Sedikit improvisasi untuk melawan ketakutan.
En: A little improvisation to fight her fear.
Id: "Budi, aku butuh bantuanmu.
En: "Budi, I need your help.
Id: Aku takut lupa kata-kata saat presentasi," kata Dewi, menghela napas berat.
En: I'm afraid I'll forget my words during the presentation," said Dewi, sighing heavily.
Id: "Jangan khawatir.
En: "Don't worry.
Id: Aku bisa ajari kamu beberapa trik untuk improvisasi," jawab Budi dengan penuh semangat.
En: I can teach you some tricks for improvisation," replied Budi enthusiastically.
Id: Mereka mulai berlatih bersama di taman, dengan Budi memberikan tip tentang cara menggali kreativitas saat Dewi lupa kata-kata.
En: They started practicing together in the park, with Budi giving tips on how to tap into creativity when Dewi forgot her words.
Id: "Bicara seolah-olah kamu sedang bercerita pada teman dekatmu," ujar Budi, "Santai saja dan nikmati momenmu.
En: "Talk as if you're telling a story to your close friend," said Budi, "Just relax and enjoy your moment."
Id: "Keesokan harinya, matahari bersinar cerah di tengah musim kemarau.
En: The next day, the sun shone brightly in the middle of the dry season.
Id: Dengan nafas yang sedikit gemeter, Dewi melangkah ke depan kelas.
En: With slightly shaky breaths, Dewi stepped to the front of the class.
Id: Suasana kelas terdiam.
En: The class atmosphere fell silent.
Id: Dewi mulai berbicara, mengikuti catatannya dengan cermat.
En: Dewi began to speak, following her notes carefully.
Id: Namun, di tengah-tengah presentasi, tiba-tiba ia lupa satu kalimat penting.
En: However, in the middle of the presentation, she suddenly forgot an important sentence.
Id: Rasanya seperti adegan buruk yang berulang di pikirannya.
En: It felt like a bad scene repeating in her mind.
Id: Tapi kali ini, Dewi ingat nasihat Budi.
En: But this time, Dewi remembered Budi's advice.
Id: Ia menutup mata sejenak, menarik nafas dalam, lalu membuka mata dan mulai berbicara seolah-olah bercerita pada seorang teman.
En: She closed her eyes for a moment, took a deep breath, then opened her eyes and began to speak as if telling a story to a friend.
Id: Kata-kata mengalir lancar, bahkan menambah elemen baru yang belum ada di catatannya.
En: The words flowed smoothly, even adding new elements that weren't in her notes.
Id: Para siswa terpukau, bahkan gurunya tersenyum kagum.
En: The students were fascinated, and even her teacher smiled in admiration.
Id: Ketika presentasi selesai, gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan.
En: When the presentation was over, the sound of applause filled the room.
Id: Dewi menunduk, sedikit merah, tapi kali ini bukan karena malu, melainkan karena bangga.
En: Dewi bowed, a little red, but this time not out of embarrassment, but out of pride.
Id: Ia berhasil mengatasi rasa takutnya.
En: She had managed to overcome her fear.
Id: Dewi melangkah turun dari depan kelas dengan perasaan yang lebih ringan dan dipenuhi kepercayaan diri baru.
En: Dewi stepped down from the front of the class with a lighter feeling and filled with new confidence.
Id: Kini, sanggup berbicara di depan umum bukan hanya impian.
En: Now, being able to speak in public was no longer just a dream.
Id: Dewi belajar dari Budi bahwa terkadang kreativitas dan fleksibilitas bisa jauh lebih kuat daripada persiapan yang sangat detail.
En: Dewi learned from Budi that sometimes creativity and flexibility can be much stronger than very detailed preparation.
Id: Urban Jungle ini, dengan segala hiruk-pikuknya, telah menjadi saksi perubahan diri Dewi yang luar biasa.
En: This Urban Jungle, with all its hustle and bustle, had witnessed Dewi's extraordinary self-transformation.
Vocabulary Words:
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-04-07-38-19-id
Story Transcript:
Id: Di sudut Urban Jungle yang ramai, Dewi duduk di bangku taman, menatap catatannya.
En: In the corner of the Urban Jungle that was bustling, Dewi sat on a park bench, staring at her notes.
Id: Di sekelilingnya, murid-murid berlalu-lalang, suara mereka seperti harmoni yang bising.
En: Around her, students were coming and going, their voices like a noisy harmony.
Id: Di sepanjang jalan, pohon-pohon rindang dan mural berwarna terang menghiasi dinding, memberikan kehidupan pada suasana kota yang sibuk ini.
En: Along the road, shady trees and brightly colored murals adorned the walls, bringing life to the atmosphere of this busy city.
Id: Dewi adalah seorang murid yang rajin.
En: Dewi was a diligent student.
Id: Ia selalu mendapatkan nilai bagus.
En: She always got good grades.
Id: Tapi, ada satu hal yang membuatnya gelisah—berbicara di depan kelas.
En: But, there was one thing that made her anxious—speaking in front of the class.
Id: Ia tahu bahwa presentasi besok sangat penting.
En: She knew that tomorrow's presentation was very important.
Id: Ia ingin mengesankan gurunya dan semua teman sekelasnya.
En: She wanted to impress her teacher and all her classmates.
Id: Tapi, setiap kali ia membayangkan berdiri di depan semua orang, tubuhnya mendadak membeku.
En: But every time she imagined standing in front of everyone, her body suddenly froze.
Id: Melihat kegelisahan Dewi, Budi, teman sekelasnya yang santai dan penuh percaya diri, menghampirinya.
En: Seeing Dewi's anxiety, Budi, her easy-going and confident classmate, approached her.
Id: "Hei, Dewi.
En: "Hey, Dewi.
Id: Kau kelihatan stres.
En: You look stressed.
Id: Ada yang bisa kubantu?
En: Is there anything I can help with?"
Id: " tanya Budi dengan senyuman.
En: Budi asked with a smile.
Id: Dewi menatap Budi.
En: Dewi looked at Budi.
Id: Ia tahu bahwa Budi jarang sekali mempersiapkan apa pun dan lebih suka berimprovisasi.
En: She knew that Budi rarely prepared for anything and preferred to improvise.
Id: Tapi, mungkin itulah yang ia butuhkan saat ini.
En: But maybe that's what she needed right now.
Id: Sedikit improvisasi untuk melawan ketakutan.
En: A little improvisation to fight her fear.
Id: "Budi, aku butuh bantuanmu.
En: "Budi, I need your help.
Id: Aku takut lupa kata-kata saat presentasi," kata Dewi, menghela napas berat.
En: I'm afraid I'll forget my words during the presentation," said Dewi, sighing heavily.
Id: "Jangan khawatir.
En: "Don't worry.
Id: Aku bisa ajari kamu beberapa trik untuk improvisasi," jawab Budi dengan penuh semangat.
En: I can teach you some tricks for improvisation," replied Budi enthusiastically.
Id: Mereka mulai berlatih bersama di taman, dengan Budi memberikan tip tentang cara menggali kreativitas saat Dewi lupa kata-kata.
En: They started practicing together in the park, with Budi giving tips on how to tap into creativity when Dewi forgot her words.
Id: "Bicara seolah-olah kamu sedang bercerita pada teman dekatmu," ujar Budi, "Santai saja dan nikmati momenmu.
En: "Talk as if you're telling a story to your close friend," said Budi, "Just relax and enjoy your moment."
Id: "Keesokan harinya, matahari bersinar cerah di tengah musim kemarau.
En: The next day, the sun shone brightly in the middle of the dry season.
Id: Dengan nafas yang sedikit gemeter, Dewi melangkah ke depan kelas.
En: With slightly shaky breaths, Dewi stepped to the front of the class.
Id: Suasana kelas terdiam.
En: The class atmosphere fell silent.
Id: Dewi mulai berbicara, mengikuti catatannya dengan cermat.
En: Dewi began to speak, following her notes carefully.
Id: Namun, di tengah-tengah presentasi, tiba-tiba ia lupa satu kalimat penting.
En: However, in the middle of the presentation, she suddenly forgot an important sentence.
Id: Rasanya seperti adegan buruk yang berulang di pikirannya.
En: It felt like a bad scene repeating in her mind.
Id: Tapi kali ini, Dewi ingat nasihat Budi.
En: But this time, Dewi remembered Budi's advice.
Id: Ia menutup mata sejenak, menarik nafas dalam, lalu membuka mata dan mulai berbicara seolah-olah bercerita pada seorang teman.
En: She closed her eyes for a moment, took a deep breath, then opened her eyes and began to speak as if telling a story to a friend.
Id: Kata-kata mengalir lancar, bahkan menambah elemen baru yang belum ada di catatannya.
En: The words flowed smoothly, even adding new elements that weren't in her notes.
Id: Para siswa terpukau, bahkan gurunya tersenyum kagum.
En: The students were fascinated, and even her teacher smiled in admiration.
Id: Ketika presentasi selesai, gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan.
En: When the presentation was over, the sound of applause filled the room.
Id: Dewi menunduk, sedikit merah, tapi kali ini bukan karena malu, melainkan karena bangga.
En: Dewi bowed, a little red, but this time not out of embarrassment, but out of pride.
Id: Ia berhasil mengatasi rasa takutnya.
En: She had managed to overcome her fear.
Id: Dewi melangkah turun dari depan kelas dengan perasaan yang lebih ringan dan dipenuhi kepercayaan diri baru.
En: Dewi stepped down from the front of the class with a lighter feeling and filled with new confidence.
Id: Kini, sanggup berbicara di depan umum bukan hanya impian.
En: Now, being able to speak in public was no longer just a dream.
Id: Dewi belajar dari Budi bahwa terkadang kreativitas dan fleksibilitas bisa jauh lebih kuat daripada persiapan yang sangat detail.
En: Dewi learned from Budi that sometimes creativity and flexibility can be much stronger than very detailed preparation.
Id: Urban Jungle ini, dengan segala hiruk-pikuknya, telah menjadi saksi perubahan diri Dewi yang luar biasa.
En: This Urban Jungle, with all its hustle and bustle, had witnessed Dewi's extraordinary self-transformation.
Vocabulary Words:
- bustling: ramai
- harmony: harmoni
- shady: rindang
- adorned: menghiasi
- diligent: rajin
- anxious: gelisah
- improvise: berimprovisasi
- enthusiastically: penuh semangat
- creativity: kreativitas
- fascinated: terpukau
- admiration: kagum
- applause: tepuk tangan
- embarrassment: malu
- flexibility: fleksibilitas
- self-transformation: perubahan diri
- notes: catatan
- anxiety: kegelisahan
- approached: menghampiri
- prefer: lebih suka
- tricks: trik
- impress: mengesankan
- silent: terdiam
- forgot: lupa
- admire: kagum
- pride: bangga
- dream: impian
- detailed: sangat detail
- witnessed: saksi
- extraordinary: luar biasa
- overcome: mengatasi
Comments
In Channel