DiscoverRadio Rodja 756 AMCara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya
Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya

Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya

Update: 2025-09-29
Share

Description



Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 30 Rabiul Awwal 1447 H / 23 September 2025 M.















Kajian Tentang Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya







Pada pembahasan sebelumnya telah dibicarakan tentang kapan anak remaja memerlukan bantuan. Ada beberapa gejala yang bisa dilihat, dan poin-poinnya sudah dijelaskan. Berikutnya, sebagai lanjutan, adalah bagaimana cara membantu mereka. Sebab jika dilakukan dengan cara yang salah, bukannya memperbaiki justru bisa merusak. Alih-alih menyelesaikan masalah, bantuan yang keliru justru dapat memperumit keadaan seperti benang kusut.







Karena itu, penting mengetahui bagaimana memberikan bantuan yang tepat. Menolong remaja yang sedang bermasalah bisa diibaratkan seperti menolong orang tenggelam. Jika tidak tahu caranya, penolong justru bisa ikut tenggelam. Begitu pula dengan manusia ketika membutuhkan pertolongan. Bukan hanya niat baik yang dibutuhkan, melainkan juga cara yang benar. Sebagian orang ingin membantu saudaranya, tetapi karena cara yang salah, justru membuat saudaranya semakin terbenam dalam masalah yang lebih berat.







Hal ini sejalan dengan prinsip amar makruf nahi mungkar. Dengan demikian, niat baik saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan metode yang benar. Kondisi-kondisi yang sudah dibahas sebelumnya menjelaskan kapan seorang remaja membutuhkan bantuan.







Pihak yang paling berkompeten untuk mengulurkan tangan kepada mereka adalah keluarga, terutama ayah dan ibu. Mereka adalah orang yang paling dekat dan paling berhak memberikan bantuan, karena paling mengenal perilaku dan kebiasaan anak.







Tidak ada yang lebih mengenali anak selain orang tua. Normalnya demikian, walaupun banyak juga orang tua yang tidak memahami anaknya, mungkin karena jarang bertemu atau karena anak sudah lama tidak tinggal bersama mereka. Dalam kondisi seperti ini, wajar jika orang tua tidak mengenali anaknya secara utuh.







Selanjutnya adalah para guru sebagai perpanjangan tangan orang tua di sekolah. Mereka berinteraksi langsung dengan anak-anak di kelas, ruang bimbingan, ruang konseling, atau lingkungan pendidikan lainnya. Guru memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada murid-muridnya. Dulu dikenal istilah guru BP, yaitu Bimbingan dan Penyuluhan. Inilah bentuk nyata bahwa ada pihak lain yang membantu orang tua menyelesaikan masalah-masalah anak di sekolah.







Remaja perlu diarahkan untuk berpikir positif. Pada usia ini, mereka masih labil dan belum menemukan jati diri, apalagi dalam menyikapi keadaan sekitar. Karena itu, penting diarahkan agar memiliki positive thinking. Sebaliknya, berpikir negatif hanya akan memperberat masalah.







Berpikir positif berarti berpikir rasional, menjauhi sifat egois dan sombong, serta berani mengakui adanya masalah. Terangkan kepada remaja bahwa melarikan diri atau menghindari kenyataan tidak akan menyelesaikan persoalan. Justru hal itu tidak akan menjauhkan dari masalah yang dihadapi. Maka, perlu dukungan agar mampu menghadapi masalah, bukan lari darinya. Menghindar biasanya hanya menimbulkan masalah baru yang lebih banyak dan lebih berat.







Satu masalah yang tidak diselesaikan bukan berarti hilang dengan sendirinya, tetapi akan melahirkan masalah-masalah baru. Seperti penyakit yang tidak disembuhkan,
Comments 
loading
00:00
00:00
1.0x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya

Cara Membantu Remaja Menghadapi Tantangan Hidupnya

Radio Rodja 756AM