MENUMPUKKAN BARA API

MENUMPUKKAN BARA API

Update: 2024-11-03
Share

Description

Roma 12:17-21, 13:8-10





<figure class="wp-block-gallery has-nested-images columns-default is-cropped wp-block-gallery-8 is-layout-flex wp-block-gallery-is-layout-flex">
<figure class="wp-block-image size-large"></figure>
</figure>



<figure class="wp-block-audio"></figure>


Tetapi, “Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu membuat dia malu seperti menumpukkan bara api di atas kepalanya.”


(Roma 12:20 )


 


 


 


Revenge is sweet (balas dendam itu manis) adalah sebuah istilah yang menggambarkan bahwa balas dendam kepada orang yang menyakiti kita itu memuaskan. Namun benarkah balas dendam memang semanis itu, atau justru menimbulkan rasa pahit yang menggelisahkan? Jika demikian apa bedanya kita dengan mereka yang berbuat jahat?


 


Rasul Paulus mengingatkan tentang kasih yang harus terwujud bagi sesama manusia, termasuk juga bagi musuh kita. Daripada memukul genderang perang, Tuhan menghendaki kita mengupayakan jalan perdamaian dengan tetap menunjukkan perbuatan baik bagi musuh kita. Jika ia lapar, berilah ia makan; jika ia haus, berilah ia minum. Dengan perbuatan baik itu, kita “menumpukkan bara api” di atas kepalanya. Kalimat tersebut jangan disalahartikan secara harafiah bahwa kita membakar kepala musuh. Arti dari kalimat itu adalah ritual pertobatan. Nabi Yesaya pernah diberikan “bara api” oleh malaikat di mulutnya sebagai perlambang penyucian dosa. Maka artinya, saat kita membalas perlakuan jahat musuh dengan kasih, kita sedang menunjukkan pada dia tentang dosanya yang harus ditobatkan, sekaligus kasih yang menyucikan dendam kita menjadi pengampunan.


 


Dunia memang terbiasa dengan balas dendam, tetapi hal itu bukanlah standar kasih yang Tuhan ajarkan. Kasih yang kita perjuangkan justru menyucikan dendam dan amarah menjadi sejahtera di tengah dunia yang tidak ramah ini. Kita perlu terus menerus memperjuangkan kasih yang mengalahkan musuh dengan perbuatan baik, bukan dengan kekerasan.


 


 


 


REFLEKSI:


Mari uji niat kita untuk membalas musuh, apakah itu dari hati yang penuh kasih atau egoisme kita? Manakah yang lebih membawa damai sejahtera dalam hidup?


 


 


Rut 2:15-23; Mzm. 18:20-30; Rm. 12:17-21; 13:8-10

Comments 
In Channel
MEMAKAI NAMA YESUS

MEMAKAI NAMA YESUS

2024-11-16--:--

PERTANDINGAN IMAN

PERTANDINGAN IMAN

2024-11-13--:--

SALAH FOKUS

SALAH FOKUS

2024-11-12--:--

KEADILAN DALAM BANTUAN

KEADILAN DALAM BANTUAN

2024-11-11--:--

ECCLESIA DOMESTICA

ECCLESIA DOMESTICA

2024-11-10--:--

AHLI TAURAT DAN JANDA

AHLI TAURAT DAN JANDA

2024-11-09--:--

YESUS DAN POHON ARA

YESUS DAN POHON ARA

2024-11-08--:--

JAMINAN PERJANJIAN

JAMINAN PERJANJIAN

2024-11-07--:--

IDENTITAS KASIH

IDENTITAS KASIH

2024-11-05--:--

NIAT BAIK

NIAT BAIK

2024-11-04--:--

MENUMPUKKAN BARA API

MENUMPUKKAN BARA API

2024-11-03--:--

LEBIH DARI RITUAL

LEBIH DARI RITUAL

2024-11-02--:--

KASIH YANG BERKORBAN

KASIH YANG BERKORBAN

2024-10-30--:--

BELAS KASIHAN TUHAN

BELAS KASIHAN TUHAN

2024-10-29--:--

IKUTI PROSES

IKUTI PROSES

2024-10-25--:--

loading
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

MENUMPUKKAN BARA API

MENUMPUKKAN BARA API

Admin YKB