Blending Traditions: An Artist's Breakthrough on Galungan Day
Update: 2025-12-07
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Blending Traditions: An Artist's Breakthrough on Galungan Day
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-07-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Aditya menatap kanvas kosong di sudut kabin kayu yang nyaman di Ubud.
En: Aditya gazed at the empty canvas in the corner of the cozy wooden cabin in Ubud.
Id: Suara kicau burung dan desiran angin melintasi padi mengisi udara musim panas.
En: The sound of birds chirping and the whispers of the wind across the rice fields filled the summer air.
Id: Hari itu terasa istimewa.
En: That day felt special.
Id: Hari Galungan, saat keluarga berkumpul dan merayakan kemenangan dharma.
En: It was Galungan Day, a time when families gather and celebrate the victory of dharma.
Id: Kali ini, keluarganya berkumpul di kabin ini, merayakannya dengan penuh sukacita.
En: This time, his family gathered in this cabin, celebrating with full joy.
Id: Aditya belum bisa tenang.
En: Aditya couldn't quite calm down.
Id: Di kejauhan, ia melihat Dewi, adiknya, sibuk membuat canang sari, sementara Ratna, ibunya, menyiapkan banten dengan senyuman hangat.
En: In the distance, he saw Dewi, his sister, busy making canang sari, while Ratna, his mother, prepared the banten with a warm smile.
Id: Mereka semua sibuk, menjalani tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang.
En: They were all busy, carrying out the traditions passed down by their ancestors.
Id: Namun, pikiran Aditya melayang ke pameran seni di Denpasar.
En: However, Aditya's thoughts drifted to the art exhibition in Denpasar.
Id: Ia menerima email penting pagi itu.
En: He had received an important email that morning.
Id: Sebuah undangan untuk menampilkan karyanya di galeri seni ternama.
En: An invitation to showcase his work in a renowned art gallery.
Id: Ini adalah kesempatan yang ia tunggu-tunggu.
En: This was the opportunity he had been waiting for.
Id: Tapi ketika itu, Ratna mendatanginya, “Aditya, bisa bantu ibu memimpin upacara?
En: But just then, Ratna approached him, "Aditya, can you help me lead the ceremony?
Id: Keluarga berharap banyak darimu.
En: The family expects a lot from you."
Id: ”Aditya terkejut.
En: Aditya was surprised.
Id: Ia merasa tertekan, harus memilih antara keluarga dan impiannya.
En: He felt pressured, having to choose between family and his dream.
Id: Hatinya bergemuruh, tapi ia mengambil napas dalam-dalam.
En: His heart raced, but he took a deep breath.
Id: Bagaimana mungkin ia mengecewakan keluarganya di hari sakral ini?
En: How could he disappoint his family on this sacred day?
Id: Saat itu, ide cemerlang melintas di pikirannya.
En: At that moment, a brilliant idea crossed his mind.
Id: Ia tersenyum, mengangguk, lalu berlari ke arah kanvas.
En: He smiled, nodded, then ran towards the canvas.
Id: Dengan semangat baru, ia mulai melukis motif-motif tradisional Bali.
En: With newfound enthusiasm, he began painting traditional Bali motifs.
Id: Warna-warna cerah menghiasi kanvas.
En: Bright colors adorned the canvas.
Id: Ia menambahkan unsur-unsur khas Galungan, seperti penjor dan barong.
En: He added elements typical of Galungan, like penjor and barong.
Id: Lukisan itu tak hanya menjadi ekspresi seninya tetapi juga penghormatan kepada budayanya.
En: The painting became not only an expression of his art but also a tribute to his culture.
Id: Ketika malam datang dan upacara dimulai, Aditya memajang karyanya di tengah-tengah hiasan Galungan.
En: When night came and the ceremony began, Aditya displayed his work amidst the Galungan decorations.
Id: semua terpesona.
En: Everyone was captivated.
Id: Dewi bertepuk tangan, Ratna tersenyum haru, dan seluruh keluarga memuji Aditya.
En: Dewi clapped, Ratna smiled with emotion, and the whole family praised Aditya.
Id: Dengan bangga, ia menuntun upacara dengan lukisannya sebagai pusat perhatian.
En: Proudly, he led the ceremony with his painting as the center of attention.
Id: Aditya menyadari sesuatu yang penting hari itu.
En: Aditya realized something important that day.
Id: Ia tak perlu memilih antara seni dan keluarga.
En: He didn't have to choose between art and family.
Id: Seni adalah bagian dari dirinya, dan dengan caranya sendiri, ia bisa menghormati tradisi.
En: Art was part of him, and in his own way, he could honor tradition.
Id: Ketika Galungan berakhir, ia meyakini bahwa seni dan budaya bisa berjalan beriringan.
En: When Galungan ended, he was convinced that art and culture could go hand in hand.
Id: Aditya kini melangkah dengan keyakinan baru.
En: Aditya now stepped forward with new confidence.
Id: Ia belajar bahwa menghormati tradisi dan mengejar impian pribadi tak harus bertentangan.
En: He learned that respecting tradition and pursuing personal dreams did not have to be in conflict.
Id: Lukisannya dikenal dan diakui, tetapi lebih dari itu, ia telah memenuhi harapan keluarganya.
En: His painting was recognized and acknowledged, but more than that, he had fulfilled his family's expectations.
Id: Kabin di Ubud tak hanya menjadi saksi perayaan, tetapi juga tempat di mana Aditya menemukan keseimbangan antara impian dan kewajiban.
En: The cabin in Ubud not only became a witness to the celebration but also the place where Aditya found a balance between dreams and obligations.
Id: Di balik bisingnya perayaan, ia menemukan kedamaian di dalam dirinya sendiri.
En: Behind the lively celebration, he found peace within himself.
Vocabulary Words:
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-07-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Aditya menatap kanvas kosong di sudut kabin kayu yang nyaman di Ubud.
En: Aditya gazed at the empty canvas in the corner of the cozy wooden cabin in Ubud.
Id: Suara kicau burung dan desiran angin melintasi padi mengisi udara musim panas.
En: The sound of birds chirping and the whispers of the wind across the rice fields filled the summer air.
Id: Hari itu terasa istimewa.
En: That day felt special.
Id: Hari Galungan, saat keluarga berkumpul dan merayakan kemenangan dharma.
En: It was Galungan Day, a time when families gather and celebrate the victory of dharma.
Id: Kali ini, keluarganya berkumpul di kabin ini, merayakannya dengan penuh sukacita.
En: This time, his family gathered in this cabin, celebrating with full joy.
Id: Aditya belum bisa tenang.
En: Aditya couldn't quite calm down.
Id: Di kejauhan, ia melihat Dewi, adiknya, sibuk membuat canang sari, sementara Ratna, ibunya, menyiapkan banten dengan senyuman hangat.
En: In the distance, he saw Dewi, his sister, busy making canang sari, while Ratna, his mother, prepared the banten with a warm smile.
Id: Mereka semua sibuk, menjalani tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang.
En: They were all busy, carrying out the traditions passed down by their ancestors.
Id: Namun, pikiran Aditya melayang ke pameran seni di Denpasar.
En: However, Aditya's thoughts drifted to the art exhibition in Denpasar.
Id: Ia menerima email penting pagi itu.
En: He had received an important email that morning.
Id: Sebuah undangan untuk menampilkan karyanya di galeri seni ternama.
En: An invitation to showcase his work in a renowned art gallery.
Id: Ini adalah kesempatan yang ia tunggu-tunggu.
En: This was the opportunity he had been waiting for.
Id: Tapi ketika itu, Ratna mendatanginya, “Aditya, bisa bantu ibu memimpin upacara?
En: But just then, Ratna approached him, "Aditya, can you help me lead the ceremony?
Id: Keluarga berharap banyak darimu.
En: The family expects a lot from you."
Id: ”Aditya terkejut.
En: Aditya was surprised.
Id: Ia merasa tertekan, harus memilih antara keluarga dan impiannya.
En: He felt pressured, having to choose between family and his dream.
Id: Hatinya bergemuruh, tapi ia mengambil napas dalam-dalam.
En: His heart raced, but he took a deep breath.
Id: Bagaimana mungkin ia mengecewakan keluarganya di hari sakral ini?
En: How could he disappoint his family on this sacred day?
Id: Saat itu, ide cemerlang melintas di pikirannya.
En: At that moment, a brilliant idea crossed his mind.
Id: Ia tersenyum, mengangguk, lalu berlari ke arah kanvas.
En: He smiled, nodded, then ran towards the canvas.
Id: Dengan semangat baru, ia mulai melukis motif-motif tradisional Bali.
En: With newfound enthusiasm, he began painting traditional Bali motifs.
Id: Warna-warna cerah menghiasi kanvas.
En: Bright colors adorned the canvas.
Id: Ia menambahkan unsur-unsur khas Galungan, seperti penjor dan barong.
En: He added elements typical of Galungan, like penjor and barong.
Id: Lukisan itu tak hanya menjadi ekspresi seninya tetapi juga penghormatan kepada budayanya.
En: The painting became not only an expression of his art but also a tribute to his culture.
Id: Ketika malam datang dan upacara dimulai, Aditya memajang karyanya di tengah-tengah hiasan Galungan.
En: When night came and the ceremony began, Aditya displayed his work amidst the Galungan decorations.
Id: semua terpesona.
En: Everyone was captivated.
Id: Dewi bertepuk tangan, Ratna tersenyum haru, dan seluruh keluarga memuji Aditya.
En: Dewi clapped, Ratna smiled with emotion, and the whole family praised Aditya.
Id: Dengan bangga, ia menuntun upacara dengan lukisannya sebagai pusat perhatian.
En: Proudly, he led the ceremony with his painting as the center of attention.
Id: Aditya menyadari sesuatu yang penting hari itu.
En: Aditya realized something important that day.
Id: Ia tak perlu memilih antara seni dan keluarga.
En: He didn't have to choose between art and family.
Id: Seni adalah bagian dari dirinya, dan dengan caranya sendiri, ia bisa menghormati tradisi.
En: Art was part of him, and in his own way, he could honor tradition.
Id: Ketika Galungan berakhir, ia meyakini bahwa seni dan budaya bisa berjalan beriringan.
En: When Galungan ended, he was convinced that art and culture could go hand in hand.
Id: Aditya kini melangkah dengan keyakinan baru.
En: Aditya now stepped forward with new confidence.
Id: Ia belajar bahwa menghormati tradisi dan mengejar impian pribadi tak harus bertentangan.
En: He learned that respecting tradition and pursuing personal dreams did not have to be in conflict.
Id: Lukisannya dikenal dan diakui, tetapi lebih dari itu, ia telah memenuhi harapan keluarganya.
En: His painting was recognized and acknowledged, but more than that, he had fulfilled his family's expectations.
Id: Kabin di Ubud tak hanya menjadi saksi perayaan, tetapi juga tempat di mana Aditya menemukan keseimbangan antara impian dan kewajiban.
En: The cabin in Ubud not only became a witness to the celebration but also the place where Aditya found a balance between dreams and obligations.
Id: Di balik bisingnya perayaan, ia menemukan kedamaian di dalam dirinya sendiri.
En: Behind the lively celebration, he found peace within himself.
Vocabulary Words:
- gazed: menatap
- cozy: nyaman
- chirping: kicau
- whispers: desiran
- ancestors: nenek moyang
- drifted: melayang
- exhibition: pameran
- renowned: ternama
- pressure: tertekan
- brilliant: cemerlang
- enthusiasm: semangat
- motifs: motif-motif
- adorned: menghiasi
- elements: unsur-unsur
- captivated: terpesona
- praised: memuji
- conflict: bertentangan
- balance: keseimbangan
- obligations: kewajiban
- lively: bisingnya
- peace: kedamaian
- fulfilled: memenuhi
- sacred: sakral
- witness: saksi
- pursuing: mengejar
- acknowledged: diakui
- honor: menghormati
- tribute: penghormatan
- victory: kemenangan
- convinced: meyakini
Comments
In Channel




