Mendamaikan Muslim Yang Berselisih
Update: 2025-11-12
Description
Mendamaikan Muslim Yang Berselisih adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 20 Jumadil Awal 1447 H / 11 November 2025 M.
Kajian sebelumnya: Tiga Golongan yang Tidak Diajak Bicara oleh Allah di Hari Kiamat
Kajian Tentang Mendamaikan Muslim Yang Berselisih
Dari Auf bin Malik bin ath-Thufail Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha diberitahu bahwa Abdullah bin Zubair Radhiyallahu ‘Anhuma berkata mengenai suatu penjualan atau pemberian yang dilakukan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Demi Allah, ‘Aisyah benar-benar harus berhenti (dari perbuatan itu), atau saya akan membatasi (mengambil alih) urusan hartanya.”
‘Aisyah bertanya: “Apakah dia (Abdullah bin Zubair) yang mengatakan ini?”
Mereka (para pembawa berita) menjawab: “Ya.”
‘Aisyah kemudian berkata: “Kalau begitu, demi Allah, saya bernazar tidak akan berbicara dengan Ibnu Zubair (Abdullah bin Zubair) selamanya.”
Maka, Ibnu Zubair berusaha mencari perantara (untuk berbicara kepada ‘Aisyah) ketika masa pemutusan pembicaraan itu telah lama.
Namun, ‘Aisyah berkata: “Tidak, demi Allah, saya tidak akan berbicara dengan Abdullah bin Zubair selamanya, dan saya tidak akan melanggar nazar saya (dengan membayar kafarat).”
Ketika hal itu menjadi berkepanjangan bagi Ibnu Zubair, ia berbicara kepada Al-Miswar bin Makhramah dan Abdurrahman bin Al-Aswad bin ‘Abdi Yaghuts, dan berkata kepada keduanya: “Saya meminta kalian berdua atas nama Allah untuk membawaku masuk menemui ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, karena tidak halal baginya untuk bernazar memutus hubunganku.”
Maka, Al-Miswar dan Abdurrahman membawa Ibnu Zubair sampai mereka meminta izin kepada ‘Aisyah.
Keduanya berkata: “Assalamu ‘alaiki wa rahmatullahi wa barakatuh, bolehkah kami masuk?”
‘Aisyah menjawab: “Masuklah.”
Mereka bertanya: “Semuanya?”
‘Aisyah menjawab: “Ya, masuklah kalian semua.” (Saat itu ‘Aisyah tidak mengetahui bahwa Ibnu Zubair bersama mereka).
Ketika mereka masuk, Ibnu Zubair langsung menerobos hijab (tabir), lalu memeluk ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dan ia mulai memohon serta menangis.
Sementara itu, Al-Miswar dan Abdurrahman juga turut memohon kepada ‘Aisyah agar mau berbicara kepadanya (Ibnu Zubair) dan menerima permohonan maafnya.
Mereka berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah melarang pemutusan hubungan (pemboikotan) yang telah engkau ketahui. Dan tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam.”
Ketika mereka semakin mendesak ‘Aisyah dengan peringatan dan teguran, ‘Aisyah mulai menangis seraya berkata: “Sesungguhnya saya telah bernazar,
Comments
In Channel




