Chaos in the Kantin: Adi's Unlikely Dance of Connection
Update: 2025-11-04
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Chaos in the Kantin: Adi's Unlikely Dance of Connection
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-11-04-08-38-20-id
Story Transcript:
Id: Hari itu, suasana di kantin SMA Negeri Jakarta ramai seperti biasa.
En: That day, the atmosphere in the kantin SMA Negeri Jakarta was busy as usual.
Id: Canda dan tawa terdengar dari setiap sudut ruangan.
En: Laughter and jokes were heard from every corner of the room.
Id: Aroma nasi goreng dan sambal menyelimuti udara, membuat semua orang semakin lapar.
En: The aroma of nasi goreng and sambal filled the air, making everyone even hungrier.
Id: Di tengah keramaian itu, seorang siswa bernama Adi terlihat gelisah.
En: Amid the hustle and bustle, a student named Adi appeared restless.
Id: Matanya tertuju pada Rina, gadis populer yang duduk tidak jauh di depan sana, tertawa bersama teman-temannya.
En: His eyes were fixed on Rina, the popular girl who sat not far in front, laughing with her friends.
Id: Adi selalu mengagumi cara Rina tersenyum dan bagaimana dia selalu menjadi pusat perhatian tanpa harus berusaha keras.
En: Adi always admired the way Rina smiled and how she always managed to be the center of attention without trying too hard.
Id: Dalam hati, Adi bertekad akan membuat Rina tertawa hari ini.
En: In his heart, Adi was determined to make Rina laugh today.
Id: Dia ingin menunjukkan kemampuannya dalam menari yang telah ia pelajari dengan susah payah dari video online.
En: He wanted to show off his dancing skills that he had painstakingly learned from online videos.
Id: Adi yakin ini saat yang tepat.
En: Adi was sure this was the right moment.
Id: Dengan langkah percaya diri, Adi maju ke tengah kantin.
En: With confidence in his step, Adi moved to the middle of the kantin.
Id: Dia mulai menggerakkan tubuhnya, mengikuti irama musik di kepalanya.
En: He started moving his body, following the rhythm of music in his head.
Id: Awalnya, beberapa orang menoleh, tertarik akan apa yang Adi lakukan.
En: Initially, a few people turned to see what Adi was doing.
Id: Kaki Adi bergerak ke kiri, ke kanan, dengan ayunan tangan yang semangat.
En: Adi's feet moved to the left, to the right, with enthusiastic swings of his arms.
Id: Tapi, sesuatu yang tidak diharapkan pun terjadi.
En: But, something unexpected happened.
Id: Saat Adi berputar, kakinya menyentuh genangan soda yang tumpah di lantai.
En: As Adi spun around, his foot touched a puddle of spilled soda on the floor.
Id: "Aduh!
En: "Ouch!"
Id: " teriak Adi saat tubuhnya kehilangan keseimbangan.
En: shouted Adi as his body lost balance.
Id: Dia jatuh dan dalam sekejap, tangannya menyenggol meja penuh dengan baki makanan.
En: He fell and in an instant, his hand knocked over a table full of trays of food.
Id: Makanan terbang melintasi udara seperti kembang api, meninggalkan jejak warna-warni saus dan nasi di mana-mana.
En: The food flew through the air like fireworks, leaving colorful trails of sauce and rice everywhere.
Id: Seluruh kantin terdiam, sebelum akhirnya pecah dalam tawa.
En: The entire kantin fell silent, before bursting into laughter.
Id: Adi merasa wajahnya memerah, campuran antara malu dan cemas apakah Rina marah padanya.
En: Adi felt his face turn red, a mixture of embarrassment and anxiety about whether Rina was angry with him.
Id: Namun ketika dia memberanikan diri untuk melihat ke arah Rina, dia melihat Rina tertawa terbahak-bahak, matanya berbinar melihat kejadian itu.
En: But when he dared to look in Rina's direction, he saw her laughing out loud, her eyes twinkling at the scene.
Id: "Ini benar-benar hebat, Adi!
En: "This is truly great, Adi!"
Id: " seru Rina setelah tawa mereka mereda.
En: exclaimed Rina after their laughter subsided.
Id: Tidak ada keinginan marah atau jengkel dari wajahnya.
En: There was no sign of anger or annoyance on her face.
Id: "Kau selalu bisa menemukan cara untuk membuat hariku lebih cerah.
En: "You always find a way to make my day brighter."
Id: "Adi mendekati Rina dengan perasaan lega.
En: Adi approached Rina with a sense of relief.
Id: Ia menyadari bahwa mungkin dia tidak perlu tampil sempurna untuk mendapatkan perhatian Rina.
En: He realized that maybe he didn't need to be perfect to get Rina's attention.
Id: Kadang, menjadi diri sendiri—dengan semua kejentikannya—adalah lebih berharga.
En: Sometimes, being oneself—with all its quirks—is more valuable.
Id: Hari itu, Adi belajar tidak hanya tentang pentingnya untuk berusaha, tetapi juga merangkul kekonyolan-kekonyolan kecil yang membentuk dirinya.
En: That day, Adi learned not only about the importance of trying hard, but also embracing the little sillinesses that shape him.
Id: Dan siapa sangka, percikan makanan yang beterbangan di kantin justru membawa mereka lebih dekat.
En: And who would have thought, the splatter of food flying across the kantin instead brought them closer.
Id: Adi sekarang tahu, senyum Rina adalah hadiah terbaik yang bisa ia dapatkan dari setiap usaha yang dilakukan dengan tulus.
En: Adi now knew that Rina's smile was the best reward he could get from any effort made sincerely.
Id: Cerita ini berakhir dengan kepuasan, bukan karena kesempurnaan, tetapi karena penerimaan dan kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan.
En: This story ends with satisfaction, not because of perfection, but because of acceptance and happiness in imperfection.
Vocabulary Words:
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-11-04-08-38-20-id
Story Transcript:
Id: Hari itu, suasana di kantin SMA Negeri Jakarta ramai seperti biasa.
En: That day, the atmosphere in the kantin SMA Negeri Jakarta was busy as usual.
Id: Canda dan tawa terdengar dari setiap sudut ruangan.
En: Laughter and jokes were heard from every corner of the room.
Id: Aroma nasi goreng dan sambal menyelimuti udara, membuat semua orang semakin lapar.
En: The aroma of nasi goreng and sambal filled the air, making everyone even hungrier.
Id: Di tengah keramaian itu, seorang siswa bernama Adi terlihat gelisah.
En: Amid the hustle and bustle, a student named Adi appeared restless.
Id: Matanya tertuju pada Rina, gadis populer yang duduk tidak jauh di depan sana, tertawa bersama teman-temannya.
En: His eyes were fixed on Rina, the popular girl who sat not far in front, laughing with her friends.
Id: Adi selalu mengagumi cara Rina tersenyum dan bagaimana dia selalu menjadi pusat perhatian tanpa harus berusaha keras.
En: Adi always admired the way Rina smiled and how she always managed to be the center of attention without trying too hard.
Id: Dalam hati, Adi bertekad akan membuat Rina tertawa hari ini.
En: In his heart, Adi was determined to make Rina laugh today.
Id: Dia ingin menunjukkan kemampuannya dalam menari yang telah ia pelajari dengan susah payah dari video online.
En: He wanted to show off his dancing skills that he had painstakingly learned from online videos.
Id: Adi yakin ini saat yang tepat.
En: Adi was sure this was the right moment.
Id: Dengan langkah percaya diri, Adi maju ke tengah kantin.
En: With confidence in his step, Adi moved to the middle of the kantin.
Id: Dia mulai menggerakkan tubuhnya, mengikuti irama musik di kepalanya.
En: He started moving his body, following the rhythm of music in his head.
Id: Awalnya, beberapa orang menoleh, tertarik akan apa yang Adi lakukan.
En: Initially, a few people turned to see what Adi was doing.
Id: Kaki Adi bergerak ke kiri, ke kanan, dengan ayunan tangan yang semangat.
En: Adi's feet moved to the left, to the right, with enthusiastic swings of his arms.
Id: Tapi, sesuatu yang tidak diharapkan pun terjadi.
En: But, something unexpected happened.
Id: Saat Adi berputar, kakinya menyentuh genangan soda yang tumpah di lantai.
En: As Adi spun around, his foot touched a puddle of spilled soda on the floor.
Id: "Aduh!
En: "Ouch!"
Id: " teriak Adi saat tubuhnya kehilangan keseimbangan.
En: shouted Adi as his body lost balance.
Id: Dia jatuh dan dalam sekejap, tangannya menyenggol meja penuh dengan baki makanan.
En: He fell and in an instant, his hand knocked over a table full of trays of food.
Id: Makanan terbang melintasi udara seperti kembang api, meninggalkan jejak warna-warni saus dan nasi di mana-mana.
En: The food flew through the air like fireworks, leaving colorful trails of sauce and rice everywhere.
Id: Seluruh kantin terdiam, sebelum akhirnya pecah dalam tawa.
En: The entire kantin fell silent, before bursting into laughter.
Id: Adi merasa wajahnya memerah, campuran antara malu dan cemas apakah Rina marah padanya.
En: Adi felt his face turn red, a mixture of embarrassment and anxiety about whether Rina was angry with him.
Id: Namun ketika dia memberanikan diri untuk melihat ke arah Rina, dia melihat Rina tertawa terbahak-bahak, matanya berbinar melihat kejadian itu.
En: But when he dared to look in Rina's direction, he saw her laughing out loud, her eyes twinkling at the scene.
Id: "Ini benar-benar hebat, Adi!
En: "This is truly great, Adi!"
Id: " seru Rina setelah tawa mereka mereda.
En: exclaimed Rina after their laughter subsided.
Id: Tidak ada keinginan marah atau jengkel dari wajahnya.
En: There was no sign of anger or annoyance on her face.
Id: "Kau selalu bisa menemukan cara untuk membuat hariku lebih cerah.
En: "You always find a way to make my day brighter."
Id: "Adi mendekati Rina dengan perasaan lega.
En: Adi approached Rina with a sense of relief.
Id: Ia menyadari bahwa mungkin dia tidak perlu tampil sempurna untuk mendapatkan perhatian Rina.
En: He realized that maybe he didn't need to be perfect to get Rina's attention.
Id: Kadang, menjadi diri sendiri—dengan semua kejentikannya—adalah lebih berharga.
En: Sometimes, being oneself—with all its quirks—is more valuable.
Id: Hari itu, Adi belajar tidak hanya tentang pentingnya untuk berusaha, tetapi juga merangkul kekonyolan-kekonyolan kecil yang membentuk dirinya.
En: That day, Adi learned not only about the importance of trying hard, but also embracing the little sillinesses that shape him.
Id: Dan siapa sangka, percikan makanan yang beterbangan di kantin justru membawa mereka lebih dekat.
En: And who would have thought, the splatter of food flying across the kantin instead brought them closer.
Id: Adi sekarang tahu, senyum Rina adalah hadiah terbaik yang bisa ia dapatkan dari setiap usaha yang dilakukan dengan tulus.
En: Adi now knew that Rina's smile was the best reward he could get from any effort made sincerely.
Id: Cerita ini berakhir dengan kepuasan, bukan karena kesempurnaan, tetapi karena penerimaan dan kebahagiaan dalam ketidaksempurnaan.
En: This story ends with satisfaction, not because of perfection, but because of acceptance and happiness in imperfection.
Vocabulary Words:
- atmosphere: suasana
- restless: gelisah
- admired: mengagumi
- determined: bertekad
- center of attention: pusat perhatian
- painstakingly: dengan susah payah
- confidence: percaya diri
- rhythm: irama
- enthusiastic: semangat
- unexpected: tidak diharapkan
- spun around: berputar
- puddle: genangan
- foot: kaki
- balance: keseimbangan
- tray: baki
- burst: pecah
- embarrassment: malu
- anxiety: cemas
- twinkling: berbinar
- subsided: mereda
- annoyance: jengkel
- quirks: kejentikan
- embracing: merangkul
- sillinesses: kekonyolan
- splatter: percikan
- reward: hadiah
- sincerely: tulus
- satisfaction: kepuasan
- perfection: kesempurnaan
- acceptance: penerimaan
Comments
In Channel




