Finding Warmth in a Rainy Christmas: Rizky's Journey
Update: 2025-12-20
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Finding Warmth in a Rainy Christmas: Rizky's Journey
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-20-08-38-19-id
Story Transcript:
Id: Hujan deras mengguyur Jakarta pada malam itu.
En: Heavy rain poured down over Jakarta that night.
Id: Lampu-lampu berwarna-warni menghiasi gedung-gedung, memberikan suasana hangat di tengah dinginnya hujan.
En: Colorful lights adorned the buildings, providing a warm atmosphere amidst the cold rain.
Id: Rizky berdiri di jendela apartemennya, merenung.
En: Rizky stood by his apartment window, pondering.
Id: Baru beberapa bulan ia tinggal di kota besar ini.
En: It had only been a few months since he moved to this big city.
Id: Rasanya asing, seakan ia terlempar ke dunia lain yang begitu hiruk-pikuk.
En: It felt foreign, as if he had been thrown into another world that was so bustling.
Id: "Selamat Natal, Rizky!
En: "Merry Christmas, Rizky!"
Id: " tulis pesan singkat dari Dewi, kakak perempuannya.
En: read a short message from Dewi, his older sister.
Id: Pesan itu mengingatkannya pada keluarga di kampung halaman.
En: The message reminded him of his family in the hometown.
Id: Di sana, Natal adalah momen yang hangat, penuh cinta dan tawa.
En: There, Christmas was a warm moment, full of love and laughter.
Id: Di sini, di tengah kota yang tak pernah tidur, Rizky merasa sebaliknya.
En: Here, in the city that never sleeps, Rizky felt the opposite.
Id: Dengan perasaan campur aduk, Rizky memutuskan untuk menghadiri pertemuan keluarga di rumah Arif, sepupunya, yang tinggal tidak jauh dari sana.
En: With mixed feelings, Rizky decided to attend a family gathering at Arif's house, his cousin, who lived not far from there.
Id: Di balik pintu rumah Arif, terdengar suara musik dan tawa.
En: Behind Arif's door, the sound of music and laughter could be heard.
Id: Rizky merasa ragu, langkahnya terhenti sesaat sebelum ia memberanikan diri masuk.
En: Rizky felt hesitant, his step paused for a moment before he summoned the courage to enter.
Id: Di dalam, suasana begitu meriah.
En: Inside, the atmosphere was so lively.
Id: Arif, Dewi, dan seluruh keluarga menyambutnya dengan pelukan hangat.
En: Arif, Dewi, and the entire family welcomed him with warm hugs.
Id: Tapi di balik senyumnya, Rizky masih merasa hilang.
En: But behind his smile, Rizky still felt lost.
Id: Ia sulit membaur, perasaannya campur aduk antara senang dan canggung.
En: He found it difficult to blend in, his feelings a mixture of joy and awkwardness.
Id: Selama makan malam, ia lebih banyak diam, membisu.
En: During dinner, he mostly remained silent, speechless.
Id: Namun, saat semua hampir usai, Arif tiba-tiba berbicara.
En: However, as things were about to conclude, Arif suddenly spoke.
Id: "Rizky, kami semua kangen sama cerita-ceritamu.
En: "Rizky, we all miss your stories."
Id: " Rizky tersenyum kecil, merasa belum pantas untuk bercerita.
En: Rizky gave a small smile, feeling unworthy to tell stories.
Id: Tapi kemudian Dewi menambahkan, "Kami di sini untukmu, Rizh.
En: But then Dewi added, "We're here for you, Rizh.
Id: Tidak perlu merasa sendiri.
En: No need to feel alone."
Id: "Keheningan sejenak menyelimuti ruangan.
En: A momentary silence enveloped the room.
Id: Rizky akhirnya membuka suara, menceritakan bagaimana sulitnya menyesuaikan diri di kota besar ini.
En: Rizky finally spoke up, telling how difficult it was to adjust in the big city.
Id: Betapa ia merindukan kebersamaan yang dahulu ia sepelekan.
En: How much he missed the togetherness he used to take for granted.
Id: Perlahan, suara-suara dukungan mengalir.
En: Gradually, voices of support flowed.
Id: "Kami mengerti," kata mereka, "Kita semua pernah merasa hilang.
En: "We understand," they said, "We've all felt lost before."
Id: "Dengan perasaan lebih ringan, Rizky merasakan kehangatan yang tulus dari keluarganya.
En: With a lighter heart, Rizky felt the sincere warmth from his family.
Id: Natal kali ini tidak sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pelukan dari orang-orang tercintanya.
En: This Christmas was not just a celebration, but also an embrace from his loved ones.
Id: Malam itu berakhir dengan senyum dan tawa, membangkitkan kembali semangat yang sempat hilang dalam diri Rizky.
En: That night ended with smiles and laughter, reviving the spirit that had been lost within Rizky.
Id: Ketika akhirnya ia pulang, sesekali renungan muncul di benaknya.
En: As he finally went home, reflections occasionally appeared in his mind.
Id: Jakarta memang masih misteri baginya, namun kini, ia tidak lagi merasa sendiri.
En: Jakarta was still a mystery to him, but now, he no longer felt alone.
Id: Keluarganya selalu ada, memberikan tempat yang aman untuk pulang.
En: His family was always there, providing a safe place to return.
Id: Di tengah keramaian kota, Rizky menemukan kembali rasa memiliki.
En: Amidst the city's hustle and bustle, Rizky rediscovered a sense of belonging.
Id: Di sini, hati yang hangat akan selalu menyambutnya.
En: Here, a warm heart would always welcome him.
Vocabulary Words:
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-12-20-08-38-19-id
Story Transcript:
Id: Hujan deras mengguyur Jakarta pada malam itu.
En: Heavy rain poured down over Jakarta that night.
Id: Lampu-lampu berwarna-warni menghiasi gedung-gedung, memberikan suasana hangat di tengah dinginnya hujan.
En: Colorful lights adorned the buildings, providing a warm atmosphere amidst the cold rain.
Id: Rizky berdiri di jendela apartemennya, merenung.
En: Rizky stood by his apartment window, pondering.
Id: Baru beberapa bulan ia tinggal di kota besar ini.
En: It had only been a few months since he moved to this big city.
Id: Rasanya asing, seakan ia terlempar ke dunia lain yang begitu hiruk-pikuk.
En: It felt foreign, as if he had been thrown into another world that was so bustling.
Id: "Selamat Natal, Rizky!
En: "Merry Christmas, Rizky!"
Id: " tulis pesan singkat dari Dewi, kakak perempuannya.
En: read a short message from Dewi, his older sister.
Id: Pesan itu mengingatkannya pada keluarga di kampung halaman.
En: The message reminded him of his family in the hometown.
Id: Di sana, Natal adalah momen yang hangat, penuh cinta dan tawa.
En: There, Christmas was a warm moment, full of love and laughter.
Id: Di sini, di tengah kota yang tak pernah tidur, Rizky merasa sebaliknya.
En: Here, in the city that never sleeps, Rizky felt the opposite.
Id: Dengan perasaan campur aduk, Rizky memutuskan untuk menghadiri pertemuan keluarga di rumah Arif, sepupunya, yang tinggal tidak jauh dari sana.
En: With mixed feelings, Rizky decided to attend a family gathering at Arif's house, his cousin, who lived not far from there.
Id: Di balik pintu rumah Arif, terdengar suara musik dan tawa.
En: Behind Arif's door, the sound of music and laughter could be heard.
Id: Rizky merasa ragu, langkahnya terhenti sesaat sebelum ia memberanikan diri masuk.
En: Rizky felt hesitant, his step paused for a moment before he summoned the courage to enter.
Id: Di dalam, suasana begitu meriah.
En: Inside, the atmosphere was so lively.
Id: Arif, Dewi, dan seluruh keluarga menyambutnya dengan pelukan hangat.
En: Arif, Dewi, and the entire family welcomed him with warm hugs.
Id: Tapi di balik senyumnya, Rizky masih merasa hilang.
En: But behind his smile, Rizky still felt lost.
Id: Ia sulit membaur, perasaannya campur aduk antara senang dan canggung.
En: He found it difficult to blend in, his feelings a mixture of joy and awkwardness.
Id: Selama makan malam, ia lebih banyak diam, membisu.
En: During dinner, he mostly remained silent, speechless.
Id: Namun, saat semua hampir usai, Arif tiba-tiba berbicara.
En: However, as things were about to conclude, Arif suddenly spoke.
Id: "Rizky, kami semua kangen sama cerita-ceritamu.
En: "Rizky, we all miss your stories."
Id: " Rizky tersenyum kecil, merasa belum pantas untuk bercerita.
En: Rizky gave a small smile, feeling unworthy to tell stories.
Id: Tapi kemudian Dewi menambahkan, "Kami di sini untukmu, Rizh.
En: But then Dewi added, "We're here for you, Rizh.
Id: Tidak perlu merasa sendiri.
En: No need to feel alone."
Id: "Keheningan sejenak menyelimuti ruangan.
En: A momentary silence enveloped the room.
Id: Rizky akhirnya membuka suara, menceritakan bagaimana sulitnya menyesuaikan diri di kota besar ini.
En: Rizky finally spoke up, telling how difficult it was to adjust in the big city.
Id: Betapa ia merindukan kebersamaan yang dahulu ia sepelekan.
En: How much he missed the togetherness he used to take for granted.
Id: Perlahan, suara-suara dukungan mengalir.
En: Gradually, voices of support flowed.
Id: "Kami mengerti," kata mereka, "Kita semua pernah merasa hilang.
En: "We understand," they said, "We've all felt lost before."
Id: "Dengan perasaan lebih ringan, Rizky merasakan kehangatan yang tulus dari keluarganya.
En: With a lighter heart, Rizky felt the sincere warmth from his family.
Id: Natal kali ini tidak sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pelukan dari orang-orang tercintanya.
En: This Christmas was not just a celebration, but also an embrace from his loved ones.
Id: Malam itu berakhir dengan senyum dan tawa, membangkitkan kembali semangat yang sempat hilang dalam diri Rizky.
En: That night ended with smiles and laughter, reviving the spirit that had been lost within Rizky.
Id: Ketika akhirnya ia pulang, sesekali renungan muncul di benaknya.
En: As he finally went home, reflections occasionally appeared in his mind.
Id: Jakarta memang masih misteri baginya, namun kini, ia tidak lagi merasa sendiri.
En: Jakarta was still a mystery to him, but now, he no longer felt alone.
Id: Keluarganya selalu ada, memberikan tempat yang aman untuk pulang.
En: His family was always there, providing a safe place to return.
Id: Di tengah keramaian kota, Rizky menemukan kembali rasa memiliki.
En: Amidst the city's hustle and bustle, Rizky rediscovered a sense of belonging.
Id: Di sini, hati yang hangat akan selalu menyambutnya.
En: Here, a warm heart would always welcome him.
Vocabulary Words:
- adorned: menghiasi
- pondering: merenung
- foreign: asing
- amidst: di tengah
- bustling: hiruk-pikuk
- hesitant: ragu
- atmosphere: suasana
- summoned: memberanikan diri
- blend in: membaur
- awkwardness: canggung
- speechless: membisu
- conclude: usai
- unworthy: belum pantas
- momentary: sejenak
- enveloped: menyelimuti
- togetherness: kebersamaan
- support: dukungan
- embrace: pelukan
- reviving: membangkitkan
- reflection: renungan
- mystery: misteri
- providing: memberikan
- occasional: sesekali
- belonging: memiliki
- rediscovered: menemukan kembali
- inhabit: tinggal
- attend: menghadiri
- gathering: pertemuan
- courage: keberanian
- flowed: mengalir
Comments
In Channel




