Semangat Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Update: 2025-11-28
Description
Semangat Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 4 Jumadil Akhir 1447 H / 25 November 2025 M.
Kajian sebelumnya: Mendamaikan Muslim Yang Berselisih
Kajian Tentang Semangat Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Dari Abu Zaid Amr ibnu Akhtab Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu. An-Nawawi Rahimahullah berkata:
وعَنْ أَبي زَيْدٍ عمْرُو بنِ أخْطَبَ الأنْصَارِيِّ رضي اللَّه عَنْهُ قَال: صلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم الْفَجْر، وَصعِدَ المِنْبَرَ، فَخَطَبنَا حَتَّى حَضَرَتِ الظُّهْرُ، فَنَزَل فَصَلَّى. ثُمَّ صَعِدَ المِنْبَر حَتَّى حَضَرتِ العصْرُ، ثُمَّ نَزَل فَصَلَّى، ثُمًَّ صعِد المنْبر حتى غَرَبتِ الشَّمْسُ، فَأخْبرنا مَا كان ومَا هُوَ كِائِنٌ، فَأَعْلَمُنَا أحْفَظُنَا. رواهُ مُسْلِمٌ.
“Dari Abu Zaid, namanya adalah Amr bin Akhtab Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat Subuh bersama kami, kemudian beliau naik ke mimbar. Beliau berkhutbah kepada kami sampai waktu Dzuhur tiba. Kemudian beliau turun, lalu shalat (Dzuhur). Kemudian beliau naik lagi ke mimbar dan berkhutbah kepada kami sampai waktu Ashar tiba. Kemudian beliau turun, lalu shalat (Ashar). Kemudian beliau naik lagi ke mimbar dan berkhutbah kepada kami sampai matahari terbenam. Beliau menyampaikan kepada kami apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Orang yang paling mengetahui di antara kami adalah orang yang paling kuat hafalannya.” (HR. Muslim)
Hadits ini menjelaskan semangat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengajarkan perkara-perkara agama kepada umat beliau. Beliau menyampaikan segala sesuatu: hal-hal yang sudah terjadi dan hal-hal yang akan terjadi. Semua ini tentu sebagai peringatan bagi umat beliau.
Karena khutbah yang panjang itu, Amr Radhiyallahu ‘Anhu menyebutkan bahwa orang yang paling memahami dan paling mengetahui tentang isi yang disampaikan oleh beliau adalah orang yang paling kuat hafalannya.
Hadits ini menjelaskan semangat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, cinta, dan kasih sayang beliau kepada umat beliau, sehingga beliau berupaya semaksimal mungkin untuk menyampaikan segala sesuatu, baik kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, maupun peringatan-peringatan dari hal-hal yang harus dijauhi.
Hal ini menunjukkan pentingnya pelajaran agama dan pentingnya mengambil ilmu dari sumbernya. Ilmu yang benar bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Bahkan, ilmu-ilmu umum pun jika dipelajari, hendaknya diambil dari sumber aslinya.
Hadits ini juga menjelaskan tentang kesaksian para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menyampaikan semua risalah. Tidak ada satu pun perkara yang diperintahkan Allah ‘Azza wa Jalla untuk disampaikan kepada umat manusia yang luput dari penyampaian beliau. Ini disaksikan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Maka sering terdengar perkataan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah:<br...
Comments
In Channel



