DiscoverRadio Rodja 756 AMBahaya Mengadu Domba (Namimah)
Bahaya Mengadu Domba (Namimah)

Bahaya Mengadu Domba (Namimah)

Update: 2025-11-21
Share

Description



Bahaya Mengadu Domba (Namimah) adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Shahih Jami’ Ash-Shaghir. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah pada Kamis, 29 Jumadil Awal 1447 H / 20 November 2025 M.















Kajian Islam Tentang Bahaya Mengadu Domba (Namimah)







Mengadu domba merupakan ucapan yang sangat berbahaya. Terkadang, ucapan yang benar pun menjadi bumerang manakala disampaikan, justru menimbulkan permusuhan. Hal ini menimbulkan mudarat. Apalagi jika ucapan itu memang tidak benar dan tujuannya adalah menebarkan permusuhan. Perbuatan ini dinamakan namimah.







Mengadu domba adalah dosa besar yang ditegur dan diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mengakibatkan permusuhan antara dua orang yang tadinya bersaudara adalah perbuatan tercela, apalagi jika dilakukan dengan sengaja.







Hadits ke-85 mengenai hal ini disebutkan oleh penulis dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad, bukan dalam Shahih Bukhari. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Baihaqi dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu.







Hadits ini juga disebutkan dalam Shahih Muslim. Para ulama ahli hadits mengatakan bahwa jika sebuah hadits diriwayatkan dalam Shahih Bukhari atau Shahih Muslim, penyebutan referensi yang paling shahih (Bukhari dan Muslim) sudah cukup. Namun, jika riwayat dalam Shahih Bukhari dan Muslim singkat, sementara di referensi lain lebih lengkap dengan sanad shahih, tambahan lafaz itu yang diharapkan.







Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:







 أتَدْرُونَ مَا العَضَهُ؟ نَقْلُ الحديثِ مِنْ بَعضِ النَّاسِ إِلَى بعضٍ لِيُفْسِدُوا بَيْنَهُمْ







“Tahukah kalian apa itu al-‘adh (adu domba)? Ia adalah memindahkan perkataan dari sebagian orang kepada sebagian yang lain untuk merusak hubungan di antara mereka.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dan Al-Baihaqi)







Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan ini dengan ungkapan pertanyaan di awal, yaitu: مَا الْعَضْهُ (Tahukah kalian apa itu al-‘adh?) yang menunjukkan bahwa ini adalah perkara besar yang harus diwaspadai.







Kita tahu bahwa tidak setiap hal yang bermanfaat pantas untuk diucapkan. Di antara kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:







مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ







“Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya, dishahihkan Al-Albani)







Para ulama menyebutkan bahwa yang tidak bermanfaat mencakup:









* Hal yang haram: Ucapan haram, tindakan haram. Ini wajib ditinggalkan.







* Hal yang makruh: Meskipun tidak sampai haram, hal makruh juga tidak bermanfaat dan dibenci.







* Hal yang rancu (syubhat): Orang yang tidak memahami suatu pembahasan, maka ini juga tidak diperlukan. Ketika hendak beramal, cari yang pasti dan tinggalkan yang meragukan.







* Hal yang mubah tapi berlebihan.









Bijaksana dalam Lisan







Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:







مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْي...
Comments 
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Bahaya Mengadu Domba (Namimah)

Bahaya Mengadu Domba (Namimah)

kontak@radiorodja.com (Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Indonesia)